news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

3 Sebab Liverpool Bisa Menang 3-1 atas Manchester City di Liga Inggris

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
11 November 2019 14:13 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kevin De Bruyne berduel dengan Fabinho. Foto: Phil Noble/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kevin De Bruyne berduel dengan Fabinho. Foto: Phil Noble/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pertemuan pertama dari laga yang disebut paling sengit di Liga Inggris musim 2019/20, Liverpool sukses membuktikan diri lebih unggul daripada Manchester City. Bermain depan publik sendiri di Stadion Anfield, Minggu (10/11/2019) malam WIB, ‘The Reds’ sukses membenamkan ‘The Citizens’ dengan skor 1-3.
ADVERTISEMENT
Langsung tancap gas, Liverpool unggul ketika menit baru memasuki angka keenam. Lewat serangan balik, Fabinho yang mendapat sapuan bola tak sempurna kemudian melancarkan tendangan keras yang tak terbendung Claudio Bravo.
Bahkan tak lama buat Liverpool menggandakan keunggulan. Hanya butuh tujuh menit sampai Mohamed Salah mencetak gol kedua tuan rumah. Umpan silang akurat Andrew Robertson menemukan Salah yang langsung menanduk bola, mengalir terlalu deras untuk bisa dijangkau Bravo.
Tak cukup dengan dua gol, usai turun minum Liverpool kembali memperlebar keunggulan menjadi tiga. Adapun kali ini Sadio Mane di sisi kiri pada menit ke-51, sukses lolos dari kawalan dan menanduk umpan silang jarak jauh Jordan Henderson.
Adapun Bernardo Silva berhasil memperkecil ketertinggalan, setelah menerima umpan matang Angelino. Namun sayang, gol tersebut datang terlambat di menit ke-78. Sisa pertandingan pun tak menghasilkan gol tambahan, laga berakhir dengan skor 3-1.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut membuat Liverpool semakin kokoh di puncak klasemen, mengoleksi 34 poin dari 12 pertandingan dan belum pernah kalah di Liga Inggris. Skuad arahan Juergen Klopp pun kini unggul delapan poin dari peringkat kedua Leicester City.
Sedangkan Manchester City, kekalahan membuat mereka merosot ke posisi keempat klasemen. Torehan 25 poin dari 12 pertandingan membuat tim besutan Pep Guardiola kalah dari Liverpool sampai sembilan poin.
Berangkat dari hasil laga Liverpool menghadapi Manchester City, berikut lima sebab laga tersebut berakhir demikian.
1. City sempat kehilangan momentum
Aksi Fabinho pada laga melawan Manchester City. Foto: Phil Noble
Kontroversi sempat terjadi ketika di menit kelima, Trent Alexander-Arnold diduga melakukan handball. Dari beberapa sudut, tayangan ulang memperlihatkan bola mengenai tangan bek asal Inggris tersebut. Namun, wasit kemudian memutuskan untuk tetap melanjutkan permainan.
ADVERTISEMENT
Adapun Liverpool kala itu langsung melancarkan serangan balik. Hanya butuh waktu 22 detik dari kejadian tersebut sampai akhirnya Fabinho mencetak gol pertama Liverpool. Menerima bola hasil kemelut, tendangan keras dari jarak lebih dari 20 meter kemudian tak bisa dihadang Claudio Bravo.
Adapun kala itu City tengah kehilangan momentum. Ketika merasa Alexander-Arnold melakukan handball, pemain City masih melakukan protes kepada wasit. Karena itulah pada akhirnya City tak siap menerima serangan balik cepat dari Liverpool dan harus merasakan ketertinggalan cepat di menit keenam.
2. Pertahanan buruk tim tamu
Proses gol Sadio Mane. (Foto: Reuters)
Kehilangan Aymeric Laporte, Ederson Moraes, dan Oleksandr Zinchenko yang terpapar cedera terbukti membebani City. Pertahanan kemudian langsung jadi titik lemah skuad arahan Pep Guardiola tersebut dalam beberapa laga terakhir. Menghadapi Liverpool adalah puncaknya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang laga, pertahanan City terlihat kurang koordinasi. Alhasil, setiap serangan yang dilancarkan Liverpool seakan bakal berbuah jadi gol. Beberapa kali lini serang Liverpool membuat sektor pertahanan kelimpungan. Adapun Claudio Bravo juga terlihat tak meyakinkan untuk jadi pengganti Ederson.
Beberapa menit awal, begitu terlihat kurang adanya ketenangan di lini belakang City. Kemelut di gol pertama Liverpool jadi buktinya. Adapun penempatan diri juga jadi masalah bek City, setelah dua gol Liverpool yang lain lantaran Salah dan Mane yang gagal dikawal dengan baik.
3. City buang-buang peluang, Liverpool efektif dan tajam
Trent Alexander-Arnold dan Raheem Sterling sedang berbincang dengan wasit. (Foto: Reuters)
Hampir sepanjang laga Manchester City jadi tim yang lebih mendominasi permainan. Bisa dibuktikan dengan penguasaan bola yang mencapai 56 persen dan 18 percobaan yang dilakukan. Namun, City gagal memanfaatkan peluang-peluang tersebut, terutama Sergio Aguero yang kerap menyia-nyiakan peluang.
ADVERTISEMENT
Permainan Aguero tampak sudah terbaca dan akhirnya bisa diredam lini pertahanan Liverpool. Pun dengan Raheem Sterling yang meski pergerakannya mengancam, tapi tetap kekurangan insting melakukan penyelesaian akhir. Berbeda dengan Liverpool, hampir selalu bisa memanfaatkan peluang emas yang dimiliki.
Ketenangan Liverpool memanfaatkan momentum perlu diapresiasi. Dimulai dari gol Fabinho yang memanfaatkan kelengahan City, sampai gol Salah dan Mane yang didapat berkat kurangnya antisipasi bek City, peluang emas yang didapat bisa dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Liverpool. (bob)