4 Skandal Wasit Terbesar di Piala Dunia, Timnas Italia Jadi Korbannya

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
16 Desember 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Korea Selatan tampil mengejutkan di Piala Dunia 2002. Foto: Andreas Rentz/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Korea Selatan tampil mengejutkan di Piala Dunia 2002. Foto: Andreas Rentz/Getty Images
ADVERTISEMENT
Dalam setiap laga, wasit mempunyai peran vital dalam memimpin laga. Karena itu, wasit dituntut untuk bisa menjaga netralitasnya serta menerapkan Laws of The Game dengan paripurna.
ADVERTISEMENT
Namun, pada praktiknya, tak semua wasit mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Sejumlah skandal yang dilakukan korps berbaju hitam tersebut pun tercatat dalam sejarah sepak bola.
Berikut empat skandal wasit yang pernah terjadi di ajang sekelas Piala Dunia. Silakan disimak.

Korea Selatan vs Italia di Piala Dunia 2002

Menjadi tuan rumah turnamen akbar sekelas Piala Dunia tentu menguntungkan. Dukungan fan dan bermain di kandang sendiri menjadi lecutan semangat untuk bisa memenangkan pertandingan. Untuk itu, tak jarang tuan rumah Piala Dunia tampil kesetanan dan bahkan keluar sebagai juara di turnamen besar sepakbola dunia.
Salah satu contohnya ialah Korea Selatan di pagelaran Piala Dunia 2002. Korsel yang bertindak sebagai tuan rumah, tampil trengginas hingga mencapai babak semifinal.
ADVERTISEMENT
Namun, penampilan impresif Korsel tak terlepas dari keputusan wasit yang kontroversial. Saat menghadapi Italia di babak 16 besar, banyak pihak menuding Korsel diuntungkan wasit asal Ekuador, Byron Moreno.
Jung Hwan AHN menjadi pahlawan Korea Selatan bisa mencapai perempat final Piala Dunia 2002. Foto: Andreas Rentz/Getty Images
Moreno dicap memimpin dengan buruk, salah satunya adalah memberikan kartu merah kepada Francesco Totti yang diduga melakukan diving. Padahal, dalam tayangan ulang, Totti benar-benar dijegal pemain Korsel.
Moreno pula yang dituding jadi biang kegagalan Italia melaju ke perempat final. Gli Azzurri kalah 1-2 melalui gol Ahn Jung-hwan pada babak tambahan.

Inggris vs Jerman Barat di Piala Dunia 1966

Kemenangan Inggris atas Jerman Barat di Piala Dunia 1966. Foto: Cattani/Fox Photos/Getty Images
Inggris keluar sebagai juara Piala Dunia 1966 setelah menaklukkan Jerman Barat di partai pemungkas. Pertandingan yang dihelat di Wembley Stadium itu menghasilkan juara baru yang sekaligus berstatus sebagai tuan rumah Piala Dunia edisi 1966.
ADVERTISEMENT
Inggris memenangi laga setelah masuk babak tambahan waktu setelah bermain imbang 2-2. Pertandingan pun masuk waktu tambahan dan akhirnya Inggris memenangi laga dengan skor akhir 4-2. Kala itu, Geoff Hurst menjadi pahlawan setelah mencatatkan hattrick di partai puncak. Dia langsung dianugerahi gelar Sir usai turnamen.
Kendati demikian, salah satu gol Hurst sebenarnya berbau kontroversi. Pasalnya, tendangannya yang menghantam mistar gawang terlihat belum melewati garis gawang.
Namun, wasit memutuskan bahwa gol tersebut sah. Sampai sekarang Inggris belum pernah merengkuh gelar lagi, bahkan sampai babak final pun belum terulang kembali.

Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona di Piala Dunia 1986

Gol kontroversial Diego Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986. Foto: Bob Thomas Sports Photography via Getty Images
Diego Maradona menjadi pemain andalan Argentina di Piala Dunia 1986. Kecepatan dan gocekannya membuat dia ditakuti lawan-lawannya pada masanya. Namun, terdapat momen kontroversial di Piala Dunia 1986. Bukan dengan kecepatan atau gocekannya dia mencetak gol, melainkan lewat tangannya.
ADVERTISEMENT
Gol itu pun diberi julukan 'Tangan Tuhan' karena kejadiannya luput dari pengamatan wasit. Selepas laga, wasit kemudian mengakui, dia tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi. Sebab, asistennya tidak mengatakan bendera tanda adanya pelanggaran.

Kutukan Meksiko di Piala Dunia Edisi 2010 dan 2014

Klaas Jan Huntelaar mengeksekusi tendangan penalti setelah Arjen Robben dijatuhkan di kotak penalti. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
Meksiko merupakan negara kuda hitam di edisi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan Piala Dunia 2014 Brasil. Anehnya, Meksiko selalu sial saat memasuki babak 16 besar.
Sebanyak tujuh kali masuk sebagai kontestan 16 besar, El Tri selalu gagal melaju ke babak berikutnya. Kutukan 16 besar selalu menjadi bayang-bayang meksiko di Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 2010, Meksiko hancur di tangan Argentina. Bahkan, negeri Sombrero ini dibantai Lionel Messi dan kawan-kawan dengan skor 3-0. Tiga gol tersebut dicetak dalam jangka waktu 30 menit. Sebenarnya gol pertama yang dicetak Carlos Tevez menjadi perdebatan karena sang pemain berada dalam posisi offside.
ADVERTISEMENT
Berlanjut ke Piala Dunia 2014, Meksiko kembali apes. Kali ini dikalahkan Belanda lewat gol penalti di masa tambahan waktu.
Meksiko padahal sempat memimpin laga sebelum Belanda membalikan keadaan menjadi 2-1. Gol penalti tersebut padahal berasal dari Arjen Robben yang melakukan diving. Akan tetapi, wasit melihatnya sebagai sebuah pelanggaran.