5 Kiat Menjadi Manajer Andal di Fantasy Premier League 2019/20

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 Juli 2019 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mesut Oezil dan Unai Emery usai laga melawan Cardiff City. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil dan Unai Emery usai laga melawan Cardiff City. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
ADVERTISEMENT
Kurang dari sebulan lagi Liga Inggris musim 2019/20 bakal dimulai. Selain publik yang tentunya sudah menunggu-nunggu kompetisi paling disorot di dunia tersebut bergulir, permainan yang digelar tahunan bertajuk 'Fantasy Premier League' (FPL) juga tentu sudah dinantikan para manajer FPL.
ADVERTISEMENT
Bermain FPL, tujuan utamanya adalah mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dari pemain yang dipilih. Nantinya, akumulasi poin tersebut akan diadu dengan teman atau orang lain yang juga menjadi manajer FPL.
Sebelumnya, manajer akan disuruh memilih 15 pemain untuk melengkapi satu tim, 11 sebagai starter dan empat lainnya cadangan. Seluruh pemain di Liga Inggris bakal jadi pilihan yang tersedia untuk para manajer di FPL. Dua kiper, lima bek, lima gelandang dan tiga penyerang jadi posisi yang harus diisi dengan dana transfer 100 juta paun.
Namun, manajer tak boleh memilih lebih dari tiga pemain yang sama dalam satu klub. Misalnya, bila sudah ada Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane, skuad tak bisa lagi diisi Virgil van Dijk yang juga merupakan pemain Liverpool.
ADVERTISEMENT
Bisa bersaing dengan teman dengan membentuk liga pribadi, atau mengincar posisi tinggi di klasemen dunia menghadapi keseluruhan pemain membuat FPL begitu banyak peminat, terutama bagi para penikmat Liga Inggris. Jutaan orang tiap musimnya bersaing untuk meraih poin tertinggi.
Peringkat pertama. (Foto: Dok. Info Bola)
Tepatnya 10 Agustus 2019 nanti, jadi tenggat para manajer FPL untuk memilih barisan pemainnya. Mengingat admin merupakan juara Liga Kuy Pipel Fantasy musim 2018/19, mengalahkan 16 tim lainnya yang berkompetisi, setidaknya ada lima kiat agar menjadi manajer andal di Fantasy Premier League musim 2019/20. Berikut kelima kiat tersebut.
1. Mengutamakan Lini Belakang
Trent Alexander-Arnold jadi salah satu bek dengan poin terbesar musim 2018/19. Foto: Reuters/Carl Recine
Bila anda lebih mementingkan barisan pertahanan ketimbang posisi lainnya, artinya keputusan yang diambil sudah tepat. Pasalnya, boleh dikatakan lini belakang adalah posisi yang paling krusial di permainan FPL.
ADVERTISEMENT
Konon, bek yang bisa menjaga gawang timnya untuk tak kebobolan bakal mendapat poin yang besar, minimal enam poin (dua bila bermain penuh dan ditambah empat dari bonus). Terlebih, mencari pemain bertahan yang akan nir bobol bakal lebih mudah daripada mencari pemain yang kira-kira mencetak gol atau menciptakan asis.
Daripada memilih penyerang atau gelandang yang harganya mahal, lebih baik menumpuk lini pertahanan dengan pemain-pemain berkualitas. Bek dari tim seperti Liverpool dan Manchester City bisa diandalkan dalam kasus ini.
2. Pemerataan Kualitas Gelandang dan Penyerang
Raul Jimenez resmi dipermanenkan oleh Wolverhampton Wanderers. Foto: Reuters/Matthew Childs
Memilih satu punggawa andalan dari tim yang berbeda bakal lebih bijak daripada memilih tiga pemain dari klub yang sama. Seperti contohnya memilih Roberto Pereyra, Diogo Jota dan Gylfi Sigurdsson bakal lebih efektif ketimbang Nemanja Matic, Scott McTominay dan Paul Pogba.
