5 Faktor Kekalahan Mengejutkan Real Madrid dari Girona

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Faktor kekalahan mengejutkan Real Madrid dari Girona.
zoom-in-whitePerbesar
Faktor kekalahan mengejutkan Real Madrid dari Girona.
ADVERTISEMENT
Membawa modal bagus usai menang delapan dari sembilan laga terakhir, Real Madrid malah kalah dari Girona pada Minggu (17/2) petang WIB. Girona sukses membalas kekalahan dari Madrid dengan agregat 7-3 di Copa Del Rey. Bermain di kandang, Los Blancos takluk 1-2 dari klub asal Catalunya tersebut.
ADVERTISEMENT
Madrid turun dengan formasi yang sama kala menghadapi Ajax di Liga Champions, yaitu 4-3-3. Beberapa pemain memang diistirahatkan, tapi penggantinya dinilai punya kualitas sepadan. Sedangkan Girona memakai formasi 4-1-4-1 dengan Cristhian Stuani sebagai ujung tombak tunggal tim.
Sejatinya Real Madrid sukses membuka keunggulan lebih dulu, lewat tandukan Casemiro pada menit ke-25. Namun, usai turun minum mereka malah kecolongan oleh dua gol Girona, masing-masing dicetak Cristhian Stuani (65’) dan Portu (75’). Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 1-2 untuk tim tamu tak berubah.
Hasil tersebut membuat Madrid tetap dengan 47 poin, turun ke posisi ketiga usai Atletico Madrid menang di pertandingan lain. Jarak dengan rival abadi mereka, Barcelona pun melebar hingga 9 poin. Sementara Girona menjauh dari zona degradasi setelah sukses memutus rekor selalu kalah pada empat laga terakhir di Liga Spanyol.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor dinilai jadi penyebab kekalahan Real Madrid atas Girona. Ada setidaknya lima faktor kekalahan yang paling mencolok, berikut faktor-faktor tersebut.
1. Sergio Ramos tampil buruk
Sergio Ramos tertunduk lesu. (Foto: REUTERS)
Kontraproduktif performa pada laga kontra Ajax, Sergio Ramos bisa dikatakan tampil buruk kala menghadapi Girona. Tim tamu sukses memanfaatkan kelemahan Ramos yang kerap membuat tindakan gegabah yang berujung pada kartu dari wasit. Puncaknya, pada menit ke-90, Ramos harus diusir oleh pengadil lapangan.
Gol dari hadiah penalti oleh Stuani pun ada andil Ramos, usai bek tengah tersebut melakukan pelanggaran kala memblok tendangan Aleix Garcia menggunakan tangannya. Upayanya Ramos melakukan salto menit 90 pun berbuah kartu merah, setelah tendangan tersebut malah terkena kepala lawan.
ADVERTISEMENT
2. Kiper Girona tampil luar biasa
Bounou (paling kiri), tampil gemilang bersama Girona. (foto: REUTERS)
Boleh saja pada laga tersebut Stuani dan Portu jadi sorotan karena mencetak dua gol Girona, tapi jelas yang paling berjasa pada laga tersebut adalah Yassine Bounou. Kiper berusia 28 tahun tersebut membuat tujuh penyelamatan. Salah satunya tendangan Gareth Bale dari jarak dekat pada tambahan waktu jelang laga berakhir.
Ketenangan Bounou di bawah mistar, reflek yang hebat, serta atletisnya terbukti berjasa untuk menepis semua umpan tarik yang dilakukan Real Madrid. Alhasil tuan rumah gagal membombardir pertahanan dan Girona menahan skor 1-0 hingga akhir babak pertama. Babak kedua Bounou mempertahankan performa brilian, membuat timnya mengunci 3 poin.
3. Luka Modric absen
Ekspresi kekecewaan Modric seusai Real Madrid dikalahkan Real Sociedad dalam pekan ke-18 La Liga. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Walau sejak awal musim performa Luka Modric disebut-sebut mengalami penurunan, dirinya tetap jadi andalan lini tengah El Real. Pekan sebelumnya lawan Atletico Madrid, Modric terkena kartu kuning kelima di Liga Spanyol dan harus absen kontra Girona. Alhasil Madrid kekurangan pemain yang punya kreativitas di lini kedua.
ADVERTISEMENT
Dani Ceballos gagal diserahi tugas sebagai pengganti Modric, sementara Toni Kroos dan Casemiro kerepotan oleh dua gelandang Girona, Johnny dan Borja Garcia. Bahkan bisa dibilang beruntung masih ada gelandang Jerman dan Brasil tersebut dalam skuat Santiago Solari. Bila tidak, beberapa gol tambahan bisa bersarang ke gawang Courtois.
4. Tatik jenius Eusebio Sacristan
Eks pelatih Real Sociedad, Eusebio Sacristan. (Foto: Reuters/Stringer)
Setelah membawa Girona tampil impresif di Liga Spanyol dalam empat musim terakhir, sempat pula mengalahkan Barcelona, Eusebio Sacristan kembali membuktikan kejeniusan taktiknya dengan menaklukkan Real Madrid. Mengganti Pere Pons dengan Alex Garcia dinilai jadi langkah tepat.
Bersama Anthony Lozano yang juga dimasukkan pada babak kedua, permainan Girona pun berubah drastis. Portu yang digeser ke kanan kerap memanfaatkan lubang yang ditinggalkan Marcelo. Intensitas tekanan yang diberikan pun semakin meningkat, membuat Madrid melakukan kesalahan-kesalahan yang tak semestinya.
ADVERTISEMENT
5. Marcelo lanjutkan penampilan buruk
Bek Real Madrid, Marcelo. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Belakangan publik bertanya-tanya terhadap Marcelo yang dijadikan pemain cadangan oleh Santiago Solari. Banyak yang menilai Solari mengambil keputusan aneh. Namun, pada pertandingan kontra Girona, kini publik mulai mengerti Sergio Reguilon lebih dipilih mengisi sisi kiri pertahanan ketimbang Marcelo.
Pada laga tersebut, Marcelo dinilai terlalu menyerang dan meninggalkan lubang yang tak tertutup. Kedua gol Girona pun disebut lantaran kecerobohan Marcelo. Tim tamu berhasil memanfaatkan salah posisi yang kerap dilakukan bek kiri yang identik dengan rambut kribonya tersebut. (bob)