5 Momen Tak Terlupakan Massimiliano Allegri bersama Juventus

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2019 3:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Massimiliano Allegri, pelatih Juventus. (Foto: Valerio Penncino/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Massimiliano Allegri, pelatih Juventus. (Foto: Valerio Penncino/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Setelah sukses kembali menjuarai Serie A musim 2018/19, Juventus memberi kabar mengejutkan mengenai berakhirnya masa bakti Massimiliano Allegri sebagai juru taktik. Lewat situs resminya, ‘Si Nyonya Tua’ secara jelas menyebut Allegri tak akan berada di kursi kepelatihan mulai musim 2019/20.
ADVERTISEMENT
"Massimiliano Allegri tidak akan berada di bangku cadangan Juventus untuk musim 2019/20 nanti. Pelatih (Allegri) dan Presiden (Juventus), Andrea Agnelli, bakal menemui awak media dalam konferensi pers besok, Sabtu, 18 Mei, pukul 14.00 (waktu Italia) di ruang konferensi pers Allianz Stadium," tulis Juventus lewat situs resminya.
Walau sebelumnya sempat menyebut bakal mempertahankan Allegri, sejatinya bisa dipahami Juventus mengambil keputusan tersebut. Kegagalan di Liga Champions dan hubungan buruk dengan pemain dalam beberapa waktu belakangan membuat posisinya semakin sulit dipertahankan.
Mengawali musim dengan ambisi besar meraih trofi ‘si kuping lebar’, Juventus bahkan sampai memecahkan rekor transfer klub, dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo seharga 100 juta euro dari Real Madrid. Namun, ambisi tersebut harus terkubur kala mereka harus menghentikan perjalanan mereka di semifinal, usai takluk dengan total agregat 3-2 dari Ajax Amsterdam.
Matthijs De Ligt merayakan golnya ke gawang Juventus. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Tidak hanya tiu, bahkan sebelum laga itu pun Juventus harus tersingkir di Coppa Italia setelah kalah dari Atalanta, 3-0. Menariknya, pertandingan kontra Atalanta bakal jadi laga kandang terakhir Allegri di Serie A bersama Juventus.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kegagalannya, Allegri sudah mempersembahkan total 11 trofi buat Juventus selama lima musim, di antaranya lima Scudetto Serie A, empat Coppa Italia, dan dua Supercoppa Italia. Di Liga Champions, Allegri sempat membawa Juventus jadi runner up pada 2014/15 dan 2016/17.
Pertanyaannya, siapa yang akan menukangi Juventus musim depan? Antonio Conte? Simone Inzaghi? Atau Mauricio Pochettino? Semua belum pasti.
Berikut lima momen terbaik kala pelatih berusia 51 tahun tersebut jadi juru taktik Juventus.
1. Double winner dan final Liga Champions di musim perdana
Conte hengkang melatih Italia. (Foto: Reuters/John Sibley)
Kepergian Antonio Conte untuk melatih timnas Italia jadi kehilangan besar buat Juventus. Sebab, sang mantan pemain telah sukses membawa Juve kembali berjaya di Serie A. Kala Massimiliano Allegri dipercaya sebagai pengganti Conte, keputusan tersebut pun dipertanyakan fans Juventus.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kala itu, Allegri dipecat Milan yang terpuruk di peringkat delapan. Namun, Allegri ternyata bisa menepis kekhawatiran tersebut. Bahkan, di musim pertama bersama Juventus, pelatih asal Italia tersebut nyaris mendapat treble usai sukses membawa Juve menang Serie A dan Coppa Italia, tapi sayang mereka kalah di final Liga Champions.
2. Juara Serie A Lima Musim Beruntun
Juventus dengan trofi juara mereka. Foto: Giorgio Perottino/Reuters
Menyusul scudetto pertamanya bersama Juventus, Allegri sukses bisa mempertahankan konsistensi tetap berada di puncak. Musim kedua dan ketiga, Allegri mulai mendapat tantangan dari Napoli dan Roma, tapi dua musim tersebut scudetto masih tetap bisa diamankan ‘Si Nyonya Tua’.
