5 Analisis Setelah Arsenal Menang Telak 4-0 atas Standard Liege

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2019 14:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selebrasi Ceballos usai mencetak gol. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Ceballos usai mencetak gol. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Tiga poin kembali sukses diraih Arsenal, usai menang di laga kedua Liga Europa musim 2019/20 menghadapi Standard Liege. Bermain di Stadion Emirates, dini hari WIB, Jumat (4/10), ‘The Gunners’ sukses menghantam perwakilan Liga Belgia tersebut dengan skor telak 4-0.
ADVERTISEMENT
Memainkan formasi 4-2-3-1, Unai Emery menurunkan sebagian besar pemain pelapis. Hector Bellerin, Kieran Tierney, dan Rob Holding yang belum lama kembali dari cedera juga dimainkan untuk mendapat kebugaran. Adapun bintang muda seperti Joe Willock, Reiss Nelson, dan Gabriel Martinelli diberi kesempatan untuk menambah jam terbang.
Hasilnya sukses besar dengan kemenangan empat gol tanpa balas, yaitu lewat brace Martinelli di menit ke-13 dan 16, kemudian Joe Willock di menit ke-22, dan Dani Ceballos pada babak kedua di menit ke-57.
Kemenangan membuat Arsenal kini memuncaki klasemen Grup F, mengoleksi enam poin dari dua pertandingan. Selain selalu menang, skuad arahan Unai Emery jadi tim dengan selisih gol terbaik, yaitu tujuh kali membobol gawang lawan dan tak pernah kemasukan bola.
ADVERTISEMENT
Sementara Standard Liege, meski kalah mereka tetap berada di peringkat dua klasemen, mengoleksi tiga poin dari dua laga. Mengoleksi poin dan selisih gol yang sama, klub asal Belgia tersebut masih unggul produktivitas gol dari Eintracht Frankfurt di urutan ketiga.
Berangkat dari hasil positif Arsenal atas Standard Liege tersebut di Liga Europa 2019/20, berikut lima ulasan yang bisa disimak.
1. Jam terbang Unai Emery
Unai Emery memimpin sesi latihan Arsenal. Foto: Reuters/Paul Childs
Kompetisi Liga Europa bisa dibilang jadi tempat yang sangat tidak asing buat Unai Emery. Pelatih asal Spanyol tersebut faktanya sempat menjuarai Liga Europa tiga musim beruntun bersama Sevilla. Bahkan, musim lalu dirinya membawa Arsenal lolos ke babak final kompetisi kasta kedua di Eropa tersebut.
Pengalaman memadukan veteran dan junior di kompetisi seperti ini jadi keunggulan buat Emery. Menghadapi dua klub terbaik yang tergabung dengannya di fase grup, Emery kembali membuktikan dengan menuntun timnya menang di dua laga beruntun. Tak hanya menang, Gabriel Martinelli dan kolega mencetak tujuh gol dan belum pernah kebobolan.
ADVERTISEMENT
2. Joe Willock gemilang di tengah
Joe Willock tampil gemilang di lini tengah. (Foto: Reuters)
Menyusul hengkangnya Aaron Ramsey, Arsenal sempat kehilangan sosok box-to-box yang gigih untuk maju ke depan dan berkeinginan mencetak gol. Namun, kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama, setelah sosok Joe Willock tampil impresif mengisi ruang yang ditinggal Ramsey tersebut.
Willock tampil gemilang di lini tengah, mencatatkan akurasi umpan 94,6 persen. Gelandang berusia 20 tahun yang tampil eksplosif itu memang sempat gagal memanfaatkan peluang emas, tapi kemudian sukses mencetak satu gol di laga yang berakhir dengan skor 4-0 tersebut. Selain itu, dalam bertahan Willock juga memenangi keseluruhan empat duel darat.
3. Kieran Tierney membuktikan diri
Tierney tampil luar biasa di laga kontra Standard Liege. (Foto: Reuters)
Sempat berada di bawah bayang-bayang Andrew Robertson sebagai bek kiri Skotlandia terbaik, Kieran Tierney yang kembali dari cedera mulai menunjukkan penampilan yang tak kalah berkelas. Performanya kala menghadapi Standard Liege pun menunjukkan dirinya merupakan sosok yang dinantikan Arsenal sejak lama.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, sektor bek kiri jadi salah satu masalah yang dialami Arsenal. Nacho Monreal sudah habis, sedangkan Sead Kolasinac lebih cocok sebagai wingback daripada fullback. Kedatangan Tierney pun jadi solusi, usai dirinya merupakan bek kiri tulen yang solid tapi juga jago menyerang. Total tiga tekel dan dua intersep dicatatnya.
Dalam menyerang, ketiga gol Arsenal tercipta berkat aksi Tierney, melakukan tusukan lewat sisi kiri. Salah satunya bahkan merupakan assist langsung kepada Gabriel Martinelli. Total Tierney mencatatkan 93 persen akurasi umpan dengan empat operan kunci, juga dua dribel sukses dan empat crossing akurat.
4. Bellerin impresif sebagai kapten
Hector Bellerin menjadi kapten. (Foto: Reuters)
Belakangan Arsenal kerap dikritik lantaran minim pemain yang punya jiwa kepemimpinan. Kala Emery menunjuk Granit Xhaka sebagai kapten utama tim pun tak lepas dari kontroversi. Namun, pada laga tersebut Hector Bellerin yang diberi kepercayaan sebagai kapten sukses membuktikan dirinya punya mental sebagai pemimpin.
ADVERTISEMENT
Kerap tampil nyentrik di luar lapangan, Bellerin tak kalah hebat ketika tampil dalam pertandingan. Beroperasi sebagai bek kanan, Bellerin piawai bertahan dan jago dalam menyerang. Enam musim sudah membela tim utama, dirinya pun jadi sosok yang sangat dipercaya oleh suporter. Tak khayal bila Bellerin terlihat nyaman sebagai kapten.
5. Pelapis Arsenal sejauh ini luar biasa
Gabriel Martinelli mencetak dua gol kontra Standard Liege. (Foto: Reuters)
Bermain di Piala Liga Inggris dan Liga Europa, Unai Emery belakangan selalu menurunkan tim yang mayoritas berisikan pelapis. Meski mengistirahatkan pemain di tim utama, tim kedua Arsenal tersebut sejauh ini sukses tampil gemilang di tiga laga terakhir. Bahkan ‘The Gunners’ sudah mencetak 12 gol dan belum kebobolan di tiga laga tersebut.
Martinelli jadi sosok yang menuai sorotan, usai sukses mencetak empat gol di dua laga terakhir. Kontra Standard Liege, penyerang berusia 19 tahun tersebut sukses mencetak brace dan satu asis. Meski masih minim pengalaman, keberanian, dan tekniknya sudah patut menuai pujian. Kini, Emery pun punya berbagai alternatif yang bisa dicoba. (bob)
ADVERTISEMENT