ADVERTISEMENT
Menumpuk pemain bintang dengan harga tinggi pun tak dianjurkan. Bakal lebih baik bila memadukannya dengan pemain murah yang punya kontribusi tinggi. Misalnya, ketimbang menguras dana memasang Mohamed Salah, Paul Pogba dan Raheem Sterling di lini tengah, lebih baik memadukan Salah, misalnya, dengan Diogo Jota dan Ryan Fraser.
Cara tersebut juga berlaku buat lini serang. Walau memang barisan penyerang mahal bisa memperbesar peluang meraih banyak poin, lebih baik dana dialokasikan ke posisi lain. Sebagai gantinya, satu bintang saja sudah cukup, ditemani striker murah yang berkontribusi tiap pekannya. Contoh dari musim lalu, Sergio Aguero cocok bersama Ayoze Perez.
3. Triple Captain buat yang Main 2 Kali dalam Sepekan
Mohamed Salah kembali menemukan sentuhannya di musim 2018/19. Foto: Action Images via Reuters/Lee Smith
Memainkan triple captain, membuat poin jadi tiga kali lebih besar dari aslinya, tentu menggiurkan di tiap pekannya. Apalagi bila tim dari kapten Anda bakal berhadapan dengan klub yang terbilang lemah. Memang, pada momen tersebut menggunakan triple captain bisa dikatakan sudah tepat. Namun, itu bukan waktu yang paling efektif untuk melakukannya.
ADVERTISEMENT
Adapun waktu yang paling tepat untuk memakai triple captain yang notabene cuba bisa sekali, kala pemain tersebut berlaga dua kali dalam sepekan. Biasanya, saat boxing day atau jelang penutupan kompetisi, beberapa tim bermain dua kali dalam sepekan lantaran pergeseran jadwal. Saat itulah jadi waktu yang tepat untuk menggunakan triple captain.
4. Bijak dalam Menggunakan Wildcard
Ole Gunnar Solskjaer dan Michael Carrick di laga melawan Burnley. Foto: Reuters/Phil Noble
Bila skuad pilihan tak berjalan dengan baik, umumnya manajer FPL bakal menggunakan wildcard di pekan kedua. Memang, sah-sah saja bila pada akhirnya wildcard terpakai di pekan-pekan awal, tapi sayang rasanya lantaran hanya sekali jatah pemakaiannya per paruh musim.
Konon, wildcard bakal membuat pemakainya bisa mengganti keseluruhan pemain tanpa memotong poin yang sudah didapat. Nantinya, kita bakal kembali mendapat kesempatan memilih pemain seperti saat di awal kompetisi. Kesempatan tersebut, sebaiknya digunakan saat banyak pemain yang cedera atau para pemain tengah bentrok saling berhadapan.
ADVERTISEMENT
5. Memperhatikan Lawan yang Bakal Dihadapi
Salah satu bintang Newcastle musim lalu, Ayoze Perez. Foto: Reuters/Lee Smith
Sebelum melakukan transfer pemain, memasang kapten, atau menurunkan pemain, akan lebih baik bila melihat dulu lawan yang bakal dihadapi selanjutnya. Bila misalnya, memasang kapten saat pemain tersebut menghadapi tim kuat, kemungkinan untuk mendapatkan poin yang banyak pun semakin kecil.
Berlaku juga kala mengganti pemain. Manajer FPL bakal mendapat jatah transfer satu pemain tiap pekannya, biasanya dipakai untuk mengganti pemain cedera atau yang minim menghasilkan poin. Bila selama dua pekan atau lebih tidak mengganti pemain, manajer FPL nantinya bisa melakukan transfer sebanyak dua pemain tanpa potongan poin.
Namun, mengganti pemain sebaiknya tak hanya asal melihat nama dan harganya saja. Bakal lebih tepat sebelum mengganti pemain, sebaiknya melihat terlebih dahulu tim yang bakal dihadapi. Bila memboyong, Diogo Jota misalnya, dan lawan selanjutnya adalah Manchester City, lebih baik mencari alternatif lain. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.