5 Alasan Manchester United Bisa Kalahkan Barcelona di Liga Champions

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
10 April 2019 11:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pemain Manchester United merayakan gol Paul Pogba ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Peter Powell )
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Manchester United merayakan gol Paul Pogba ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Peter Powell )
ADVERTISEMENT
Salah satu pertandingan yang akan jadi sorotan pada babak perempat final Liga Champions adalah laga Barcelona kontra Manchester United. Leg pertama bakal tersaji di Old Trafford, pukul 02.00 WIB, Kamis (11/4/2019).
ADVERTISEMENT
Musim ini, Barcelona punya peluang besar meraih trofi Liga Champions. Terakhir menang pada tahun 2015 silam, setelah itu ‘trofi kuping lebar’ tak pernah lagi mendarat di Camp Nou. Sementara ‘Setan Merah’ yang baru mempermanenkan Ole Gunnar Solskjaer tentu ingin melakukan pembuktian bersama manajer anyar mereka.
Menurut Solskjaer, kedua tim sama-sama diperkuat lini depan yang berbahaya. “Ada beberapa penyerang yang tampil luar biasa, tapi kemudian ada pula pemain bertahan yang punya kualitas,” kata Solskjaer dilansir dari situs resmi United.
Ucapan Solskjaer tersebut memang nyata dengan kedua tim diperkuat deretan lini serang top dunia. Barcelona punya pemain sekaliber Lionel Messi, Luis Suarez, Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho, sedangkan United ada Paul Pogba, Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Ander Herrera.
Ole Gunnar Solskjaer dan Michael Carrick di laga melawan Burnley. Foto: Reuters/Phil Noble
Walau tim lawan diperkuat mega bintang Lionel Messi, Solskjaer mengaku tak punya rencana khusus untuk menghentikan penyerang asal Argentina tersebut. “Rencana apa yang kamu punya untuk menghentikan salah satu pemain terbaik di dunia?” ungkap pelatih asal Norwegia tersebut.
ADVERTISEMENT
“Itu bukan hanya Messi menghadapi Manchester United. Suarez, Coutinho, Rakitic, Vidal. Ada begitu banyak pemain bagus (di Barcelona). Kami tak bisa hanya fokus pada satu pemain. Kami tahu kami harus menghadapi kesebelas pemain mereka,” kata manajer yang akrab disebut ‘The Baby-Faced Assassins’ tersebut.
Masih menurut Solskjaer, Suarez, Coutinho, dan Messi jelas bakal merepotkan lini pertahanan, tapi dirinya ‘pede’ bisa mengatasi Barcelona. Pasalnya, musim ini United dinilai bisa mengimbangi tim yang diperkuat pemain terbaik di dunia, seperti Juventus, Paris Saint-Germain dan Chelsea. “Kita lihat bagaimana kami mengatasinya besok.”
Berangkat dari sana, peluang menang Manchester United memang terbuka lebar. Berikut lima alasan ‘setan merah’ bisa kalahkan Barcelona pada laga perempat final Liga Champions 2018/19.
ADVERTISEMENT
1. Kebergantungan Barcelona terhadap Messi
Lionel Messi berhasil mencetak lebih dari 40 gol dalam satu musim selama 10 musim terakhir. Foto: REUTERS/Albert Gea
Musim ini Lionel Messi benar-benar yang jadi penopang Barcelona. Pentingnya peran Messi bisa dilihat dari persentase total gol Barcelona di Liga Spanyol. Kini, raksasa Catalunya tersebut sudah mencetak 81 gol sepanjang musim, 45 diantaranya ada andil ‘La Pulga’. Total 33 gol dan 12 assist membuat Messi puncaki kedua kategori tersebut.
