5 Hal yang Mesti Dikhawatirkan Barcelona Jelang Musim 2019/2020

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2019 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Barcelona melawan Deportivo di Camp Nou (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Barcelona melawan Deportivo di Camp Nou (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Kurang dari dua pekan lagi, Liga Spanyol musim 2019/20 dimulai, dan Barcelona jadi salah satu klub yang kiprahnya paling ditunggu. Namun, kekhawatiran kemudian muncul menyusul persiapan Barcelona yang dinilai kurang matang. Sebab, di tiga laga pramusim Blaugrana tampil kurang meyakinkan.
ADVERTISEMENT
Mengawali pramusim dengan menghadapi Chelsea, Barcelona kalah dengan skor tipis 1-2. Padahal, pada laga tersebut Barcelona menurunkan Antoine Griezmann yang didapuk sebagai andalan untuk musim baru nanti. Terlebih lawan yang dihadapi adalah Chelsea bersama pelatih baru yang masih coba-coba, Frank Lampard.
Menghadapi Vissel Kobe di laga berikutnya, Barcelona menang dengan skor 2-0. Skor tersebut cukup wajar, mengingat lawan memang merupakan tim yang kualitasnya masih kalah dari Barcelona. Bahkan, dengan pemain yang diturunkan seharusnya Blaugrana bisa menang dengan margin yang lebih besar.
Namun, menghadapi Arsenal di laga pramusim ketiga, permainan Barcelona kembali merosot. Pada laga tersebut, terutama di babak pertama, Arsenal bisa mendominasi laga. Hasilnya, Aubameyang bisa mencetak gol di menit ke-36.
ADVERTISEMENT
Babak kedua, mengganti seluruh penggawanya, akhirnya permainan Barca bisa lebih berkembang. Alhasil, di menit ke-69, tekanan dari Barca membuat Ainsley Maitland-Niles dan Bernd Leno blunder, melakukan miskomunikasi yang menyebabkan gol bunuh diri. Barulah Suarez mencetak gol di menit 90, menyambut umpan terobosan Sergi Roberto.
Tiga hasil tersebut tentu mengecewakan buat Barcelona. Sebab, raksasa asal Catalunya tersebut terlihat masih belum siap untuk menyambut musim baru yang tinggal kurang dari dua pekan lagi. Berangkat dari sana, berikut lima hal yang mesti dikhawatirkan Barcelona jelang musim 2019/2020.
Frenkie de Jong saat diperkenalkan Barcelona. Foto: LLUIS GENE / AFP
Musim ini Ernesto Valverde punya banyak pilihan di lini tengah. Ada trio gelandang yang penuh pengalaman, seperti Ivan Rakitic, Arturo Vidal, dan Sergio Busquets yang punya peran dengan kematangan masing-masing. Kemudian ada Frenkie de Jong, Arthur Melo, Carles Alena, dan Riqui Puig yang jadi darah muda siap bermain.
ADVERTISEMENT
Namun, di tiga laga pramusim ini Valverde belum menemukan kombinasi gelandang yang tepat. Busquets musim lalu tampil mengecewakan, terutama lawan kala menghadapi Liverpool dan Valencia. Sementara Ivan Rakitic yang sudah menua tak lagi bisa bergerak banyak seperti musim-musim sebelumnya, begitu pula dengan Arturo Vidal.
Sementara pemain-pemain yang masih muda, termasuk rekrutan anyar Barcelona, Frenkie de Jong, disebut belum bermain dengan kompak di tim utama. Karena itu, saat ini Valverde masih mencari kombinasi yang tepat buat mengontrol permainan di lini tengah, demi tampil gemilang bersama Barcelona musim depan.
Pique, salah satu corong masyarakat Catalunya. Foto: Reuters/Sergio Perez
Setelah gagal mendapatkan Matthijs de Ligt yang lebih memilih Juventus, Barcelona belum ada tanda-tanda untuk mendatangkan bek tengah baru yang bisa main di tim utama. Padahal, berkaca dari musim lalu, sektor pertahanan Barcelona jadi bagian yang paling harus dibenahi.
ADVERTISEMENT
Sepanjang musim, lini pertahanan Barca memang cukup solid. Namun, kemudian dua laga krusial di Liga Champions dan di final Copa del Rey jadi alasan Barca butuh bek baru. Setelah unggul 3-0 di leg pertama, Blaugrana kalah 4-0 di Anfield. Sementara di Copa del Rey Barca kalah dengan skor 1-2 dari Valencia.
Selain bek tengah, dua posisi bek sayap kini juga jadi masalah. Barcelona belum bisa mencari pelapis Jordi Alba, sementara Sergi Roberto dinilai kurang maksimal menempati pos bek kanan. Nelson Semedo yang sejatinya tampil bagus bersama Timnas Portugal kurang dipercaya Valverde. Tak khayal bila saat ini lini belakang masih meragukan.
Valverde mendampingi Barcelona di laga melawan Liverpool. Foto: AFP/Paul Ellis
Masih merupakan pelatih Barcelona sebetulnya merupakan keajaiban buat Ernesto Valverde. Setelah didatangkan dari Athletic Bilbao, Valverde memang sukses membawa Barcelona berprestasi di kompetisi domestik. Namun, dua musim beruntun mereka terdepak dengan mengenaskan di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Tumbang dari AS Roma setelah unggul tiga gol, musim berikutnya kesalahan tersebut terulang. Kali ini Liverpool yang membalikkan keadaan dengan kemenangan 4-0, usai Barcelona menang dengan skor 3-0 di leg pertama. Kegagalan tersebut tak lepas dari taktik Valverde yang terlalu bermain aman.
Kini, Valverde dinilai belum juga menemukan taktik yang tepat buat Blaugrana. Bermain di laga pramusim, pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut masih mencoba berbagai taktik. Menyisakan waktu yang tinggal sebentar sebelum musim baru dimulai, persiapan yang kurang matang tersebut tentu jadi kekhawatiran buat publik Barcelona.
Coutinho dalam laga vs Alaves. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Musim lalu, Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho tampil mengecewakan bersama Barcelona. Padahal, keduanya didatangkan dengan harga yang begitu besar. Dembele kerap berkutat dengan cedera, sementara Coutinho gagal tampil impresif tiap kali diberi kesempatan bermain oleh Valverde.
ADVERTISEMENT
Sebagai pengganti Neymar, Dembele sejauh ini jelas mengecewakan. Sementara Coutinho yang disebut sebagai penerus Andres Iniesta juga gagal menjawab harapan. Sempat disebut keduanya bakal hengkang di bursa transfer musim panas ini. Namun, bila bertahan, keduanya tentu bakal repot mengingat Griezmann jadi penantang baru di posisi kedua pemain itu.
Antoine Griezmann di laga debutnya sebagai pemain Barcelona. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Kedatangan Griezmann ke Barcelona disambut dengan positif. Sebab, kedatangan bintang asal Prancis tersebut melengkapi trio vetsin (MSG) Messi, Suarez, dan Griezmann. Namun, memadukan ketiganya ternyata malah jadi masalah yang cukup serius, lantaran Griezmann dan Messi merupakan pemain dengan peran serupa.
Bila menurunkan Messi dan Griezmann secara bersamaan, artinya Barcelona bakal bermain dengan dua fantasista. Taktik tersebut tentu akan berbahaya, mengingat keduanya bakal meninggalkan lubang yang harus bisa ditutup pemain di lini kedua. Nantinya, beban bakal lebih berat buat para gelandang. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.