3 Sebab Arsenal Sukses Lakukan Comeback Lawan Rennes di Liga Eropa

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pemain Arsenal meryakan gol Aubameyang ke gawang Rennes. Foto: Reuters/Tony O'Brien
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Arsenal meryakan gol Aubameyang ke gawang Rennes. Foto: Reuters/Tony O'Brien
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membawa kepercayaan diri tinggi usai menang dari Manchester United 2-0, Arsenal sukses menang dan membalikkan nasib kala bersua Stade Rennais pada babak 16 besar Liga Europa 2018/19, Jumat dini hari (15/3). Tertinggal 1-3 di pertemuan pertama, ‘The Gunners’ sukses menundukkan Rennes dengan skor 3-0 di Emirates Stadium.
ADVERTISEMENT
Pierre-Emerick Aubameyang jadi tokoh utama laga tersebut, dengan menyumbang dua gol pada menit ke-5 dan 72. Adapun gol tambahan lewat Ainsley Maitland-Niles pada menit ke-15. Hasilnya, Arsenal sukses memastikan tiket ke perempat final dengan mengumpulkan agregat 4-3.
Usai laga, dilansir dari situs resmi Arsenal, Unai Emery mengaku bangga pada suporter dan punggawanya. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir Arsenal melakoni pekan sibuk. Mereka menjamu Manchester United di Stadion Emirates pada Minggu kemarin dan hari ini menghadapi Rennes setelah kekalahan tandang.
“Saya pikir hari ini kami bermain sangat baik, sangat konsisten selama sembilan puluh menit, juga bisa kompetitif saat tanpa bola, dan yang paling penting bertahan secara serius,” Unai Emery.
Mengenai peluang Arsenal untuk menjuarai kompetisi, Emery mengaku bakal menyiapkan tim pada tiap laganya sebagai pertandingan sangat penting. “Kedua laga (lawan Rennes) tersebut cukup memberi kita kesulitan,” kata Emery.
Unai Emery memberi instruksi pada pemain Arsenal saat menghadapi Vorskla di Liga Europa. Foto: Reuters/Peter Cziborra
“Kompetisi ini, hari ini sebagai contohnya, Inter Milan gugur, Sevilla gugur. Kejutan besar. Delapan tim terakhir merupakan tim yang paling hebat dan itu akan jadi sangat sulit. Namun, kami akan memikirkan ide serupa sebelum pertandingan, sebelum pertandingan Minggu lalu kontra Manchester United," lanjut Emery pada konferensi pers.
ADVERTISEMENT
Sementara pelatih Rennes, Julien Stephan, menyesalkan keputusan UEFA memangkas sanksi larangan tanding penyerang Arsenal, Alexandre Lacazette. Bebernya, pihak Rennes mengaku tak sadar Arsenal mengajukan banding. “Hukuman terhadap Lacazette diberikan sebulan yang lalu, jadi aneh rasanya keputusan ini UEFA keluarkan hanya 48 jam sebelum pertandingan. Namun, ini sudah terjadi,” kata Stephan.
Walau begitu, kembalinya Lacazette disambut positif oleh gelandang bertahan Arsenal, Lucas Torreira. Menurutnya, kembalinya penyerang Prancis tersebut jadi hal positif buat lini depan. “Kami memiliki banyak pemain berkualitas, terutama di tengah dan di depan. Saya harap, kami mampu memaksimalkan kualitas yang kami miliki,” ucap Torreira.
Berangkat dari sana, berikut tiga alasan Arsenal bisa comeback dari kekalahan 3-1 pada leg pertama dari Rennes.
ADVERTISEMENT
1. Maitland-Niles tampil brilian
Boleh saja Aubameyang jadi bintang pada laga itu, tapi Ainsley Maitland-Niles jadi salah satu pemain yang paling disorot pada laga tersebut. Dirinya menampilkan kesadaran yang bagus dalam menjaga pertahanan. Ketenangan dan pengambilan keputusannya pun perlu diapresiasi, salah satunya turut andil membangun serangan pada gol Aubameyang.
Maitland-Niles bahkan mencetak gol, sambil berlari menyambut umpan tarik Aubameyang. Tenaga besar yang dimiliki Maitland-Niles, membuat pemain versatil berusia 21 tahun tersebut kuat terus berlari sepanjang laga. Tak khayal bila sebenarnya gelandang berkebangsaan Inggris tersebut dapat gelar man of the match.
2. Rennes terlalu menyerang
Rennes tetap bermain menyerang, bahkan terlalu menyerang. (Foto: REUTERS/David Klein)
Pada pertemuan pertama, Stade Rennais mengejutkan Arsenal dengan permainan menyerangnya yang berakhir dengan kemenangan 3-1 di Roazhon Park. Membawa hasil tersebut ke laga kandang, Rennes tetap pede menggunakan formasi 4-4-1-1 dengan Hatem Ben Arfa dan Ismaila Sarr kembali jadi andalan.
ADVERTISEMENT
Namun, alih-alih menjaga kemenangan tersebut, Rennes malah ketinggalan dengan dua gol cepat Aubameyang dan Maitland-Niles. Gol itu sejatinya sudah cukup membuat Arsenal lolos ke perempat final, tapi kemudian Aubameyang kembali mencetak angka pada menit ke-72, membuyarkan harapan tim tamu dengan menjadikan skor 3-0.
Walau kalah kualitas dari Arsenal, Julien Stephan tetap bermain menyerang. Sejatinya Rennes cukup mendominasi laga dan kerap membahayakan tuan rumah. Salah satunya kala tembakan M'baye Niang membentur mistar gawang. Mereka juga menguasai 48 persen penguasaan bola.
Keberanian Rennes memainkan sepak bola menyerang memang perlu diapresiasi, tapi karena itulah sebenarnya mereka kalah. Rennes kerap membuka ruang untuk dimanfaatkan Arsenal, terutama di sisi kiri dan dari sana Aubameyang bisa mencetak gol ketiga tuan rumah.
ADVERTISEMENT
3. Aubameyang mengganas
Aubameyang melakukan selebrasi dengan mengenakan topeng super hero Black Panther. Foto: Reuters/Tony O'Brien
Sejak datang ke Arsenal pada musim dingin tahun lalu, Pierre-Emerick Aubameyang sudah mencetak 32 gol dari 53 penampilan di semua kompetisi. Pada laga tersebut, penyerang asal Gabon itu membuktikan ketajamannya di depan gawang.
Hanya butuh lima menit sampai Aubameyang mencetak gol pertamanya setelah sukses menyambut umpan Mesut Oezil. Selang 10 menit, giliran assist yang diberikan Auba kepada Maitland-Niles untuk mencetak gol kedua. Barulah penyerang berusia 29 tahun tersebut menutup pertandingan dengan golnya pada menit ke-72.
Pergerakan yang kerap menyulitkan bek lawan, Aubameyang didukung dengan duet bersama Alexandre Lacazette di lini depan. Laca yang berperan sebagai false nine berusaha menarik lawan, sementara Auba dengan kecepatannya menusuk pertahanan. Tentu penyerang bernomor punggung 14 itu bisa jadi kunci Arsenal di kompetisi Liga Europa. (bob)
ADVERTISEMENT