5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
23 Januari 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Barcelona kemungkinan besar gagal di Liga Champions.
Sejak kesuksesan meraih treble winner 2015 silam, Barcelona selalu gagal menjuarai Liga Champions. Tiga musim beruntun, perjalanan Lionel Messi dan kolega selalu berakhir tragis, tak memenuhi ekspektasi awal. Dalam tiga kesempatan tersebut, mereka hanya sanggup mencapai perempatfinal.
ADVERTISEMENT
Musim lalu misalnya, menjadi juara grup mengungguli Juventus, Barca yang sukses melewati Chelsea di babak 16 besar kemudian bertemu AS Roma di perempatfinal. Jelas Barca unggul di atas kertas dari Roma, tapi secara mengejutkan justru ‘I Giallorossi’ mendepak ‘Blaugrana’ dari kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut.
Menang telak 4-1 pada leg pertama di Camp Nou, armada Ernesto Valverde yang dinilai sudah besar kepala duluan harus pulang tertunduk. Pada leg kedua di Stadion Olimpico, AS Roma secara mengejutkan membalikkan keadaan. Gol Kostas Manolas menutup laga dengan skor 3-0, Roma pun berhak lolos lantaran unggul agregat.
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (1)
zoom-in-whitePerbesar
Barcelona menang Liga Champions 2014/15, melengkapi treble winner. (Foto: Getty Images)
Terakhir menang Liga Champions memang Barcelona masih diisi pemain sekaliber Xavi, Iniesta dan Neymar. Namun, perlahan satu per satu harus hengkang. Tahun sukses treble winner jadi musim terakhir buat Xavi. Dua musim kemudian, giliran Neymar yang hengkang ke PSG. Teranyar, musim ini mereka tanpa Iniesta yang pindah ke Vissel Kobe.
ADVERTISEMENT
Nama-nama yang didatangkan dinilai belum bisa menggantikan peran ketiga nama tersebut. Sudah ada Philippe Coutinho, Arthur Melo, dan Ousmane Dembele didatangkan dengan dana besar, tapi ketiganya belum sampai pada level para pendahulunya.
Beberapa pembelian juga membuat keseriusan Barca sebagai pesaing juara dipertanyakan. Nama-nama seperti Arturo Vidal, Malcolm, Jeison Murillo, dan terakhir Kevin Prince Boateng dinilai bukan sosok yang bisa menambah kualitas tim.
Musim ini, Barcelona memang sukses lolos dari grup neraka tanpa kesulitan berarti. Namun, raksasa Katalan tersebut, seperti pada musim-musim sebelumnya, mereka memang tak pernah kesulitan pada babak grup. Pada babak gugur, Messi dan kawan-kawan biasanya tersandung.
Berangkat dari sana, berikut 5 alasan Barcelona kemungkinan besar gagal di Liga Champions musim ini.
ADVERTISEMENT
1. Lebih komitmen di Liga Spanyol
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (2)
zoom-in-whitePerbesar
Garay vs Suarez di laga Valencia vs Barcelona. (Foto: JOSE JORDAN / AFP)
Satu dekade terakhir, Barcelona begitu dominan di kompetisi domestik, setelah sukses menjuarai Liga Spanyol sebanyak tujuh kali dan Copa del Rey empat kali. Walau begitu, prestasi tersebut harus dibayar mahal dengan capaian di kompetisi level Eropa. Seperti yang diketahui, tiga musim terakhir mereka hanya sanggup sampai perempatfinal.
Namun, Barcelona sepertinya memang lebih berkomitmen di Liga Spanyol. Musim lalu, mereka unggul 14 poin dari runner-up, Atletico de Madrid. Musim ini pun armada Valverde sepertinya bisa mengulang capaian tersebut dengan berada di puncak klasemen. Karena itu, sepertinya Valverde harus mengubah prioritasnya bila ingin sukses di kompetisi Eropa.
