5 Fakta Jelang Juventus vs Parma di Giornata 20 Serie A 2019/20

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
19 Januari 2020 12:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gonzalo Higuain (kanan) mencoba merebut bola dari bek Parma, Riccardo Gagliolo. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Gonzalo Higuain (kanan) mencoba merebut bola dari bek Parma, Riccardo Gagliolo. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Pemuncak klasemen Juventus bakal berusaha mempertahankan posisinya, menghadapi Parma di giornata 20 Serie A musim 2019/20. Pertemuan ‘I Bianconeri’ dan ‘‎I Crociati’ nantinya bakal tersaji di Allianz Stadium, Senin (20/1/2019) pukul 02.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Setelah jadi juara paruh musim, kini misi Juventus adalah untuk mempertahankan posisi di puncak klasemen. Mengoleksi 48 poin, ‘Si Nyonya Tua’ kini unggul dua poin dari pesaing terdekat mereka, Inter Milan.
Nantinya, skuad arahan Maurizio Sarri masih akan tanpa Giorgio Chiellini, Blaise Matuidi, dan Merih Demiral. Adapun Rodrigo Bentancur juga dipastikan absen lantaran menerima akumulasi kartu.
Paulo Dybala merayakan gol ke gawang Udinese di Coppa Italia. Foto: AFP/Isabella Bonotto
Cristiano Ronaldo jelas bakal jadi andalan nantinya. Kapten Timnas Portugal tersebut hingga kini telah sukses mencetak 14 gol dari 16 penampilan. Tak hanya Ronaldo, Juventus juga punya Paulo Dybala yang belakangan dalam performa terbaik.
Di sisi lain, Parma saat ini menempati posisi tujuh klasemen dengan torehan 28 poin dari 19 pertandingan. Kemenangan berpotensi membuat Parma naik ke peringkat enam, masuk zona Liga Europa.
ADVERTISEMENT
Baru kalah 2-0 dari Roma di Coppa Italia, tapi skuad arahan Roberto D’Aversa sepertinya tak akan mengubah formasi 4-3-3 mereka. Hanya saja, beberapa nama bakal kembali ke tim utama, seperti Dejan Kulusevski.
Jelang laga Juventus menghadapi Parma di giornata ke-20 Serie A 2019/20, berikut lima fakta yang bisa disimak terlebih dahulu.

1. Juve sumbang 23 gol ke gawang Parma sejak 2011/12

Dua gelandang andalan Parma, Leo Stulac (kiri) dan Luca Rigoni. (Foto: AFP/Miguel Medina)
Menghadapi Parma, Juventus sukses sumbang 23 gol ke gawang Parma sejak musim 2011/12. Adapun catatan tersebut merupakan yang terbaik kedua, kalah dua gol dari AC Milan yang 25 kali menjebol Parma dalam kurun waktu serupa.
Adapun rekor mencatat ‘Gialloblu’ menelan kekalahan terburuk sepanjang sejarah di Serie A yakni kala menghadapi ‘Bianconeri’ dengan skor 7-0.
ADVERTISEMENT

2. Juventus cetak gol di 24 laga kandang terakhir kontra Parma

Bruno Alves (kiri) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam laga AC Milan vs Parma. Foto: Jennifer Lorenzini/Reuters
Bermain di Allianz Stadium nantinya, Juventus membawa catatan bagus selalu mencetak gol kontra Parma di 24 pertemuan terakhir
Parma pun diketahui tak pernah mencatatkan clean sheet kala bertandang ke markas Juventus. Catatan tersebut merupakan yang terburuk diantara semua tim yang minimal dihadapi Parma 10 kali.

3. Juventus selalu juara setelah menang 15 dari 19 laga Serie A

Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Dari sembilan musim terakhir ketika menjuarai kompetisi, Juventus sukses mencatatkan minimal 15 kemenangan di 19 laga pertama Serie A.
Musim lalu misalnya, Juventus sukses tak terkalahkan hingga paruh musim, mencatatkan 17 kemenangan dan dua hasil imbang.

4. Juventus tak terkalahkan di 30 laga kandang terakhir

Cristiano Ronaldo merayakan golnya ke gawang Cagliari. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Juventus tengah berada di atas angin kala main di depan publik sendiri. Klub asal kota Turin tersebut sukses mencatatkan 30 laga kandang tak terkalahkan di Serie A, menang 25 dan imbang 5 kali.
ADVERTISEMENT
Adapun selain Juventus, rekor tak terkalahkan di laga kandang Serie A saat ini dipegang oleh Lazio, sudah 10 kali beruntun tak kalah di depan publik sendiri.

5. Dua dari empat juara paruh musim gagal scudetto

Maurizio Sarri memberi instruksi pada Cristiano Ronaldo. Foto: AFP/Isabella Bonotto
Seperti yang diketahui, Juventus sukses jadi juara paruh musim. Namun, dua dari empat musim terakhir, tim yang juara di musim dingin gagal meraih scudetto.
Menariknya, dua tim tersebut adalah Napoli yang dilatih Maurizio Sarri. Ketika itu, ‘Partenopei’ gagal mengejar Juventus yang akhirnya tetap mendominasi Serie A. (bob)