5 Pesepak Bola Indonesia yang Pernah Berlaga di Kompetisi Eropa

Arthur Irawan menjalani sesi latihan.(Instagram: @arthurirawan)

Setiap pesepak bola tentunya memimpikan karier yang cemerlang, termasuk Indonesia. Banyak pesepak bola Indonesia yang memiliki impian untuk bermain di luar negeri, khususnya Eropa. Pasalnya, Eropa kini menjadi kiblat sepak bola dunia.

Selain tim-tim besar dan pemain-pemain bintang, kompetisi di Eropa dinilai sangat sengit sehingga banyak pesepak bola yang ingin merasakan atmosfer panas di liga-liga Eropa.

Indonesia sudah beberapa kali mengirim pesepak bola ke luar negeri, termasuk ke Eropa. Ada yang memang bermain untuk klub, namun ada juga yang hanya menjalani trial di Eropa. Tren bermain di Eropa sebenarnya sudah ada sejak masa Kurniawan Dwi Yulianto.

1. Irfan Bachdim

Irfan Bachdim mencoba melewati pemain lawan.(Instagram: @ibachdim)

Pemain nomor punggung 10 di Bali United ini merupakan keturunan Arab-Indonesia-Belanda. Lahir di Amsterdam, Irfan menetap di Belanda selama kurang lebih 20 tahun. Irfan Bachdim mengawali karier sepak bola di Akademi Ajax Amsterdam. Setelah 3 tahun, Irfan hengkang ke SV Argon. Setelah dari SV Argon, Irfan direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht.

Ia pun bermain untuk Utrecht Junior dan sesekali mengisi bangku cadangan di tim senior FC Utrecht. Pada 2009, Irfan tidak memperpanjang kontraknya di FC Utrecht, ia pun pindah ke HFC Haarlem. Kini, Irfan memperkuat Bali United sejak 2017.

2. Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto saat membela Timnas Indonesia.(PSSI)

Legenda sepak bola Indonesia yang satu ini memang tak usah diragukan lagi kemampuannya. Berawal dari Diklat Salatiga, ia melanjutkan ke Diklat Ragunan. Permainannya yang memukau membuatn dirinya masuk ke skuat PSSI Primavera pada 1993. Bersama pemain lain, Kurniawan ditempa di Italia. Tak perlu waktu lama, Kurniawan mampu mencuri perhatian wartawan dan pencari bakat.

Turnamen Mantova yang diadakan pada 1994 menjadi ajang untuk dilirik klub-klub Italia. Akhirnya, Sampdoria tertarik untuk mencoba talenta Kurniawan Dwi Yulianto. Walau pada akhirnya ia urung bermain untuk Sampdoria. Klub asal Swiss, FC Luzern, tak ingin Kurniawan pulang ke Indonesia lebih cepat. FC Luzern pun mengontrak Kurniawan selama semusim.

Dalam sebuah pertandingan resmi melawan klub besar Swiss, FC Basel, Kurniawan dipercaya untuk bermain lebih dulu. Hasilnya, ia mencetak 1 gol dan membawa FC Luzern menang 2-1. Keesokan harinya, foto Kurniawan Dwi Yulianto sudah terpampang di beberapa surat kabar Swiss.

3. Arthur Irawan

Arthur Irawan saat bermain untuk Malaga B.(Instagram: @arthurirawan)

Pemain kelahiran Surabaya, 3 Maret 1993, ini sempat menjalani masa perantauan di Eropa, khususnya Spanyol. Masa kecil Arthur dihabiskan sama seperti anak lainnya, bermain sepak bola. Arthur menjalani trial di klub besar Inggris, Manchester United. Ia menjalani trial tersebut bersama nama-nama besar seperti James Wilson dan Paddy McNair.

Saat Wilson dan McNair lolos ke tim utama Manchester United, Arthur terhalang oleh izin kerja. Namun, ia tidak patah semangat dan melanjutkan perantauannya setelah mendapat tawaran dari Espanyol B.

Pada 2014, Arthur berganti seragam ke Malaga B. Setelah puas bermain di Spanyol, Arthur Irawan bermain untuk Waasland-Beveren di Belgia sebelum akhirnya ia pulang ke tanah kelahirannya untuk membela Persebaya Surabaya.

4. Stefano Lilipaly

Stefano Lilipaly(kanan) merayakan golnya ke gawang China Taipei bersama Alberto Goncalves(kiri).(INASGOC)

Bintang Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 ini merupakan seorang pemain blasteran. Lahir di Belanda, Lilipaly banyak menghabiskan karier juniornya di FC Utrecht pada 2001-2010. Tak lama, Lilipaly pun masuk skuat utama FC Utrecht, namun hanya bertahan 2 musim. Pada 2012-2014, Lilipaly bermain untuk Almere City. Perjalanan karier Stefano Lilipaly berlanjut ke Consadole Sapporo untuk semusim.

Pada 2015, Stefano Lilipaly mencoba atmosfer sepak bola Indonesia lewat Persija Jakarta. Sayangnya, Lilipaly hanya sanggup bertahan semusim sebelum akhirnya ia menerima tawaran dari SC Telstar. Kariernya di SC Telstar pun hanya bertahan semusim, ia melanjutkan karirnya ke SC Cambuur. Pada 2017 silam, Stefano Lilipaly kembali ke Indonesia setelah menerima tawaran Bali United.

5. Ezra Walian

Ezra Walian saat membela Timnas Indonesia.(Instagram: @ezrawalian)

Pemain keturunan Manado-Belanda ini memiliki dua kewarganegaraan pada karier juniornya. Namun, pada akhirnya, Ezra memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia. Pemain kelahiran Amsterdam ini mengawali karier juniornya di HFC Haarlem pada 2005-2009, sebelum akhirnya ia hengkang ke AZ Alkmaar pada 2009-2012.

Permainannya yang memukau membuat Ajax Amsterdam tertarik untuk merekrutnya. Karier senior Ezra dimulai di Ajax Amsterdam mulai 2012 hingga 2017 sebelum akhirnya hengkang ke Almere City.

Tak lama di Almere City, Ezra Walian, menandatangani kontrak bersama RKC Waalwijk. Sayangnya, Ezra tak dapat memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang menjalani Asian Games 2018. RKC Waalwijk dengan segala pertimbangannya tidak mengizinkan Ezra untuk tampil bersama Timnas Indonesia U-23.