3 Sebab Liverpool Kalah 2-0 dari Napoli di Liga Champions 2019/20

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 September 2019 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain depan Napoli, Dries Mertens (tengah), berduel dengan bek Liverpool, Virgil van Dijk (kanan). Foto: Ciro de Luca/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain depan Napoli, Dries Mertens (tengah), berduel dengan bek Liverpool, Virgil van Dijk (kanan). Foto: Ciro de Luca/Reuters
ADVERTISEMENT
Hasil minor ditorehkan juara bertahan Liverpool di laga fase grup Liga Champions 2019/20, usai menerima kekalahan atas tuan rumah Napoli. Memainkan laga pertama Grup E di San Paolo, Rabu (18/9) dini hari WIB, ‘The Reds’ yang tanpa bisa membalas harus takluk dari dua gol ‘I Partenopei’.
ADVERTISEMENT
Adapun Dries Mertens dan Fernando Llorente jadi aktor kemenangan Napoli pada laga tersebut. Lewat titik penalti di menit ke-82, Mertens membuka keunggulan buat tuan rumah, sementara Llorente menggandakannya di menit ke-90+2.
Hasil tersebut menempatkan Napoli di posisi kedua Grup E, di bawah Red Bull Salzburg yang sama-sama mengoleksi tiga poin usai menang 4-2 atas Genk di laga lain. Sementara Liverpool kini harus puas di tempat ketiga, hanya terpisah rekor kebobolan dari tim juru kunci.
Selepas laga, juru taktik Liverpool Juergen Klopp menyebut timnya harus menerima kekalahan tersebut. “Kami kritis terhadap diri sendiri, tapi itu bukan performa yang terlalu buruk. Itu laga yang bisa kamu menangkan, tapi kami tidak bisa karena kami tak mencetak angka dan akhirnya itu tidak bekerja,” sebut Klopp.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, Klopp sempat berharap minimal bisa mengamankan satu poin, tapi kemudian tim lawan mendapat hadiah penalti. “Saya yakin ada sudut pandang lain dalam situasi tersebut, tapi ketika pemain lompat sebelum adanya kontak, itu bukanlah sebuah penalti. Kami tak bisa lagi mengubahnya, jadi ya sudah lah kita terima saja,” ungkap Klopp.
Hasil tersebut memang mengejutkan. Pasalnya, meski Napoli memang tim yang punya kualitas, Liverpool kini tengah dalam tren positif. Terlebih status sebagai juara bertahan membuat ‘The Reds’ lebih diunggulkan dari ‘I Partenopei’ sebelum laga. Berangkat dari sana, berikut tiga sebab Liverpool takluk 2-0 dari Napoli.
1. Gemilangnya Pertahanan Napoli
Pertandingan Napoli vs Liverpool di Liga Champions 2019, Rabu (18/9/2019). Foto: AFP/Andreas Solaro
Sebelumnya pertandingan, pertahanan diprediksikan bakal jadi titik lemah Napoli yang bisa dieksploitasi oleh tim tamu. Pasalnya, di tiga laga Serie A Napoli sudah kebobolan enam kali. Namun, solidnya penampilan Kalidou Koulibaly dan kolega membuat kecemasan publik San Paolo tak terjadi.
ADVERTISEMENT
Sepanjang laga, lini belakang Napoli sukses meredam serangan yang dilancarkan oleh Liverpool. Terutama Koulibaly, dirinya bisa membaca jalannya pertandingan dan beberapa kali menghentikan percobaan Liverpool menembus pertahanan tuan rumah. Total lima kali Koulibaly merebut bola dari lawan.
Selain itu, Alex Meret juga tampil luar biasa. Kiper berusia 22 tahun tersebut melakukan beberapa penyelamatan krusial, menjaga gawang Napoli tetap nihil bobol sepanjang laga. Total empat penyelamatan dilakukan, termasuk dua tendangan Sadio Mane di menit ke-21 dan 65 serta peluang dari Mohamed Salah di menit ke-74.
2. Lini Serang Liverpool Tak Efektif
Mohamed Salah gagal memaksimalkan peluang. (Foto: Reuters)
Selain pertahanan Napoli yang begitu solid, lini serang Liverpool juga tidak efektif seperti biasanya. Beberapa kali Liverpool terlihat melakukan kesalahan kala maju menyerang, diantaranya salah umpan, tendangan yang tak terukur, juga pergerakan yang mudah terbaca pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Terutama di babak pertama, meski banyak menciptakan tembakkan, hanya dua yang mengarah ke gawang. Babak kedua pun tak beda. Meski lebih mendominasi permainan, lini serang Liverpool gagal memaksimalkan peluang yang ada. Seperti di menit ke-55, serangan balik berbahaya tersebut berakhir dengan umpan Mane yang tak akurat kepada Salah.
Peluang kemudian gagal dimaksimalkan salah tiga menit kemudian, setelah umpan matang Roberto Firmino tak bisa diselesaikan penyerang asal Mesir tersebut. Kelemahan tersebut tentu jadi pekerjaan rumah buat Juergen Klopp. Bila ingin mempertahankan gelar Liga Champions, Liverpool harus mulai kembali mengasah ketajaman lini depan.
3. Penalti Kontroversial
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, di laga melawan Napoli. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Pergerakan Jose Callejon di kotak penalti pada menit ke-80 membuat Andrew Robertson melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Wasit kemudian meniup peluit dan menunjuk titik putih, memutuskan untuk menghadiahi Napoli dengan penalti. Adapun eksekusi Dries Mertens tak bisa diselamatkan Alisson Becker.
ADVERTISEMENT
Namun, penalti tersebut dinilai kontroversial. Pasalnya, Callejon disebut melompat lebih dulu sebelum tekel Robertson mendarat ke kakinya. Alhasil, sebelum memastikan keputusan penalti, wasit memeriksa pelanggaran tersebut lebih dulu lewat VAR. Meski begitu, keputusan dari VAR pelanggaran tersebut tetap penalti.
Terlepas dari penalti kontroversial, pada akhirnya Napoli memang lebih layak menang lantaran bermain lebih efektif. Gol dari Llorente di menit ke-90+2 kemudian jadi bukti Napoli memang layak mendapat tiga poin di depan publiknya sendiri. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.