3 Alasan Lionel Messi Bisa Bawa Argentina Juara Copa America 2019

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
8 Juni 2019 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Messi bersama Timnas Argentina. (Foto: AFP/Kirill Kurdyavtsev)
zoom-in-whitePerbesar
Messi bersama Timnas Argentina. (Foto: AFP/Kirill Kurdyavtsev)
ADVERTISEMENT
Perdebatan tentang siapa yang lebih hebat antara Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo tidak akan pernah ada habisnya. Di level klub, gol demi gol, rekor demi rekor, dan gelar demi gelar telah mereka rengkuh.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ada satu hal yang sudah Ronaldo miliki tapi Messi belum. Jawabannya adalah mempersembahkan gelar juara untuk negaranya. Ronaldo sudah berhasil membawa Timnas Portugal juara Piala Eropa 2016.
Pencapaian terbaik Messi bersama Timnas Argentina baru sekadar medali emas Olimpiade Beijing 2008 untuk cabang olahraga sepak bola pria. Tapi itu kan turnamen yang skuad pesertanya didominasi oleh pemain yang usianya tak lebih dari 23 tahun.
Di level turnamen senior tingkat benua maupun dunia, Messi masih belum sanggup mempersembahkan apa-apa. Messi setidaknya sudah melakoni 4 kali Piala Dunia dan 4 kali Copa America bersama Timnas Argentina. Hasil terbaiknya adalah runner up, 3 kali di Copa America dan 1 kali di Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Pada final Copa America 2007, Messi dan Argentina takluk 3-0 dari Brazil. Pada final Copa America 2015 dan 2016, Timnas Argentina yang diperkuat Messi harus takluk secara beruntun oleh lawan yang sama, Timnas Cile, dengan cara yang sama pula: adu penalti, masing-masing dengan skor 4-1 dan 4-2.
Pada final Piala Dunia 2014, Timnas Argentina ditekuk 1-0 oleh Jerman. Gol Mario Gotze memupus harapan Messi menyamai prestasi pendahulunya, Diego Maradona.
Messi dkk. merayakan kemenangan. (Foto: Edgard Garrido/Reuters)
Pada Copa America 2019, Timnas Argentina dinilai punya kans besar keluar sebagai juara. Sinyal positif bahkan sudah muncul kala Messi dan kawan-kawan membantai Timnas Nikaragua, 5-1, di San Juan Del Bicentenario, Sabtu (8/6/2019) dini hari WIB. Gol 'Albiceleste' dicetak Messi (2 gol), Lautaro Martinez (2 gol), dan Roberto Pereyra.
ADVERTISEMENT
Selain hasil laga percobaan yang bagus, berikut tiga alasan Lionel Messi bakal mampu mempersembahkan trofi bergengsi pertamanya bagi publik Negeri Tango.
1. Generasi baru yang menjanjikan
Sudah tidak ada nama Mascherano di Timnas Argentina. Foto: REUTERS/Javier Barbancho
Pada edisi Copa America 2019, Argentina membawa skuad yang mayoritas berisikan pemain muda. Sebagian besar pemain yang merasakan kekalahan di final Copa America sebelumnya dan Piala Dunia 2014 sudah tidak ada, membuat datangnya pemain tidak dalam tekanan.
Pemain bertahan seperti Ramiro Funes Mori, Marcos Acuna, dan Renzo Saravia merupakan nama baru yang dipanggil Lionel Scaloni. Ada pula sosok baru seperti Leandro Paredes dan Giovani Lo Celso yang bisa jadi tambahan kekuatan buat Argentina, lantaran punya kecepatan dan energi yang hebat.
Tak dipanggilnya Gonzalo Higuain dan Javier Mascherano tentu bakal jadi kehilangan besar, tapi dengan hadirnya wajah baru, Argentina bisa memulai era baru yang bermain tanpa adanya beban masa lalu.
ADVERTISEMENT
2. Tidak ada tekanan
Lionel Messi memperbaiki ban kaptennya sebelum melawan Venezuela. Foto: REUTERS/Juan Medina
Bermain bersama sosok seperti Lionel Messi, tak khayal bila Argentina disebut sebagai kandidat juara. Namun, menyusul rentetan kegagalan di edisi Copa America sebelumnya, Messi sendiri mengaku timnya tidak bisa jadi unggulan untuk meraih gelar.
Dalam wawancara yang dilansir dari TyC Sports, pemenang Ballon d'Or lima kali tersebut mengatakan timnya bukan kandidat juara seperti edisi-edisi sebelumnya. “Kami akan pergi membawa mimpi dan antusiasme seperti biasa, tapi kenyataanya Argentina tengah dalam proses transisi,” ucap Messi.
Bersama skuat pilihan Lionel Scaloni, Argentina memang bukan andalan utama kompetisi. Namun, karena itu pula Argentina mungkin tak mendapat tekanan juara seperti biasanya. Tanpa adanya tekanan besar, bisa saja pemain bakal tampil dengan lepas dan bisa meningkatkan performa tim untuk mengangkat trofi.
ADVERTISEMENT
3. Performa Messi musim ini
Pemain FC Barcelona, Lionel Messi (kiri) berebut bola dengan pemain Olympique Lyon dalam leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS/Susana Vera
Kegagalan bersama Argentina di Piala Dunia 2018 bisa segera dilupakan dengan performa luar biasa Messi sepanjang musim 2018/19. Messi hampir tak terhentikan dengan jadi sosok kunci di tiap laga Barcelona. Total 51 gol dan 22 asis dicatatkannya dalam 50 penampilan di semua kompetisi.
Messi pun turut membantu Barcelona menang Liga Spanyol, menjadi top skor dengan 36 golnya. Angka tersebut bahkan membuatnya menang Sepatu Emas Eropa, mengalahkan penyerang muda Paris Saint-Germain Kylian Mbappe. Walau tak berhasil menjuarai Liga Champions, Messi tetap jadi top skor dengan 12 golnya.
Pentingnya peran Messi bahkan sampai Barcelona begitu bergantung kepadanya. 'La Pulga' selalu bisa jadi ancaman buat tim lawan dan ketika absen atau sedang tidak prima, Barcelona biasanya bakal tumpul. Bila bisa tampil seperti pada level klub, bukan tidak mungkin Messi membawa Timnas Argentina juara kali ini. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.