5 Perjalanan Timnas Peru, 'Kuda Hitam' Copa America yang Maju ke Final

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2019 3:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain timnas Peru merayakan kemenangan dengan para suporter yang datang ke Stadion Arena do Gremio, Porto Alegre, Brazil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
zoom-in-whitePerbesar
Pemain timnas Peru merayakan kemenangan dengan para suporter yang datang ke Stadion Arena do Gremio, Porto Alegre, Brazil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
ADVERTISEMENT
Bisa dikatakan Timnas Peru kali ini merupakan paket kejutan. Tak ada yang menduga paket tersebut sampai ke tempatnya sekarang: babak final. Bukan tim yang diunggulkan di Copa America 2019, Peru bisa mengalahkan klub-klub kandidat juara hingga selangkah lagi mengangkat trofi.
ADVERTISEMENT
Memang kompetisi antar negara paling bergengsi di Amerika Selatan tersebut sudah sempat dimenangkan Peru. Dua kali, bahkan. Namun, itu sudah lama sekali, pada edisi 1939 dan yang ‘terbaru’ yaitu 44 tahun silam, di edisi 1975.
Adapun trofi perdana Peru, kala itu Copa America hanya diikuti lima negara. Pemain ‘Los Incas’, Teodoro Fernandez jadi aktor utama dengan tujuh golnya sepanjang turnamen, membuat negaranya memuncaki klasemen dengan mengalahkan empat lawan seperti Uruguay, Paraguay, Cile, dan Ekuador.
Sementara trofi kedua didapat saat Timnas Peru diperkuat generasi emas berisikan Teofilo Cubillas dan Hugo Sotil. Kompetisi di edisi 1975 pun sudah diikuti keseluruhan tim CONMEBOL. Bergabung dengan Cile dan Bolivia di fase grup, Peru tampil gemilang.
ADVERTISEMENT
Empat laga kandang dan tandang sukses dilalui Peru tanpa kekalahan, hanya satu kali imbang di laga pembuka kontra Cile jadi hasil minor yang diderita. Melaju ke semifinal menghadapi tim kuat Brasil, Peru menang 3-1 di laga tandang dan kalah 2-0 di laga kandang.
Lewat undian akhirnya ditentukan Peru berhasil lolos dan menghadapi Kolombia di final sebanyak tiga kali. Laga pertama Peru kalah 1-0, kemudian bisa membalas 2-0 di laga kedua. Adapun di laga terakhir, Hugo Sotil bawa Peru juarai Copa America lewat gol semata wayangnya.
Kini, bakal menghadapi Brasil di final, sejatinya Peru sudah sudah sempat kalah di fase grup. Skor telak 5-0 saat itu menghiasi papan skor. Namun, laga final jelas bakal berbeda, mengingat kedua tim sudah tinggal selangkah lagi meraih trofi.
ADVERTISEMENT
"Ketika Anda berhasil mencapai final, Anda harus berusaha memenanginya. Tidak ada pilihan lain," kata pelatih Peru, Ricardo Gareca. Berangkat sebagai tim 'kuda hitam' dan kini jadi lawan tuan rumah di partai final, tentu tekad Gareca tak boleh dianggap enteng.
Jelang laga final, berikut kita lihat kembali lima perjalanan Timnas Peru sebagai 'kuda hitam' Copa America 2019 ke babak final.
1. Imbang kontra Venezuela di laga pembuka
Peru imbang kontra Venezuela di laga pembuka. (Foto: REUTERS)
Menghadapi Venezuela di laga pembuka, Peru tertahan imbang tanpa gol. Sama-sama menurunkan skuat terbaik, Peru diperkuat pemain andalan mereka seperti Paolo Guerrero, Christian Cueva, dan Jefferson Farfan. Mengacu pada statistik, laga tersebut berjalan seimbang.
