5 Alasan Matthijs De Ligt Cocok ke Barcelona
Konten dari Pengguna
27 Maret 2019 8:58 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
Sejak awal musim, Barcelona diketahui menaruh minat kepada bintang muda Belanda, Matthijs De Ligt. Musim ini, kiprah bek berusia 19 tahun tersebut luar biasa. Bersama Ajax, De Ligt sukses memulangkan juara bertahan Liga Champions, Real Madrid. ‘Blaugrana’ pun semakin serius, dengan menyodorkan mahar 60 juta euro kepada ‘Godenzonen’.
ADVERTISEMENT
Dipercaya sebagai kapten sejak musim lalu, De Ligt sempat membawa Ajax ke final Liga Europa. Sayang, perjuangan raksasa Belanda itu berakhir sebagai runner-up usai kalah dari wakil Inggris, Manchester United.
Tak hanya berprestasi di level klub, De Ligt juga jadi salah satu pilar kebangkitan Timnas Belanda. Duetnya bersama Van Dijk sukses menjaga pertahanan De Oranje tetap solid. Alhasil, skuat arahan Ronald Koeman tersebut bisa melaju ke perempat final UEFA Nations League dengan mengungguli Prancis dan Jerman.
Menyusul performanya tersebut, De Ligt pun jadi rebutan klub-klub raksasa Eropa seperti Juventus, Manchester United, dan Manchester City. Walau begitu, Barcelona dikatakan jadi klub yang paling berpeluang mendapatkan tanda tangan De Ligt. Terlebih, dikabarkan Barcelona menaikkan tawaran jadi 75 juta euro plus tambahan 11 juta sesuai performa.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, dilansir dari Esporte Interativo, saat ditanya mengenai masa depannya yang kerap dikaitkan dengan pindah ke Barcelona, De Ligt pun menjawab: "Saya memainkan permainan saya. Saya konsentrasi kepada sepak bola. Mari kita lihat pada akhirnya saya berada di mana. Itu bukan sesuatu yang saya khawatirkan."
Berangkat dari kedekatan De Ligt dengan Barcelona, berikut lima alasan bek pemenang Golden Boy 2018 tersebut lebih cocok bergabung untuk berlabuh ke Camp Nou.
1. Ajax dan Barcelona punya filosofi yang sama
Bersama Ajax Amsterdam di bawah arahan Erik Ten Hag dan bersama Ronald Koeman di dalam skuat utama Belanda, Matthijs De Ligt sudah terbiasa dengan filosofi serupa, yaitu taktik dan gaya selayaknya Johan Cruyff. Seperti halnya dengan Barcelona, gaya Cruyff benar-benar jadi yang paling berpengaruh terhadap raksasa Catalunya itu.
ADVERTISEMENT
Belakangan, bersama Valverde, Barcelona bermain lebih mengandalkan serangan balik. Namun, Blaugrana tetap dengan gaya yang mempertahankan garis pertahanan tinggi. Barca pun terkenal sebagai tim yang membangun penyerangan dari belakang. Bersama Ajax dan Belanda, De Ligt terbiasa dengan gaya tersebut dan bisa saja bersama Barca lebih berkembang.
2. Kedalaman lini belakang Barca tak terlalu baik
Selain Gerard Pique, tak ada bek yang benar-benar memastikan tempat di tim utama. Samuel Umtiti yang musim lalu jadi andalan di lini belakang, hampir separuh musim berkutat dengan cedera. Alhasil, Clement Lenglet yang notabene sebagai pelapis merebut posisi kompatriot satu negaranya tersebut.
Bila datang ke Barcelona, De Ligt tak perlu khawatir jadi penghangat bangku cadangan. Selain posisi Pique, De Ligt tentu bakal dapat kesempatan main dengan Valverde yang gemar merotasi Umtiti dan Lenglet. Bila mendapat kesempatan dan bermain apik, bukan tak mungkin dalam waktu singkat De Ligt mempermanenkan status di tim utama.
ADVERTISEMENT
3. Belajar jadi penerus Pique
Menargetkan De Ligt yang baru berusia 19 tahun, tentu Barcelona merencanakan investasi jangka panjang. Bek tengah asal Belanda itu disebut punya karakter yang sama dengan Gerard Pique dalam melakukan pertahanan. Namun, Pique yang kini berusia 32 tahun tentu butuh penerus. De Ligt nantinya bisa belajar dari Pique untuk jadi penerusnya.
Bila bergabung dengan Barcelona, De Ligt bisa punya kesempatan berlatih dan dimentori oleh Pique. Bersama Umtiti dan Lenglet, De Ligt juga bisa beradaptasi jadi kombinasi lini pertahanan di masa depan. Dua sampai tiga tahun kemudian, kala Pique sudah semakin uzur, De Ligt akan semakin matang dan bisa jadi kombinasi solid dengan Lenglet.
4. Akrab dengan Frenkie De Jong
Sebelumnya, Barcelona sudah meresmikan transfer Frenkie De Jong pada musim dingin lalu. De Jong bakal bergabung dengan skuat Barcelona pada musim panas mendatang. Konon saat di Ajax, De Ligt merupakan teman akrab De Jong. Keduanya pun merasa saling melengkapi di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sebelumnya disebutkan, De Ligt sempat mengutarakan keinginannya membela Barcelona lantaran ingin kembali bermain bersama De Jong. Bila nantinya bermain bersama di Camp Nou, tentu akan membantu keduanya tampil maksimal dan bisa beradaptasi lebih cepat. Pasalnya, level klub maupun timnas, keduanya punya peran yang saling mendukung.
5. Bisa jadi kapten di masa depan
Salah satu kelebihan dari Matthijs De Ligt yang jadi sorotan dunia adalah kepemimpinannya di lapangan. Walau masih berumur 19 tahun, De Ligt sudah dipercayai ban kapten Ajax. Dirinya konsisten memimpin timnya untuk bermain solid. Salah satu contoh sukses adalah ketika memulangkan juara Real Madrid di Liga Champions.
Sejak pensiunnya Carles Puyol, ban kapten Barcelona sempat berpindah ke Xavi, Iniesta, dan yang terbaru Lionel Messi. Namun, sejatinya ketiga nama tersebut bukan benar-benar sosok pemimpin. Bila De Ligt bisa tampil konsisten selayaknya bersama Ajax, beberapa tahun kedepan bisa saja dirinya jadi kapten Blaugrana. (bob)
ADVERTISEMENT
Download aplikasi iOS di sini.