ADVERTISEMENT
2. Pertahanan yang tidak konsisten
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (3)
zoom-in-whitePerbesar
Miranda dalam kepungan pasukan Barcelona. (Foto: REUTERS/Juan Medina)
Buat tim yang mengincar banyak gelar musim ini, pertahanan Barcelona bisa dibilang terlalu rapuh. Bermain 31 kali di semua kompetisi, Barca sudah kebobolan 30 gol. Artinya, hampir satu gol per laga. Performa lini belakang jelas menurun, usai musim lalu hanya kebobolan 42 gol dari 59 pertandingan.
Absennya Samuel Umtiti lantaran cedera hamstring memperparah kondisi pertahanan Barcelona. Walau lolos dengan mulus dari fase grup Liga Champions, mereka tetap bisa kebobolan lima gol dari enam laga dan hanya dua kali nirbobol. Clement Lenglet sebenarnya sudah cukup baik, tapi jelas Blaugrana masih butuh pembenahan pertahanan.
3. Performa tandang kurang memuaskan
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (4)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho tengah berduel dengan Brozovic. (Foto: Miguel MEDINA / AFP)
ADVERTISEMENT
Beberapa musim belakangan, Barcelona memang tampak kesulitan kala bermain jauh dari rumahnya, terutama saat di Liga Champions. Tiga musim terakhir, mereka harus terdepak usai tumbang di laga tandang, dua di antaranya kontra Atletico Madrid pada 2016 dan AS Roma musim lalu.
Terakhir kali Barca menang laga tandang di fase gugur Liga Champions adalah tahun 2016, kala menundukkan Arsenal dengan skor 2-0 di Stadion Emirates. Musim ini, walau menang 4-2 dari Spurs di Wembley, Messi cs kesulitan kala bertandang kontra Inter Milan dan PSV Eindhoven. Bila Barca mau mengangkat ‘si kuping besar’, laga tandang tentu harus diperbaiki.
4. Ketergantungan yang tinggi terhadap Lionel Messi
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (5)
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Seperti yang disebutkan di awal, terakhir menang Liga Champions Barcelona masih dihuni pemain sekaliber Mascherano, Iniesta, Xavi, dan Neymar. Kini, keempatnya yang pergi meninggalkan Lionel Messi sebagai tumpuan utama. Pengaruh ‘La Pulga’ terhadap performa Barca begitu besar, sampai ketika dirinya tampil buruk, tim pun bermain buruk.
Bergantung pada satu pemain tentu buruk buat tim sebesar Barcelona. Musim lalu saja, performa buruk Messi membuat Barca membayar dengan terdepak AS Roma. Musim ini pun demikian, Valverde masih harus mencari cara untuk bermain bagus tanpa Messi. Bila berhasil, tentu akan meningkatkan performa tim dan sukses di Liga Champions.
5. Taktik Valverde yang terlalu bermain aman
5 Alasan Barcelona Kemungkinan Besar Gagal di Liga Champions (6)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde (Foto: Juan Medina/Reuters)
Bersama Ernesto Valverde, Barcelona dinilai kehilangan filosofi tiki-taka mereka. Jangankan tiki-taka, mereka bahkan tidak bermain possesion football seperti semestinya Barcelona. Valverde terlihat lebih bermain aman dan jarang mengambil resiko besar. Taktik konservatif mantan pelatih Athletic Bilbao itu berbuah kegagalan Barca di Liga Champions musim lalu.
ADVERTISEMENT
Unggul agregat tiga gol dari Roma, Valverde memilih untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Roma yang bermain dengan pressing dan tempo tinggi membuat pertahanan Barca ketar-ketir. Hasilnya, Blaugrana kalah 3-0 dan terdepak usai kalah produktivitas gol tandang.
Musim ini Valverde seperti tak banyak belajar. Performanya di liga domestik memang terlihat baik-baik saja, tapi itu lantaran pesaingnya juga tengah dalam kondisi buruk. Bila ingin sukses di Liga Champions, Valverde jelas harus mengubah taktik konservatifnya tersebut. Karena bila tidak, bisa saja malapetaka musim lalu kembali terulang. (bob)