3 Cara Buat Manchester City Pertahankan Gelar Liga Inggris

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
12 Juni 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pemain Manchester City merayakan kemenangan menjadi juara Liga Premier. Foto: REUTERS/Toby Melville
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Manchester City merayakan kemenangan menjadi juara Liga Premier. Foto: REUTERS/Toby Melville
ADVERTISEMENT
Gelar Liga Inggris musim 2018/19 sukses dipertahankan Manchester City. Namun, beda dengan musim lalu kala City mengumpulkan 100 poin dan sudah mengunci gelar juara walau masih menyisakan lima pertandingan, kali ini Pep Guardiola mendapat persaingan ketat hingga akhir musim.
ADVERTISEMENT
Bersaing ketat dengan tim besutan Guardiola, Liverpool benar-benar memberikan tekanan hingga menit terakhir untuk meraih gelar Liga Inggris musim 2018/19. Walau pada akhirnya sukses mengangkat trofi, Sergio Aguero dan kolega hanya selisih satu poin dari tim yang diperkuat Mohamed Salah tersebut.
Setelah melihat Juergen Klopp menang Liga Champions, terlebih dengan mengalahkan Barcelona di semifinal secara dramatis, Guardiola tahu betul jarak kekuatan antara timnya dengan para pesaing sudah benar-benar menipis. Karena itu, jelas Guardiola bakal melakukan pembelian besar pada musim panas nanti.
Apalagi sebelumnya Klopp berjanji bakal memberi perlawanan yang lebih sengit kepada Guardiola musim depan. Mengingat Guardiola merupakan sosok yang awas, pelatih plontos asal Spanyol tersebut jelas menemukan cara untuk tetap membuat City di level permainan terbaik.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari masalah tersebut, berikut tiga cara yang sebaiknya dilakukan Pep Guardiola demi bisa mempertahankan gelar bersama Manchester City musim depan.
1. Mencari sosok pemimpin baru
Kompany merayakan gol ke gawang Leicester City. Foto: Reuters/Jason Cairnduff.
Musim ini dipastikan jadi masa terakhir untuk Vincent Kompany membela Manchester City. Kehilangan Kompany tak hanya membuat kekuatan pertahanan City berkurang, tetapi juga bakal ditinggal sosok pemimpin yang sudah bersama tim selama 11 tahun belakangan. Guardiola tentu punya PR untuk mengisi lubang tersebut.
Tak hanya piawai dalam bertahan, Kompany juga merupakan bek yang kerap membantu penyerangan dengan umpan-umpan jarak jauh akuratnya. Liverpool kini punya pemain yang punya peran serupa dengan Kompany dan bahkan membuktikan diri sebagai bek terbaik di dunia dengan tak membiarkan satu pemain pun melewatinya, yaitu Virgil van Dijk.
ADVERTISEMENT
Biar tak kalah dari Liverpool musim depan, Pep Guardiola wajib mencari pemimpin baru untuk menggantikan sosok seperti Kompany. Pasalnya, Kyle Walker, Aymeric Laporte, dan John Stones, walau punya teknik yang bagus tapi kurang jiwa kepemimpinan yang bisa mengatur lini pertahanan.
2. Peremajaan gelandang
Perayaan Silva usai bobol gawang United. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Taktik tiki-taka yang mulus dengan menggerakkan bola dari kiri ke kanan atau depan sukses membuat City jadi tim yang dominan di setiap laga yang dijalani. Kunci dari taktik Guardiola tersebut tak lari dari gelandang yang punya kemampuan luar biasa dan menempatkan diri dalam bergerak tanpa bola.
Namun, beberapa pemain sudah mulai menua dan mulai kehabisan kontrak bersama tim utama. Diantaranya ada gelandang andalan City, David Silva yang sudah 33 tahun. Bintang asal Spanyol tersebut memang jadi andalan City dalam beberapa tahun terakhir, tapi usia sudah membuat dirinya butuh penerus. Terlebih kontraknya bakal habis tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Ilkay Gundogan dan Fabian Delph yang kontraknya bakal habis juga tahun 2020 memang masih pada usia matang. Namun, keduanya sudah mulai protes lantaran kekurangan jam main bersama tim utama. Bila kehilangan beberapa nama seperti yang disebutkan, tentu Pep harus mencari cara untuk tetap mempertahankan kedalaman dengan membeli gelandang baru.
3. Tambah satu penyerang tajam
Aguero merayakan gol ke gawang Chelsea. Foto: Reuters/Carl Recine
Terkenal sebagai salah satu tim yang punya lini serang paling mematikan di dunia, City memang diperkuat pemain seperti Sergio Aguero, Raheem Sterling, dan Leroy Sane sebagai trisula. Namun, nama pertama sudah memasuki usia 31 tahun dan mulai meninggalkan masa keemasannya.
Memang City masih punya sosok Gabriel Jesus yang bisa menggantikan Aguero di masa depan, tapi itu saja tak cukup untuk bisa bersaing dengan Liverpool musim depan. ‘The Citizen’ jelas masih butuh tambahan kekuatan di lini depan. Terlebih kini Leroy Sane juga tengah didekati Bayern Muenchen.
Leroy Sane mencetak gol ke gawang Schalke. Foto: Reuters/Andrew Yates
Winger asal Jerman tersebut dikabarkan punya hubungan yang kurang baik dengan Pep Guardiola. Dalam 12 laga terakhir, Sane hanya main tiga kali. Kontrak yang bakal habis pada tahun 2020 membuat Sane kemungkinan dilepas ke Bayern Muenchen yang menawarkan 70,7 juta paun. Kepergian Sane jelas bakal semakin membuat City membutuhkan penyerang baru buat musim depan. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.