5 Alasan Pep Guardiola Lebih Unggul dari Juergen Klopp di Liga Inggris

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
15 Mei 2019 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Juergen Kloop vs Pep Guardiola (Foto: Getty Image)
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Kloop vs Pep Guardiola (Foto: Getty Image)
ADVERTISEMENT
Musim ini Pep Guardiola kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu manajer terbaik di dunia. Menang 1-4 atas Brighton dan Hove Albion, Manchester City sukses mengangkat trofi Liga Inggris dalam dua musim beruntun.
ADVERTISEMENT
Trofi tersebut merupakan yang kedua buat skuat asuhan Pep musim ini. Sebelumnya, Piala Liga Inggris sudah diangkat oleh Vincent Kompany dan kawan-kawan. Pada laga final menghadapi Chelsea, skor 0-0 bertahan hingga waktu normal dan babak perpanjangan berakhir. Di babak adu penalti lah ‘The Cityzen’ memastikan kemenangan dengan skor 3-4.
Walau gagal di Liga Champions setelah secara mengejutkan dipulangkan Tottenham Hotspur, City sukses melaju ke babak final Piala FA dan bakal bertemu dengan kuda hitam Watford. Meski gagal meraih quadruple seperti yang ditargetkan Pep sejak awal, torehan tiga trofi jelas merupakan capaian yang luar biasa.
Sementara Juergen Klopp, musim ini pun melalui musim dengan luar biasa. Manajer asal Jerman tersebut bahkan sukses membawa anak asuhnya ke final Liga Champions, setelah mengalahkan Barcelona dengan agregat 4-3. Namun, kiprah Klopp di kompetisi domestik tidak terlalu mulus. Klopp pulang lebih dini di Piala FA dan Piala Liga.
ADVERTISEMENT
Sementara di Liga Inggris, sempat mendominasi bahkan unggul tujuh poin ketika jadi juara paruh musim, kekalahan dari City, satu satunya kekalahan di musim ini, dan rentetan hasil imbang yang menyusulnya membuat mereka tersusul. Hingga akhir musim, walau menang 2-0 atas Wolves, ‘the Reds’ tetap finis di peringkat kedua dengan koleksi 92 poin.
Ada setidaknya lima alasan Pep Guardiola sukses mengungguli capaian Juergen Klopp, khususnya di Liga Inggris. Berikut lima alasan tersebut.
1. Tiap lini bisa mengancam gawang
Para pemain Manchester City merayakan gol saat melawan Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Toby Melville
Kedua tim memang merupakan tim tertajam di Liga Inggris. Manchester City mengoleksi 95 gol, sementara Liverpool mencatatkan 89 gol. Namun yang membedakan dua tim pencetak gol terbanyak di Liga Inggris itu adalah ancaman tiap lini. Liverpool memang begitu subur, tapi sebagian besar gol datang dari trio Mo Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane.
ADVERTISEMENT
Sementara City, selain trio lini depan yang tak kalah tajamnya, mereka juga punya lini kedua yang sebaran golnya lebih merata. Total 16 pemain berbeda yang sukses mencetak gol buat City, delapan diantaranya mencetak lebih dari lima gol. Sementara Liverpool punya 14 nama dan hanya tiga pemain yang mencetak lebih dari lima gol.
2. Kepemimpinan di lapangan lebih baik
Kapten Manchester City, Vincent Kompany. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)
Pep Guardiola punya tim yang berisikan pemain yang lebih berpengalaman dan punya jiwa kepemimpinan. Hampir di tiap lini, City diperkuat sosok pemain yang bisa memimpin jalannya pertandingan. Kontras dengan Liverpool yang justru kekurangan sosok pemimpin. Bahkan, Jordan Henderson disebut bukan sosok kapten ideal buat tim sekaliber Liverpool.
Memimpin lini belakang, Vincent Kompany punya jam terbang dan ketenangan yang luar biasa. Sedangkan di lini tengah ada sosok seperti Fernandinho atau David Silva. Adapun lini depan dipimpin penyerang sarat pengalaman, Sergio Aguero. Musim ini Liverpool memang punya Virgil van Dijk di lini belakang, tapi jelas satu saja belum cukup.
ADVERTISEMENT
3. Pemain sudah merasakan berbagai gelar
Para pemain Manchester City merayakan kemenangan menjadi juara Liga Premier. Foto: REUTERS/Toby Melville
Selain punya tim yang diisi beberapa pemain berjiwa kepemimpinan, seluruh pemain dalam skuat Pep Guardiola juga merupakan pemain yang sudah pernah merasakan juara. Beberapa yang mengisi tim utama bahkan sudah menang berbagai trofi bergengsi dan tentu punya mental juara yang tak bisa dilatih.
Sementara armada Juergen Klopp masih berisikan beberapa pemain-pemain yang belum pernah meraih trofi. Bahkan empat pemain tim utama merupakan pemain yang masih nirgelar. Mungkin memang trofi yang sudah dimenangi tak bisa jadi ukuran, tapi mental juara setelah mendapat trofi terbukti membantu untuk menaikkan hasrat untuk kembali juara.
4. City pulang lebih cepat di Liga Champions
Pemain Manchester City, Fabian Delph (tengah)berusaha melewati sejumlah pemain Tottenham Hotspur dalam leg pertama perempat final Liga Champions di Tottenham Hotspur Stadium, Rabu (10/4). Foto: REUTERS / Peter Nicholls
Menjadi salah satu kandidat juara di Liga Champions jelas membuat publik terkejut saat Manchester City terdepak di perempat final oleh Tottenham Hotspur. Armada Pep Guardiola kalah produktivitas gol tandang dengan agregat 4-4, setelah mereka menang 4-3 di kandang sendiri dan kalah 0-1 di Tottenham Hotspur Stadium.
ADVERTISEMENT
Namun, terdepaknya City dari kompetisi Liga Champions malah jadi berkah tersembunyi buat Pep Guardiola. Mereka jadi bisa istirahat cukup ketimbang Liverpool yang masih harus bersaing di semifinal. Alhasil, walau menyisakan beberapa lawan berat seperti Tottenham dan Leicester, City bisa mengatasinya dengan mulus.
5. Kedalaman skuat yang luar biasa
Para pemain Manchester City merayakan gol saat melawan Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Toby Melville
Seperti yang disebutkan sebelumnya, City punya banyak pemain yang bisa jadi pembeda. Total 16 pemain yang berbeda dan delapan diantaranya mencetak lebih dari 5 gol. Semua jelas lantaran Pep Guardiola punya kedalaman skuat yang luar biasa. Hampir di tiap lini Pep punya pelapis yang mumpuni.
Ketika pemain tim utama cedera, Pep punya pelapis berkualitas serupa. Seperti Oleksandr Zinchenko yang bisa dengan baik menggantikan Benjamin Mendy yang kerap cedera. Bahkan, Fernandinho yang sejatinya tak punya pelapis murni masih bisa diatasi dengan Ilkay Gundogan. Skuat lengkap jadi keunggulan Pep yang tak dipunyai Klopp. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.