Musim 2016/17, Roma mulai keluar dari persaingan gelar, tapi Napoli semakin berbahaya bersama Maurizio Sarri. Bahkan, persaingan semakin ketat ketika Juve keteteran di akhir musim. Namun, pada akhirnya, gelar scudetto keempat bisa diamankan. Adapun musim ini Allegri sukses meraih gelar Serie A kelimanya secara beruntun.
ADVERTISEMENT
3. Empat Musim Berturut-turut Double Winner
Juventus juara Coppa Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
Kesuksesan Allegri di Serie A dibarengi dengan prestasinya di kompetisi domestik. Empat musim terakhir, Coppa Italia tak menemukan nama lain selain Juventus. Barulah musim ini, Lazio jadi pemutus rantai Juve dalam mendominasi dua kompetisi paling bergengsi di Italia tersebut.
Allegri sejatinya langsung menang dua trofi di musim perdananya. Menghadapi Lazio di final, Juve menang dengan skor 2-1. Milan jadi tim kedua yang berusaha menjegal Juventus di final, tapi gagal menyusul kekalahan 1-0. Dua musim berikutnya. Lazio dan Milan kembali mendapat kesempatan, tapi mereka justru kalah lebih telak, dengan skor 2-0 dan 4-0.
4. Final Liga Champions Kedua
Gol kedua Ronaldo. (Foto: REUTERS/Carl Recine Livepic)
Setelah dua musim sebelumnya mengalami kekalahan 3-1 dari Barcelona di final Liga Champions, Allegri sukses membalas bersama Juve dengan kemenangan agregat 3-0 di perempat final musim 2016/17. Bertemu AS Monaco yang berisikan skuat muda berbakat, Juventus sukses melaju ke final dengan kemenangan 0-2 dan 2-1 dalam dua leg.
ADVERTISEMENT
Bermain di final, Juventus sejatinya lebih diunggulkan walau Real Madrid merupakan juara bertahan. Ketinggalan cepat lantaran gol Cristiano Ronaldo, Juve sempat membalas lewat gol cantik dari Mario Mandzukic.
Bermain lebih bertahan di babak kedua jadi bumerang buat skuat Allegri, kala Casemiro mencetak gol kedua Madrid. Kartu merah Cuadrado pun membuat Juve yang bermain dengan 10 pemain harus rela kebobolan lagi, kali ini dari Marco Asensio. Laga pun berakhir 3-1, jadi momen yang tentunya menyakitkan buat Allegri.
5. Dua Comeback Liga Champions Melibatkan Ronaldo
Gol tendangan salto Ronaldo unggulkan Madrid. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
Musim lalu, Allegri dan Juventus mendapat mimpi buruk ketika harus kalah 3-0 di leg pertama babak perempat final Liga Champions. Saat itu, Ronaldo mencetak gol lewat tendangan salto ciamiknya.
ADVERTISEMENT
Leg kedua, Juventus sejatinya hampir membuat comeback fantastis. Namun, Ronaldo lagi-lagi jadi mimpi buruk ketika gol penaltinya membuat comeback tiga gol mereka jadi sia-sia. Skor berakhir 3-1 buat kemenangan Juventus, tapi Madrid berhak lolos dengan agregat 4-3.
Gol Ronaldo ke gawang Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Musim berikutnya, sang mega bintang secara mengejutkan membela Raksasa Turin. Ronaldo bergabung dengan Juventus dan jadi andalan utama. CR7 pun sukses jadi tokoh sentral kala memulangkan Atletico Madrid di 16 besar Liga Champions.
Setelah kalah 2-0 di Wanda Metropolitano, Juventus berhasil comeback berkat hattrick Ronaldo di leg kedua. Tentu, menghadapi Ronaldo sebagai kawan dan lawan adalah momen tak terlupakan bagi Allegri. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.