5 Prestasi Antonio Conte Sebelum Jadi Pelatih Anyar Inter Milan

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
31 Mei 2019 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Antonio Conte sudah menyerah. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Antonio Conte sudah menyerah. (Foto: Reuters/David Klein)
ADVERTISEMENT
Hanya selang sehari setelah memutuskan hubungan dengan Luciano Spalletti, Inter langsung mendapat pelatih baru buat musim 2019/20. I Nerazzurri resmi menunjuk Antonio Conte sebagai pelatih pengganti, menyusul performa buruk dengan hanya mengoleksi 16 poin di 10 laga terakhir, walau akhirnya tetap finis empat besar.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, pemecatan Spalletti sudah bukan hal yang mengejutkan. Setelah sebelumnya kokoh di peringkat tiga di bawah Napoli dan Juventus, dua kali kalah, empat imbang, dan hanya menang empat kali, membuat mereka finis di peringkat empat tersusul Atalanta.
Nyaris saja Inter gagal lolos Liga Champions, bersaing ketat dengan AC Milan di pekan terakhir. Hasil tersebut tentu mengecewakan buat petinggi maupun publik La Beneamata. Antonio Conte mulai dikaitkan dalam beberapa pekan terakhir untuk menggantikan Spalletti dan kini itu sudah bukan lagi sekadar isu.
Sejatinya sejak Rabu lalu, di sosial media mulai beredar foto Conte bersama Tim Media Inter Milan. Namun, pihak klub baru mengumumkan mantan pelatih Chelsea tersebut pada pukul 11.00 WIB, Jumat (31/5) .
ADVERTISEMENT
Punya ambisi membawa Inter kembali ke masa kejayaan, Conte menyebut tertarik setelah melihat transparansi klub dan keinginan besar yang serupa dengan ambisinya tersebut. "Babak baru dalam hidup saya telah dimulai, saya sangat bersemangat," sebut Conte seperti yang dilansir dari situs resmi klub.
“Dengan saya bekerja, saya akan coba membayar kepercayaan yang diberikan presiden (Steven Zhang) dan direktur kepada saya. Saya telah memilih Inter karena klub-nya, karena basis proyeknya dan ambisiusnya. Karena sejarah Inter,” ungkap pelatih yang sempat melatih Juventus tersebut.
Setelah meninggalkan Chelsea tahun 2018 silam, pelatih berusia 49 tahun tersebut akhirnya mengakhiri masa menganggurnya. Sukses menguasai Serie A dan Liga Inggris, Conte nantinya bakal digaji 10 juta euro atau setara dengan Rp 159,2 miliar pada dua musim pertama bersama Inter.
ADVERTISEMENT
Sebelum berkiprah sebagai pelatih anyar Inter musim 2019/20 mendatang, berikut lima prestasi Antonio Conte sebagai pelatih.
Conte melakukan selebrasi usai laga. Foto: Reuters/Carl Recine
Memulai karier kepelatihan bersama tim Serie B Arezzo, nama Antonio Conte baru mulai melejit setelah menangani Bari sejak musim dingin 2007. Setelah finis di posisi ke-11 pada musim perdananya bersama Bari, Conte sukses membawa ‘I Galletti’ menjuarai Serie B dan promosi ke Serie A. Conte pun pindah ke Atalanta pada musim selanjutnya.
Namun, Conte malah gagal mengangkat performa La Dea dan terpuruk di posisi ke-19. Mantan pemain Juventus tersebut akhirnya mengundurkan diri dan pindah ke Siena. Bermain di Serie B, Conte kemudian bangkit dan sukses membawa ‘The Robur’ naik ke Serie A dengan menempati posisi dua klasemen.
ADVERTISEMENT
2. Membuka dominasi Juventus di Serie A
Trio BBM: Barzagli, Bonucci, Mandzukic. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
Musim panas 2011, setelah melihat kesuksesan bersama Siena, Juventus memilih Conte sebagai pengganti Luigi del Neri di kursi kepelatihan. Awalnya Conte diragukan lantaran tak punya banyak pengalaman bermain di kasta tertinggi Liga Italia. Namun, alih-alih gagal, Conte malah sukses mempersembahkan scudetto pertama sejak kasus Calciopoli 2006.
Kiprah Conte tak berhenti di sana. Pelatih asal Italia tersebut membawa Juventus mendominasi Serie A selama tiga musim beruntun. Kesuksesan itu merupakan awal dari dominasi Juventus selama delapan musim beruntun.
Pemain Italia berdiskusi pada laga versus Swedia. (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
Sukses bersama Juventus selama tiga musim membuat Conte haus akan tantangan baru. Musim panas 2014 pun Pelatih Kelahiran Lecce tersebut meninggalkan ‘Si Nyonya Tua’ untuk melatih Timnas Italia.
ADVERTISEMENT
Bersama Gli Azzurri, Conte menerapkan skema 3-5-2 seperti saat bersama Juventus. Punya trio Bonucci, Barzagli dan Chiellini di lini pertahanan membuat Timnas Italia Conte tampil solid tapi tetap bermain atraktif. Walau gagal mempersembahkan gelar, Conte menuai pujian setelah tampil impresif dengan pilihan pemain yang terbatas.
Para pemain Chelsea melambungkan Conte ke udara. (Foto: Reuters/Hannah McKay)
Meninggalkan Timnas Italia pada musim panas 2016, Conte mencari tantangan baru dan kali ini di Inggris bersama Chelsea. Publik pun menyambut Conte dengan baik, setelah musim buruk terdampar di papan menengah ke bawah bersama Jose Mourinho. Sambutan baik Chelsea dibalas Conte dengan prestasi gemilang, menang Liga Inggris dan Piala FA.
Conte dan trofi Piala FA (Foto: REUTERS/David Klein)
Musim kedua Conte bersama Chelsea tak berjalan mulus, setelah pelatih berusia 49 tahun tersebut punya konflik internal dengan para pemain. Bermula dari konflik dengan Diego Costa, performa ‘The Blues’ mulai merosot. Walau menang Piala FA, finis di peringkat kelima tetap membuat Conte dipecat. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.