5 Fakta dan Prediksi Usai Chelsea Memboyong Christian Pulisic

Chelsea memboyong Christian Pulisic.

Chelsea langsung tancap gas di bursa transfer musim dingin 2019 dengan menggaet Christian Pulisic dari Borussia Dortmund. Gelandang serang asal Amerika Serikat tersebut dihargai sebesar 58 juta Pounds atau setara Rp 1,06 triliun, menjadikannya pemain muda termahal sejak Anthony Martial.

Baik Chelsea maupun Dortmund sudah mengkonfirmasi kepindahan Pulisic. Bahkan, pemain berusia 19 tahun itu sudah mengunggah surat perpisahan kepada suporter Borussia Dortmund.

“Dengan berat hati saya mengumumkan bulan-bulan ini akan jadi momen terakhir bersama klub ternama kita (Dortmund),” tulis Pulisic dalam potongan suratnya tersebut.

Dilansir The Guardian, Direktur Olahraga Dortmund, Michael Zorc, mengatakan bahwa bermain di Liga Inggris memang merupakan mimpi Pulisic. Zorc mengatakan, hal tersebut tentu ada kaitannya dengan asal-usulnya sebagai orang Amerika.

“Dan sebagai dampaknya, kami gagal memperpanjang kontraknya,” tambah Zorc.

Terlepas dari itu, Zorc mengaku pada akhirnya Dortmund menerima penawaran besar Chelsea. “Terlebih mengingat pendeknya durasi sisa kontraknya," kata Zorc.

Kepindahan Christian Pulisic ke Chelsea menghadirkan lima fakta dan prediksi menarik. Berikut kelima ulasannya.

1. Kiprah Pulisic bersama Borussia Dortmund

Winger Dortmund, Christian Pulisic. (Foto: AFP/Adrian Dennis)

Pulisic hingga kini sudah bermain 115 kali bersama Dortmund. Walau sudah resmi sebagai pemain Chelsea, Pulisic masih akan bersama 'Die Borussen' hingga akhir musim. Dengan begitu, gelandang serang berusia 20 tahun tersebut masih akan membantu Dortmund bersaing memperebutkan Bundesliga.

Namun, musim ini posisi Pulisic mulai tergeser oleh winger Inggris, Jadon Sancho. Hanya lima kali Pulisic bermain sebagai starter di Liga Jerman. Tak bermain enam kali, artinya empat lebih sedikit dari musim lalu yang hanya dua kali absen.

2. Berbagai prestasi di usia muda

Pulisic sempat absen lantaran harus ujian di sekolah. (Foto: Reuters)

Selama bersama Dortmund, Pulisic mencetak 15 gol dan sudah mencatat 18 assist di semua kompetisi. Capaian 13 assist Pulisic di Liga Jerman, sejak debutnya Januari 2016 lalu adalah yang terbanyak di tim. Terdekat adalah Jadon Sancho yang sudah mengemas 11 assist.

Bermain untuk Timnas Amerika Serikat, Pulisic jadi kapten termuda dalam sejarah ketika usianya menginjak 20 tahun 63 hari. Tak hanya di timnas, brace Pulisic di Liga Jerman pada usia 17 tahun menjadikannya sebagai pencetak dwi-gol termuda di Bundesliga. Prestasi Pulisic tak berhenti di sana, usai hanya kalah 14 kali dalam 81 penampilannya, menang 45 laga dan sisanya imbang.

3. Kedatangan Pulisic, pintu keluar Odoi

Hudson-Odoi berpotensi bersinar musim depan. (Foto: VALERY HACHE / AFP)

Kedatangan Pulisic bisa jadi pertanda buat hengkangnya penyerang muda Hudson-Odoi. Tampil impresif pada pramusim, pemain berusia 18 tahun itu disebut Sarri sebagai salah satu bakat paling bersinar di Eropa. Namun, selayaknya bintang muda Chelsea dalam beberapa tahun ke belakang, mereka minim kesempatan bermain.

Dengan minat yang ditunjukkan raksasa Jerman, Bayern Muenchen, bukan hal yang mengejutkan bila nantinya Hudson-Odoi keluar dari Chelsea, baik sebagai pemain pinjaman atau bahkan permanen. Kedatangan Christian Pulisic sebenarnya jadi pertanda buruk dengan semakin memperkuat anggapan kurang mempercayai akademi sendiri.

4. Sarri tak mencari penyerang murni

Maurizio Sarri dan Lorenzo Insigne. (Foto: REUTERS/Tony Gentile)

Chelsea krisis ketajaman di lini depan. Alvaro Morata dan Olivier Giroud tak kunjung mendapatkan ketajaman di depan gawang. Namun, kedatangan Pulisic menandakan Maurizio Sarri tidak berencana memakai penyerang murni. Sebenarnya, tanda-tanda tersebut sudah terlihat sejak Eden Hazard jadi tumpuan utama.

Sejak melatih Napoli, juru taktik asal Italia tersebut memang terkenal bermain tanpa penyerang murni. Sejak ditinggal Gonzalo Higuain, Sarri lebih memilih Lorenzo Insigne sebagai ujung tombak dan ternyata terbukti efektif.

Kini, kedatangan Pulisic bisa menggeser kembali posisi Hazard ke kiri. Gelandang serang asal Amerika Serikat tersebut bisa bermain sebagai false nine di tengah. Kecepatan Pulisic yang nantinya akan dikombinasikan dengan Hazard dan Willian atau Pedro, tentu akan jadi mimpi buruk buat pertahanan lawan.

5. Hazard hengkang akhir musim

Pemain Chelsea, Eden Hazard. (Foto: John Sibley/Reuters)

Belakangan, Eden Hazard kerap dikaitkan dengan Real Madrid. Kedatangan Pulisic tersebut disinyalir tanda kepergian pemain kelahiran Belgia tersebut dari Chelsea. Mungkin tidak pada bursa transfer musim dingin ini, tetapi diprediksikan musim depan Hazard sudah jadi punggawa Santiago Bernabeu.

Walau begitu, tak menutup kemungkinan pula Eden Hazard bertahan. Pasalnya, buat Chelsea, maestro drible asal Belgia tersebut merupakan andalan utama tim. Karena kehadiran Hazard pula Chelsea bisa tetap jadi favorit juara Liga Inggris.

Tentunya, kehilangan Hazard bisa berdampak fatal buat klub. 'The Blues' nantinya kudu membangun kembali skuatnya dari awal. Pasalnya, Hazard adalah inti dari permainan dan bila hengkang tentu harus kembali menciptakan formula baru. (bob)