3 Alasan Manchester United Bakal Finis di Luar 4 Besar

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
4 Mei 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mustafi berjibaku lolos dari kawalan para pemain Manchester United. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Mustafi berjibaku lolos dari kawalan para pemain Manchester United. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
ADVERTISEMENT
Manchester United tengah mengalami musim yang berat. Tak mendapat dana segar dari pemilik klub, Jose Mourinho memulai dengan rentetan hasil buruk. Hingga 18 Desember 2018, hanya 7 dari 17 laga dimenangi United, terpuruk di posisi enam dengan selisih 19 poin dari puncak.
ADVERTISEMENT
Ole Gunnar Solskjaer pun ditunjuk sebagai pelatih sementara, selepas dipecatnya Mourinho dua hari setelah kalah 1-3 dari Liverpool. Bersama Solskjaer, United kembali mendapatkan kepercayaan diri mereka. Hasilnya pun Pogba cs kembali bersaing untuk empat besar usai dalam 12 laga, 10 di antaranya sukses dimenangkan.
Tak hanya di kompetisi domestik, United pun mengejutkan publik lewat performanya di Liga Champions. Menghadapi Paris-Saint Germain, ‘setan merah’ kalah 0-2 di Old Trafford. Ketika publik menilai perjalanan hanya sampai di 16 besar, Marcus Rashford dan Romelu Lukaku membuat United lolos dengan balasan 0-3 di Parc des Princes.
Setelah melakukan comeback fantastis tersebut, United pun langsung memutuskan untuk mempermanenkan manajer sementara mereka, Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih berjuluk ‘the baby-faced assassin’ itu diberi kontrak berdurasi tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Namun, kini sepertinya keputusan tersebut terlalu prematur diambil pihak klub. Setelah kemenangan dramatis kontra PSG, performa United selanjutnya justru anjlok. Tujuh laga terakhir, United hanya menang dua kali dan imbang sekali, sisanya kalah. Catatan tersebut belum termasuk kekalahan dua leg dari Barcelona dengan agregat 4-0 di Liga Champions.
Sekarang armada Solskjaer kembali terdampar di peringkat keenam dengan koleksi 65 poin. Tersisa dua pertandingan sebelum musim berakhir, mereka punya selisih tiga poin dari Chelsea yang berada di empat besar. Belum lagi ada Arsenal yang tepat di atasnya dengan selisih satu poin.
Bisa dibilang musim ini kesempatan United untuk mendapat tiket ke Liga Champions sangat tipis. Berikut tiga alasan publik Old Trafford bakal kembali menikmati pentas Liga Europa musim depan.
ADVERTISEMENT
1. Pertahanan tak kunjung membaik
Chris Smalling dan Luke Shaw usai laga Manchester United vs Juventus. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Musim ini memang secara keseluruhan skuat Manchester United bermain jauh di bawah ekspektasi. Namun, khususnya buat bek, mereka bisa dibilang buruk. Hingga pekan ke-17, United mencetak 28 gol dan kebobolan 29 kali. Torehan tersebut jelas merupakan yang terburuk di antara enam klub besar Liga Inggris.
Phil Jones dan Chris Smalling mungkin tak akan dimainkan bila berada di klub ‘big six’ lainnya. Ashley Young yang sudah menua terlalu sering kehilangan bola. Bahkan, rata-rata 15 kali per laga. Eric Bailly dan Marcos Rojo jarang dimainkan, sementara Diogo Dalot terlalu hijau.
Hanya Victor Lindelof dan Luke Shaw pemain bertahan yang benar-benar bermain bagaikan kepunyaan klub raksasa. Tak heran bila musim panas nanti United mengincar banyak pemain bertahan, diantaranya Kalidou Koulibaly dan Toby Alderweireld. Sebelum punya pertahanan bagus, bakal sulit United finis empat besar.
ADVERTISEMENT
2. Ketajaman lini depan menghilang
Aksi Gerard Pique menghalau Anthony Martial. Foto: AFP/Oli Scarff
Seperti yang disebutkan sebelumnya, musim ini United bermain tak sesuai harapan. Bagian bek memang yang paling buruk, tapi ternyata lini serang tak beda jauh. United hanya bergantung pada Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Paul Pogba, sesekali pada Romelu Lukaku yang tak konsisten.
Namun, belakangan mulai terbukti deretan pemain tersebut tak cukup untuk diandalkan di lini depan United. Pertahanan yang buruk dan lini serang tumpul membuat United sejauh ini kehilangan banyak poin. Kualitas bangku cadangan pun tak ada yang memadai untuk membuat perubahan.
Ander Herrera dan Nemanja Matic lebih berkarakter bertahan, sementara Juan Mata dinilai sudah menua. Praktis Pogba jadi satu-satunya yang bisa membongkar pertahanan lawan dan memberi umpan matang. Solskjaer nantinya jelas bakal menambah satu atau dua pemain yang bisa membantu penyerangan.
ADVERTISEMENT
3. Kurang mental memenangkan laga
Ekspresi kekecewaan pemain United usai kalah dari Barcelona di Old Trafford. Foto: Oli SCARFF / AFP
Selain kualitas, mental pemain United kini juga dinilai terlalu lemah. Armada Solskjaer kekurangan hasrat untuk menang, sebagai buktinya pemain United terlihat hanya melakukan lari kecil saat timnya kalah telak 4-0 dari Everton. Ketika bermain bagus para pemain terlihat aktif, tapi saat menghadapi lawan sulit mereka justru melempem.
Belum lagi beberapa pemain punya gaji yang luar biasa besar. Alexis Sanchez yang tak terpakai dalam skuat saja punya gaji terbesar di klub. David de Gea dikabarkan ingin gaji yang seimbang dengan Sanchez. United belakangan tak mau melakukannya dan bisa saja De Gea pindah musim panas nanti.
Musim ini jelas akan sangat sulit, bahkan hampir mustahil untuk lolos ke empat besar. Namun, bila membeli bek kelas dunia, penyerang haus gol dan mengembalikan mental untuk selalu ingin menang, bukan tak mungkin bahkan United menantang gelar juara. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.