3 Alasan Messi Bisa Menang Ballon d’Or meski Gagal di Copa America

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2019 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Timnas Argentina kembali tanpa Lionel Messi. Messi tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Argentina kembali tanpa Lionel Messi. Messi tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Setelah gagal membawa trofi yang begitu diinginkannya, Copa America, kini Lionel Messi diragukan bisa memenangkan penghargaan Ballon d'Or 2019. Sempat mengantar Albiceleste ke babak final di dua edisi terakhir Copa America, kali ini Messi hanya sanggup sampai semifinal usai dihantam tuan rumah Brasil 2-0.
ADVERTISEMENT
Berangkat ke Brasil untuk membela negaranya, Messi membawa bekal kepercayaan diri dengan performa luar biasanya bersama Barcelona. Tak ayal bila akhirnya Argentina begitu mengandalkan sosok La Pulga. Namun, kenyataannya justru tak sesuai harapan. Messi yang tak pernah absen di lima laga Copa America tampil mengecewakan.
Hanya mencetak satu gol via titik putih, serta menciptakan dua assist, kiprah Messi jelas kontras dengan yang ditampilkannya di level klub. Memang sepenuhnya bukan salah Messi. Albiceleste di kompetisi tersebut tampil buruk, dengan masih selalu mencoba taktik yang tepat di setiap laganya.
Buntutnya, armada Lionel Scaloni nyaris gagal lolos ke fase gugur, usai hanya menang sekali di fase grup. Kalah 2-0 di laga pembuka dari Kolombia, Argentina tertahan 1-1 oleh Paraguay di laga berikutnya. Beruntung Messi cs menang 2-0 atas Qatar di laga terakhir.
ADVERTISEMENT
Adapun kompetitor Messi dalam memperebutkan Ballon d’Or berprestasi bersama negaranya masing-masing. Virgil van Dijk jadi tokoh utama kebangkitan Timnas Belanda yang menembus final UEFA Nations League. Cristiano Ronaldo dan Bernardo Silva jadi juara kompetisi tersebut. Sementara Alisson Becker bisa jadi kuda hitam.
Walau begitu, bukan berarti kesempatan Messi memenangkan Ballon d’Or pupus. Penyerang berusia 32 tahun tersebut masih bisa berakhir sebagai pemain terbaik di dunia musim ini. Berangkat dari sana, berikut tiga alasan Messi tetap bisa menang Ballon d’Or.
1. Rekor Luar Biasa Messi Liga Spanyol
Selebrasi pemain FC Barcelona mejadi juara La Liga Spanyol di stadion Camp Nou, Barcelona, Spayol. Foto: AFP/LLUIS GENE
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Messi tampil gemilang di level klub pada musim 2018/19. Bahkan, saking gemilangnya, Barcelona kerap menuai kritikan lantaran terlalu bergantung kepada sosok penyerang berusia 32 tahun tersebut. Namun, ketergantungan Barcelona tersebut bisa jadi berkah buat menambah peluang Messi menang Ballon d'Or.
ADVERTISEMENT
Benar-benar jadi pemain paling penting dari skuad Barcelona, Messi sukses mencatatkan 36 gol dan menciptakan 13 assist di Liga Spanyol. Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho yang diharapkan bisa membantu produktivitas Barca gagal tampil sesuai harapan, hanya Luis Suarez yang akhirnya membantu Messi menambah pundi-pundi gol.
Seandainya, Barcelona tanpa Messi, bisa dikatakan mereka bakal finis di papan tengah pada musim lalu. Sementara itu, kandidat lain punya kondisi tim yang lebih baik. Salah satunya saja, Van Dijk, bersama bek sekaliber Andrew Robertson dan Alexander Arnold, serta kiper sekelas Alisson Becker, tentu membuat tugasnya lebih mudah. Tak seperti Messi.
2. Konsistensi di Level Klub
Selebrasi Pemain FC Barcelona, Lionel Messi usai mencetak gol ke gawang Olympique Lyon dalam leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS/Susana Vera
Selain catatan Messi bersama Barcelona yang fantastis, dirinya juga sukses tampil konsisten di tiap pertandingan di level klub. Bintang Timnas Argentina tersebut hampir selalu mencetak gol atau memberi assist di semua laga Barcelona di Liga Spanyol. La Pulga pun mencetak gol di semua lawan yang dihadapi di Liga Champions, kecuali Inter Milan.
ADVERTISEMENT
Catatan tersebut merupakan yang terbaik di dunia, terutama dalam mencetak gol di semua kompetisi, tak ada yang lebih banyak dari Messi musim lalu. Sementara Virgil van Dijk sebagai pesaing terdekat, beberapa kali tampil mengecewakan saat Liverpool bermain di Liga Champions.
Terutama kala melakoni laga tandang di fase grup, tim asal Kota Merseyside tersebut tak pernah merasakan satu kemenangan pun. Rekor nir-bobol mereka pun hanya dua kali, saat menghadapi Napoli dan Cverna Zvezda di kandang. Walau tak beruntung terdepak secara mengejutkan oleh Liverpool, Messi tetap jadi salah satu kandidat penting.
3. Pemain Argentina Terbaik di Copa America
Lionel Messi mencetak gol buat Timnas Argentina saat menghadapi Paraguay. Foto: Douglas Magno/Reuters
Argentina tampil buruk di sepanjang laga Copa America 2019. Messi pun demikian, dengan hanya menyumbang satu gol dan dua assit meski tak pernah absen. Namun, bisa dikatakan La Pulga tetap merupakan pemain terbaik di antara para punggawa Argentina lainnya, dengan menjadi sosok playmaker yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Beroperasi sebagai pemain nomor 10 di belakang dua penyerang, Messi sukses mencatat rata-rata 4 dribel dan 1,8 umpan kunci per laganya. Messi sempat menyumbang 2 assist di kompetisi tersebut. Bila saja Sergio Aguero dan Lautaro Martinez tak telat panas, mungkin ceritanya akan berbeda dan umpan-umpan Messi bisa dimanfaatkan dengan baik.
Sudah memberikan yang terbaik untuk timnya, Messi pun jadi pemain terbaik saat kalah di laga semifinal kontra Brasil. Messi jadi pemain yang sukses melepas umpan kunci dan dribel sukses terbanyak lawan Brasil. Karena itu, Messi tak bisa sepenuhnya disalahkan atas kegagalan Argentina, dan tentu masih layak menang Ballon d'Or. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.