5 Penyebab Arsenal Takluk 0-1 dari West Ham

Arsenal takluk dari West Ham dengan skor tipis 1-0.

Bertandang ke markas West Ham, Arsenal harus rela kalah pada laga Liga Inggris pekan ke-22, Sabtu (12/1/2019) malam WIB. Bermain di London Stadium, gol semata wayang Declan Rice menyambut umpan Samir Nasri, membuat ‘The Gunners’ takluk dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan membuat West Ham kini berada di peringkat ke-9 klasemen, dengan mengumpulkan 31 angka. Sedangkan Arsenal yang gagal meraih poin, kini semakin sulit untuk finis empat besar. Berada di peringkat lima, mengumpulkan 41 angka, mereka terpaut 6 poin dari peringkat empat, Chelsea.

Armada Unai Emery jelas tengah dalam kondisi krisis. Usai sebelumnya sempat tak terkalahkan pada 22 laga, kini mereka justru menelan empat kekalahan pada tiga pertandingan terakhir.

Salah satu yang jadi sorotan adalah tak terpilihnya Mesut Oezil. Tak kerap jadi pilihan utama, juga pada pertandingan tersebut, Emery menyebutkan dirinya memilih pemain yang pantas mendapat kesempatan main.

Belum jelas apa yang sebenarnya terjadi terhadap keduanya, tapi Emery memastikan Oezil tetap ada dalam rencananya.“Seperti yang saya sudah bilang, kita telah menang bersamanya (Oezil) dan kalah pula dengannya,” kata pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.

Kekalahan Arsenal, selain tak memasang Oezil, didasari terhadap lima hal ini. Berikut penyebab kekalahan klub asal London Utara tersebut menghadapi West Ham United.

1. Debut gemilang Samir Nasri bersama West Ham

Pemain West Ham United, Declan Rice, merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/John Sibley ).

Baru diboyong West Ham United dengan status bebas transfer, Nasri langsung menampilkan permainan fantastisnya. Gelandang serang berkebangsaan Prancis tersebut sukses jadi pemain kunci kemenangan West Ham. Membuatnya lebih menarik, lawan yang ditaklukkan ‘The Irons’ adalah mantan klub Nasri, yaitu Arsenal.

Kombinasi permainannya bersama Marko Arnautovic patut diacungi jempol, sukses menekan pertahanan Arsenal. Bahkan duet tersebut seharusnya bisa mencatat lebih banyak gol. Barulah di awal babak kedua jadi puncak performa Nasri, ketika dirinya menyodorkan assist kepada Declan Rice.

2. Tak ada sosok playmaker

Arsenal masih butuh Mesut Oezil. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)

Pertandingan tersebut jelas menunjukkan Arsenal membutuhkan seorang playmaker di lini tengah. Lacazette gagal sebagai pembangun serangan, walau beberapa kali menerobos ke wilayah pertahanan. Sementara Aubameyang, kerap bertukar posisi dari sayap ke sayap, tapi tak bisa mengembangkannya.

Dua gelandang box-to-box mereka pun bermain kurang maksimal, dengan Guendouzi dan Xhaka sama-sama tak bisa membangun serangan efektif. Xhaka lebih berperan untuk tetap berada di belakang, sementara Guendouzi yang sempat menciptakan peluang emas, tak punya pendamping untuk menguasai lini tengah. Tentu Oezil bisa dipertimbangkan Emery pada pekan berikutnya.

3. Krisis lini belakang semakin berdampak

Kroenke, tolong belikan Arsenal bek. (Foto: REUTERS)

Sejak awal musim, krisis yang perlu diperbaiki Arsenal adalah sektor pertahanan. Buruknya pertahanan semakin menjadi kala menjelang tahun baru, rentetan cedera melanda punggawa klub asal London Utara tersebut. Pemain bertahan warisan Arsene Wenger dinilai tidak mumpuni dan harus dilakukan pergantian.

Turun dengan tiga bek, Laurent Koscielny, Sokratis Papastathopoulos, dan Shkodran Mustafi didampingi Kolasinac serta Maitland Niles, keseluruhannya disebut gagal mendongkrak performa Arsenal. Terutama dua bek sayap yang kurang berperan dalam membantu penyerangan.

Kalah dari West Ham, artinya Arsenal sudah gagal mempertahankan gawang dari kebobolan sejak menang 1-0 dari Huddersfield, 8 Desember lalu. Clean sheet sebelumnya bahkan lebih jauh lagi, yaitu pada September lalu.

4. Tempo permainan Arsenal terlalu lambat

Ramsey yang masuk sedikit meningkatkan tempo. (Foto: REUTERS)

Tak seperti biasa, tempo permainan Arsenal kala bersua West Ham dinilai begitu lambat. Dua gelandang tengah yang bertugas membangun ritme serangan, Guendouzi dan Xhaka, gagal melaksanakan tugasnya.

Transisi yang buruk antara pemain tengah dan belakang jadi penyebab Arsenal kebobolan. Reaksi mundur Arsenal pun mengkhawatirkan lantaran terlalu lambat. Walau menguasai babak kedua, ‘The Gunners’ kesulitan bermain pada kecepatannya dan gagal memberi ancaman berarti.

5. Hilangnya ketajaman lini depan

Aubameyang kecewa tak mencetak angka. (Foto: REUTERS)

Sebelum menghadapi West Ham, Arsenal telah mencetak 46 gol dan menjadi yang terbanyak ketiga di Liga Inggris. Namun, kemarin jadi yang kedua kalinya musim ini ‘The Gunners’ gagal mencetak gol di liga.

Selain lantaran memainkan tempo lambat, Arsenal juga tak beruntung dalam membuat peluang. Beberapa kesempatan, mereka sempat membongkar wilayah pertahanan West Ham, tapi kurang ketenangan untuk mengkonversikan bola.

Lacazette dan Aubameyang sama-sama gagal memanfaatkan bola walau berada pada posisi yang bagus. Sementra Kolasinac kerap terjerat jebakan offside. Iwobi jadi pemain yang paling ‘hidup’, tapi dirinya kurang kemampuan untuk menusuk masuk dan hanya bermain di sisi. Tentu fans berharap performa buruk tersebut hanyalah sementara. (bob)