5 Alasan Liverpool Bisa Tumbangkan Bayern Muenchen di Liga Champions

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
14 Maret 2019 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi Sadio Mane saat membobol gawang Manuel Neuer. Foto: REUTERS/Michael Dalder
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Sadio Mane saat membobol gawang Manuel Neuer. Foto: REUTERS/Michael Dalder
ADVERTISEMENT
Liverpool sukses menumbangkan Bayern Muenchen pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2018/19, Kamis (14/3/2019) dini hari WIB. Bermain di Allianz Arena, ‘The Reds’ ungguli ‘The Bavarians’ 3-1 dan berhak melaju ke babak perempatfinal, usai pada leg pertama kedua tim imbang 0-0.
ADVERTISEMENT
Sadio Mane jadi aktor utama kemenangan Liverpool dengan mencetak dwigol (28', 84'). Sementara gol tandukan Virgil van Dijk pada menit ke-69, menyambut tendangan pojok Trent Alexander Arnold, jadi pemasti kemenangan armada Juergen Klopp. Adapun balasan dari Bayern datang lewat gol bunuh diri Joel Matip menit 39.
Tuan rumah Bayern harus tanpa bek kanan andalannya, Joshua Kimmich, yang harus absen lantaran akumulasi kartu. Rafinha kemudian jadi pengganti pada pos tersebut. Sedangkan Franck Ribery menggantikan Kingsley Coman di sayap kiri. Selebihnya Kovac menurunkan skuat yang sama seperti pada leg pertama.
Liverpool turun dengan kekuatan penuh. Tetap dengan skema 4-3-3 yang biasa diterapkan Juergen Klopp, Virgil van Dijk yang sebelumnya absen kini kembali duet dengan Joel Matip. James Milner juga kembali ke lini tengah, bersama Wijnaldum dan Henderson. Sementara di depan ada Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Usai laga, Klopp mengaku satu tim punya pikiran yang sama, yaitu menganggap laga tersebut penting. Kami harus berganti (taktik) lebih awal dan ingin memainkan permainan yang lebih baik dari pada babak pertama, jadi kami berganti pada babak kedua dan itu lebih baik,” kata Klopp dilansir dari situs resmi Liverpool.
ADVERTISEMENT
“Kami mencetak gol luar biasa pada babak pertama- gol luar biasa, wow. Kebobolan juga sih, tapi setelah menit 45, semuanya tahu itu tak akan mudah buat Muenchen; mungkin, tapi tidak mudah,” ungkap Klopp.
“Babak kedua, saya sangat senang- tak hanya karena kami mencetak dua gol, tapi karena kami bermain bagus. Betapa matangnya itu, betapa bagusnya kami terlihat, betapa bagusnya kami bertahan,” lanjut Klopp.
Pelatih Bayern Muenchen, Niko Kovac, mirip sekali dengan Joseph Gordon-Levitt. (Foto: Lisi Niesner/Reuters)
Sementara Niko Kovac, lewat situs resmi Bayern, memberi selamat kepada Juergen Klopp dan Liverpool. Menurutnya, wakil Inggris tersebut memang tampil lebih bagus. “Kami tetap memberi perlawanan sampai dengan gol kedua Liverpool. Kalian bisa lihat bola mati bisa sangat menipu pada laga seperti ini. Mereka menutup kita dengan baik,” kata Kovac.
ADVERTISEMENT
Menurut Kovac, Bayern gagal bermain dengan tenang dan menciptakan situasi untuk Lewandowski. Dirinya pun mengaku timnya layak kalah. “Kami mencoba menyerang dengan kecepatan tinggi, memakai fullback untuk menyerang. Kami gagal karena Liverpool melakukan pekerjaan yang baik,” kata Kovac.
Kini Liverpool bakal menunggu hasil drawing untuk menentukan lawan di perempatfinal. Merujuk pada laga tersebut, setidaknya ada lima alasan ‘The Reds’ bisa tumbangkan Bayern dengan skor 3-1. Berikut kelima alasannya.
1. Fabinho tangguh di tengah
Cederanya Jordan Henderson membuat Liverpool melakukan pergantian pemain lebih awal. Fabinho pun masuk sebagai pengganti Henderson. Pergantian tersebut malah berdampak positif pada Liverpool, dengan Fabinho tampil solid dan memotong beberapa bola yang dikuasai lini tengah Bayern.