Sayangnya, rekor Messi di kompetisi domestik tak berbanding lurus dengan kala tampil di perempat final Liga Champions. Pemenang lima Ballon d’Or terakhir mencetak gol pada babak ini kala seri 1-1 dari PSG pada April 2013 silam. Sudah 10 laga beruntun Messi tak cetak gol di perempat final. Boleh saja mengandalkan Messi, tapi terlalu bergantung pun tak baik buat tim besar seperti Barca.
ADVERTISEMENT
2. Lini serang Barcelona tak konsisten di Liga Champions
Luis Suarez sedang seret gol di Liga Champions. (Foto: Reuters/Juan Medina)
Selain Messi, Barcelona juga punya deretan lini serang top seperti Luis Suarez dan Ousmane Dembele. Namun, musim ini tak ada yang benar-benar konsisten menampilkan performa terbaik. Suarez yang mencetak 20 gol di Liga Spanyol malah belum mencetak gol sama sekali di Liga Champions.
Dembele sejatinya bermain luar biasa musim ini, tapi dirinya bermasalah dengan kondisi fit tubuhnya. Sementara Malcom yang jadi pelapis hingga kini belum benar-benar meyakinkan Ernesto Valverde. Tak lupa dengan Coutinho yang musim ini disebut paling mengecewakan buat Barca. Bila Messi tak maksimal, tentu Barca bisa kesulitan pula di depan gawang.
3. Satu-satunya trofi harapan United
Selebrasi dari Romelu Lukaku. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Saat era Sir Alex Ferguson, tiap musimnya Manchester United jadi tim yang berpotensi untuk menang banyak trofi. Bahkan bisa dibilang salah satu tim terbaik di dunia. Namun, sejak ditinggal Sir Alex, United masih berusaha bangkit dan kembali menemukan kejayaannya.
ADVERTISEMENT
Gagal total bersama Mourinho, Solskjaer membawa harapan dengan hasil bagus yang diperolehnya. Namun, terdepak dari Piala FA dan merosot ke posisi keenam menunjukkan United belum benar-benar stabil. Kini, menyisakan trofi Liga Champions, jelas United bakal mati-matian untuk bisa menjuarai kompetisi paling bergengsi di Eropa.
4. Rekor buruk Barcelona di perempat final
De Rossi cetak gol untuk Roma. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
Sudah tiga musim beruntun Barcelona harus gugur di perempat final Liga Champions. Semuanya dimulai ketika kalah agregat 2-1 dari Atletico Madrid pada 2014 silam. Sejak itu, dua musim kemudian Rojiblancos kembali memulangkan Blaugrana. Musim berikutnya giliran Juventus yang menang agregat 3-0 dari Barcelona.
Musim lalu pun Barca harus menerima nasib serupa. Usai unggul 4-1 pada leg pertama, jelas Lionel Messi sudah seperti 99 persen lolos. Namun, secara dramatis AS Roma lolos ke semifinal usai menang 3-0 di Olimpico. Melihat rekor tersebut, Manchester United yang tak diunggulkan bisa saja membuat kejutan.
ADVERTISEMENT
5. Sejauh ini kejutan banyak terjadi
Gol pertama Manchester United melalui Lukaku (Foto: Cuplikan YouTube)
Musim ini beberapa laga Liga Champions menampilkan kejutan. Klub yang bertabur bintang kelas dunia secara mengejutkan tumbang dari kuda hitam. Seperti Ajax yang sukses memulangkan juara bertahan Real Madrid. Kalah 2-1 di Johan Cruyff Arena, Frenkie de Jong dan kolega membalikan keadaan usai menang 4-1 di Santiago Bernabeu.
Bahkan sejatinya Manchester United sudah membuat kejutan musim ini, saat mengalahkan PSG. Kalah 2-0 di Old Trafford pada leg pertama, ‘setan merah’ kemudian balik menang 3-1 di kandang ‘Les Parisiens’. Walau Barcelona jadi tim yang lebih diunggulkan untuk lolos, armada Solskjaer bisa saja membuat kejutan lain. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.