Venezuela lebih mendominasi di babak pertama, walau Peru lebih banyak menciptakan peluang. Babak kedua giliran Peru yang lebih unggul. Apalagi saat Venezuela mendapat kartu merah. Tetap tanpa gol, pada laga tersebut Pedro Gallese jadi yang paling gemilang, membuat lima penyelamatan krusial.
ADVERTISEMENT
2. Menang 3-1 atas Bolivia
Peru menang 3-1 atas Bolivia. (Foto: REUTERS)
Menghadapi Bolivia di laga berikutnya, keputusan Ricardo Gareca mengganti formasi dari 4-1-4-1 jadi 4-2-3-1 berbuah manis. Peru yang mendominasi laga sukses mendulang tiga poin dengan kemenangan 3-1. Menguasai 60 persen bola di sepanjang laga, serta melepas 18 tembakan yang 10 di antaranya tepat sasaran jadi buktinya.
Menggeser Farfan ke tengah serta memainkan Christian Cueva dan Andy Polo sebagai sayap terbukti gemilang. Ketiga pemain tersebut jadi kunci kemenangan, bersama Paolo Guerrero yang mencetak brace. Sayang di laga ini, pertahanan Peru lebih buruk. Penalti lantaran kecerobohan Carlos Zambrano jadi buktinya.
3. Kalah telak dari tuan rumah Brasil 5-0
Peru kalah telak dari tuan rumah Brasil 5-0. (Foto: REUTERS)
Mungkin pada laga kontra Brasil di fase grup Peru kaget dengan perbedaan kualitas kedua tim. Peru kecolongan dan tak bisa mengembangkan permainan hingga akhir laga. Hasilnya, Brasil sudah unggul tiga gol di babak pertama, lewat Casemiro di menit ke-12, Roberto Firmino di menit ke-19, dan Everton di menit ke-32.
ADVERTISEMENT
Babak kedua Peru tak kunjung membaik. Paolo Guerrero dan kolega semakin jarang berada di sepertiga akhir. Brasil pun membuktikan dominasinya dengan 74 persen penguasaan bola, melepas 11 tembakan 5 di antaranya tepat sasaran. Dani Alves dan Willian pun menjadikan skor 5-0, beruntung tak jadi 6-0 usai penalti Gabriel Jesus ditahan Gallese.
4. Memulangkan Uruguay via adu penalti
Peru memulangkan Uruguay via adu penalti. (Foto: REUTERS)
Belajar dari laga kontra Timnas Brasil, Peru memperkuat pertahanan mereka. Tak hanya bermain terbuka, Peru kini lebih stabil dalam penyerangan maupun pertahanan. Hanya saja, pertahanan Uruguay yang dipimpin Diego Godin masih sulit ditembus lini depan Peru. Alhasil, Peru bahkan tak mencatatkan satupun tembakan tepat sasaran.
Namun, tak hanya Peru, Uruguay pun gagal mencetak gol usai tiga gol sempat dianulir lantaran offside. Dua babak tambahan tak mengubah hasil, laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Kelima penendang Peru sukses mengeksekusi penalti, sementara Uruguay harus gugur usai sepakan pembuka dari Suarez berhasil diadang Gallese.
ADVERTISEMENT
5. Tak terduga kalahkan Cile 3-0
Peru secara tak terduga kalahkan Cile 3-0. (Foto: REUTERS)
Adapun di semifinal, buntut dari ‘meremehkan’ lawan diterima Cile setelah Peru secara mengejutkan menang telak 3-0. Cile sebenarnya jauh mendominasi permainan, 65 persen penguasaan bola jadi buktinya. Sepanjang laga Cile juga melepas 19 tembakan, tujuh di antaranya mengarah ke gawang.
Namun, efektivitas Peru paksa Cile bertekuk lutut. Baru 38 menit, Peru unggul dua gol via Edison Flores dan Yoshimar Yotun di babak pertama. Kemudian, Paolo Guerrero yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Cile lolos dari jebakan offside di menit ke-90+1, mencetak gol ketiga yang memastikan tiket ke babak final. Bisakah Peru tumbangkan Brasil di final? (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.