ADVERTISEMENT
Gelandang bertahan asal Brasil tersebut membuat tekel-tekel brilian, salah satunya kala menghentikan Kingsley Coman yang mulai mengancam pertahanan. Permainan Liverpool pada babak kedua pun terlihat lebih percaya diri dan fokus, terutama pada pertahanan yang semakin ketat. Tentu Fabinho punya andil besar terhadap hal tersebut.
2. Kesalahan Neuer
Ekspresi kekecewaan pemain Bayern Muenchen usai tersingkir dari Liga Champions. Foto: REUTERS/Michael Dalder
Setelah beberapa waktu lalu disebut sudah habis, terutama saat kegagalan Piala Dunia, Manuel Neuer kembali jadi sorotan pada laga kontra Liverpool. Bermula dari umpan jarak jauh Van Dijk, Mane yang dibayang-bayangi Rafinha bisa dengan mudah melepaskan bola ke dalam gawang.
Bila didiamkan saja, seharusnya peluang Mane untuk mencetak angka akan lebih kecil, mengingat sudut tembak sudah terlalu sempit. Namun, Neuer malah mempermudah Mane dengan maju untuk menyapu bola. Alhasil, Mane bisa menceploskan bola ke gawang yang tak terjaga.
ADVERTISEMENT
3. Sadio Mane mengganas
Sadio Mane selebrasi. (foto: REUTERS)
Belakangan Mohamed Salah membuat publik Liverpool khawatir, lantaran ketajamannya menurun. Namun, kini mereka sudah tak perlu was-was setelah Sadio Mane semakin mengganas di depan gawang. Dari 8 laga terakhir di Liga Inggris, Mane mencetak 8 gol. Catatan tersebut merupakan yang terbaik buat penyerang Senegal tersebut.
Performa tersebut dibawa Mane kala menghadapi Bayern. Penyerang berusia 26 tahun tersebut mengganas dengan mencetak dua gol, salah satunya dengan sundulan kencang. Sepanjang laga Mane memberi Bayern ancaman, dengan beberapa bantuan dari Roberto Firmino dan Mohamed Salah.
4. Bayern Muenchen tumpul
Kiper Liverpool, Alisson Becker, berusaha menepis tendangan Robert Lewandowski. Foto: REUTERS/Andrew Boyers
Usai mencetak total 11 gol dalam dua laga di Liga Jerman, Bayern Muenchen datang dengan kepercayaan diri tinggi. Namun, rasa ‘pede’ tersebut sirna usai mereka takluk dari Liverpool. Pada laga tersebut, serangan Bayern benar-benar diredam oleh pertahanan Liverpool yang dipimpin Virgil van Dijk.
ADVERTISEMENT
Niko Kovac menurunkan Franck Ribery sebagai pembuka ruang, tapi pergerakannya justru dimatikan oleh Andrew Robertson. James Rodriguez pun gagal menembus lini tengah yang dijaga ketat oleh Fabinho. Namun, tentu yang paling mengecewakan adalah Robert Lewandowski. Penyerang asal Polandia tersebut ditempel ketat oleh Van Dijk dan Matip.
5. Virgil van Dijk dan kolega tampil solid
Van Dijk selebrasi usai mencetak gol. (Foto: REUTERS)
Tak mengejutkan bila Virgil van Dijk disebut bek terbaik di dunia saat ini. Bek asal Belanda tersebut, dengan kepemimpinannya di lini belakang jadi kunci pertahanan Liverpool. Dirinya menang di hampir semua duel udara. Bersama Joel Matip, Van Dijk juga sukses meredam Robert Lewandowski, salah satu penyerang paling ganas di dunia.
Terlepas dari gol bunuh diri yang dilakukan Joel Matip, lini belakang Liverpool yang solid jadi alasan utama kemenangan mereka. Bersama Andrew Robertson dan Trent Alexander Arnold di kedua sisi, Liverpool menjaga kestabilan penyerangan dan pertahanan. Bila tetap konsisten dan tak terpapar badai cedera, tak berlebihan menyebut Liverpool sebagai kandidat juara. (bob)
ADVERTISEMENT