3 Sebab Timnas Brasil Jadi Favorit untuk Menjuarai Copa America 2019

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
6 Juli 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain Brasil merayakan gol Gabriel Jesus ke gawang Argentina. Foto: REUTERS/Washington Alves
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Brasil merayakan gol Gabriel Jesus ke gawang Argentina. Foto: REUTERS/Washington Alves
ADVERTISEMENT
Timnas Brasil resmi lolos ke babak final Copa America 2019. Merupakan tuan rumah kompetisi, Brasil sukses melaju ke final pertamanya sejak tahun 2007, usai mengalahkan rival abadi mereka, Argentina, dengan skor 2-0 di semifinal. Selecao membuktikan diri mereka sukses meski tanpa pemain andalan mereka, Neymar.
ADVERTISEMENT
Sebelum kompetisi dimulai, Brasil harus kehilangan Neymar lantaran terpapar cedera kontra Timnas Qatar. Namun, hingga kini Daniel Alves dan koleganya sukses melaju dengan gemilang tanpa bintang Paris Saint-Germain tersebut.
Adapun Brasil melalui jalan mulus ke final, dengan tanpa menelan kekalahan. Pertahanan kokoh mereka pun sukses membuat Selecao tanpa kebobolan hingga sekarang. Mengawali kompetisi dengan kemenangan 3-0 kontra Bolivia, Brasil sempat ditahan imbang Venezuela 0-0 sebelum akhirnya menutup fase grup dengan kemenangan 5-0 lawan Peru..
Juara Copa America delapan kali tersebut kemudian melanjutkan kiprah gemilangnya di fase gugur, mengalahkan Paraguay via adu penalti. Bertemu Argentina di semifinal, Brasil juga sukses menang 2-0. Kini Peru yang secara mengejutkan mengalahkan juara bertahan Cile bakal jadi lawan Selecao di final.
ADVERTISEMENT
Walau sempat mengalahkan Peru dengan skor telak 5-0 di babak penyisihan grup, Brasil tak boleh besar kepala. Pasalnya, di fase gugur Peru semakin matang, mengalahkan dua favorit juara Uruguay dan Cile. Selain kalah dari Brasil, Peru juga solid dengan hanya kebobolan sekali kontra Bolivia di fase grup.
Namun, meski belum pasti bakal menang, Brasil tetap saja jadi tim yang lebih diunggulkan. Karena itu, berikut tiga alasan Timnas Brasil bisa menjuarai Copa America 2019.
Kiper Brasil, Alisson Becker. Foto: REUTERS/Washington Alves
Merupakan salah satu sosok paling berjasa kala membawa Liverpool juara Liga Champions, Alisson Becker kini bisa disebut sebagai kiper terbaik di dunia. Bersama Timnas Brasil, kiper berusia 26 tahun itu bisa mempertahankan performanya dengan menjaga gawang tanpa kebobolan kontra Argentina, menahan gempuran penyerang seperti Aguero dan Messi.
ADVERTISEMENT
Musim 2018/19, Alisson sukses menang penghargaan sarung tangan emas atau kiper terbaik di Liga Inggris dan Liga Champions. Kiper asal Brasil tersebut kini punya kesempatan untuk jadi kiper pertama yang menang tiga penghargaan tersebut, bila memenanginya di Copa America.
Alisson kini jadi kandidat terkuat pemenang sarung tangan emas di Copa America 2019. Pemain nomor satu di Liverpool tersebut sejauh ini tak pernah kebobolan, mencatatkan lima laga tanpa bobol sepanjang turnamen. Total mencatat sembilan clean sheet beruntun sejak di klub hingga bersama Timnas Brasil, Alisson tentu jadi harapan di babak final.
Sejumlah pemain Brasil merebut bola dengan pemain Argentina pada pertandingan semifinal Copa America 2019, di Estadio Belo Horizonte, Brasil. Foto: REUTERS/Pilar Olivares
Punya Alisson yang begitu solid saja tak cukup, Brasil juga punya deretan pertahanan yang luar biasa. Sepanjang turnamen, jangankan membiarkan tim lawan mencetak gol, bahkan hanya untuk lewat saja tak dibiarkan oleh deretan bek yang berisikan pemain top dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal, awalnya publik mengkritik lini bertahan Brasil yang terlalu tua. Namun, mereka malah membuktikan sebaliknya dengan permainan kompak. Dani Alves yang sudah berusia 36 tahun masih luar biasa. Filipe Luis sudah 33 tahun tapi tetap solid. Adapun Thiago Silva, 34 tahun, jadi pemimpin yang baik untuk juniornya di PSG, Marquinhos.
Memang nanti di final Filipe Luis tak akan main lantaran akumulasi kartu, tapi Brasil masih punya Alex Sandro di sisi kiri pertahanan. Bek Juventus tersebut sudah terbukti jam terbangnya bersama salah satu klub dengan pertahanan terbaik di dunia. Jadi, tanpa Filipe Luis pun tak akan jadi masalah.
3. Semakin Matang Bersama Tite
Tite, menyegarkan kembali Brasil. (Foto: Paulo Whitaker/Reuters)
Gagal lolos ke babak gugur di Copa America Centenario 2016 tentu merupakan capaian buruk yang ingin dilupakan publik Brasil. Sejak itu, mereka pun perlahan mulai berbenah. Tampil kurang mengesankan di Kualifikasi Piala Dunia, Brasil pun menunjuk Tite sebagai pelatih yang jadi awal kebangkitan tim.
ADVERTISEMENT
Manajer asal Brasil tersebut lebih mengutamakan fungsi daripada nama seorang pemain. Karena itulah Brasil perlahan mulai bisa bangkit. Salah satu yang paling mencolok pada perubahan yang dibawa Tite adalah pertahanan tersolid dalam satu dekade terakhir. Bersama Tite, Brasil tercatat hanya kalah dua kali dalam 42 pertandingan.
Pertahanan skuat Tite begitu sulit ditembus, dengan keempat bek solid tersebut dibentengi Casemiro di depan mereka. Alhasil, pertahanan tersebut sukses membuat Brasil tanpa bobol di semua laga Copa America 2019. Pertahanan tersebut membuat Philippe Coutinho, Gabriel Jesus, dan Roberto Firmino bergerak bebas menyerang. Bila bisa sesuai rencana, tak mengejutkan bila Brasil jadi juara. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.