3 Cara buat Ole Gunnar Solskjaer Mengangkat Performa Manchester United

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
9 September 2019 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba selepas laga United vs Wolves. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba selepas laga United vs Wolves. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Liga Inggris musim 2019/20 kini masih berlibur dengan adanya jeda internasional. Akhir pekan nanti, klub-klub yang tampil di kompetisi kasta tertinggi bakal kembali bersaing jadi yang terbaik. Termasuk juga Manchester United yang tentu bakal berusaha berbenah dan memperbaiki performa di empat laga terakhir.
ADVERTISEMENT
Sebab, kini United terpuruk di posisi kedelapan klasemen sementara, hanya berhasil mengoleksi lima poin dari empat pertandingan. Setelah menang 4-0 lawan Chelsea di pekan pembuka, tiga laga setelahnya skuad arahan Ole Gunnar Solskjaer kehilangan tujuh poin.
Tiga laga tersebut United gagal meraih hasil maksimal, usai ditahan imbang 1-1 oleh Wolves, kemudian takluk 1-2 di Old Trafford kala menjamu Crystal Palace, dan yang terbaru imbang 1-1 lawan Southampton yang sempat bermain dengan 10 pemain.
Sejak Solskjaer jadi juru taktik permanen, klub berjuluk Setan Merah tersebut hanya menang tiga kali dari 16 laga. Musim ini, meski permainan yang ditunjukkan United tidak buruk, hasil yang didapat tim arahan pelatih asal Norwegia tersebut tak sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
Membangun tim dari pemain-pemain muda, kini United memang terlihat lapar dan penuh semangat di setiap laganya. Namun, minimnya pengalaman membuat mereka kehilangan poin di saat-saat krusial. Belum lagi keputusan ‘The Baby-Faced Assassin’ saat dalam pertandingan mulai menuai kritik.
Setelah jeda internasional, United bakal menatap jadwal berat dan padat, menghadapi Leicester City, West Ham, kemudian Arsenal di Liga Inggris, serta Astana dan AZ di Liga Europa, kemudian Rochdale di Piala Liga Inggris pada tengah pekan. Karena itu, Solskjaer tentu harus segera menemukan cara agar tidak semakin terpuruk.
Berangkat dari sana, berikut tiga cara buat Solskjaer mengangkat performa Manchester United selepas jeda internasional.
1. Memanfaatkan Pergantian Pemain dengan Tepat
Lukaku dan Solskjaer di laga United vs Newcastle. Foto: REUTERS/Scott Heppell
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu masalah utama Ole Gunnar Solskjaer bersama United adalah pengambilan keputusan yang kurang tepat. Adapun pergantian pemain jadi yang paling menonjol, menyusul pelatih asal Norwegia tersebut dinilai terlalu lama memasukkan pemain baru sehingga mereka tak berkontribusi maksimal.
ADVERTISEMENT
Selain terlalu lama, wajah baru yang dimasukkan juga terkadang dipertanyakan. Seperti kala menghadapi Southampton, ketika kesulitan menembus pertahanan, Solskjaer malah menarik Juan Mata, pemain kreatif yang mampu melakukan penetrasi dengan tekniknya. Nama yang dimasukkan justru Nemanja Matic yang punya karakter bertahan.
Mason Greenwood pun dimasukkan mengganti Scott McTominay pada menit ke-82. Memang, penyerang berusia 17 tahun tersebut tampak tajam mengancam saat diturunkan, tapi kemudian waktu yang tersisa tidak cukup untuk dirinya berkontribusi lebih besar lagi. Bila ingin membaik, kemampuan pengambilan keputusan United harus diasah kembali.
2. Punya Rencana Cadangan
Pogba is back. Pogback. (Foto: Reuters/David Klein)
Melepas pemain seperti Marouane Fellaini, Romelu Lukaku, Ander Herrera, dan Alexis Sanchez, United tidak mendatangkan satupun pengganti mereka di bursa transfer musim panas kemarin. Meski beberapa nama memang tak lagi punya peran dalam skuad utama, tentu kini kedalaman tim United semakin terkikis. Alhasil, United tak ada rencana cadangan.
ADVERTISEMENT
Buat kasus Herrera yang kontraknya habis, atau Sanchez yang semenjak didatangkan tak punya kontribusi besar, setidaknya United tak perlu menjual Lukaku dan Fellaini. Sebab, dua pemain tersebut bisa menawarkan dimensi berbeda dari pemain yang kini dimiliki United. Terlebih, kedua pemain itu beberapa kali mencetak gol krusial di laga penting.
Memang permainan high press yang menyerang dari United kala menghadapi tim dengan kualitas di bawah mereka terlihat bagus. Namun, Solskjaer jelas butuh rencana kedua saat permainan berjalan tak sesuai harapan. Memajukan Scott Mctominay, atau mencoba Diogo Dalot saat kembali dari cedera, jadi cara yang bisa dicoba nantinya.
3. Mencoba Kembali ke Formasi 4-3-3
Ekspresi Pogba setelah penaltinya gagal. Foto: Reuters/Carl Recine
Musim ini Solskjaer memakai 4-2-3-1, menempatkan Paul Pogba dan Scott McTominay sebagai double pivot. Tepat di depan keduanya, Ada Jesse Lingard yang bermain sebagai nomor 10 di belakang striker utama. Meski taktik tersebut berhasil menghadapi tim menyerang, United kesulitan kala berhadapan dengan skuad yang bermain di kedalaman.
ADVERTISEMENT
Jadi satu-satunya gelandang kreatif yang selalu menembus tim utama, Pogba terlalu jauh untuk membantu lini serang dan dipaksa bertahan sebagai pivot. Padahal, peran tersebut bukan kemampuan terbaik Pogba. Adapun gelandang asal Prancis tersebut lebih efektif ketika diberi peran bebas, sedangkan Matic dan Herrera menjaga lubang yang ditinggal.
Karena itu, kini Solskjaer perlu mempertimbangkan untuk kembali ke formasi lamanya, kala menggunakan formasi 4-3-3 yang bisa memaksimalkan peran Pogba. Terlebih, Scott McTominay yang punya tenaga besar, serta kegigihan, nantinya juga bisa kembali bermain sebagai box-to-box yang notabene posisi favoritnya. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.