5 Rekor Buruk yang Dipecahkan Real Madrid Musim 2018/2019

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Real Madrid vs CSKA Moscow dalam laga pamungkas Grup G Liga Champions 2018/19. (Foto: JAVIER SORIANO/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Real Madrid vs CSKA Moscow dalam laga pamungkas Grup G Liga Champions 2018/19. (Foto: JAVIER SORIANO/AFP)
ADVERTISEMENT
Performa Real Madrid musim 2018/19 merupakan salah satu yang paling mengecewakan sepanjang sejarah klub. Baik di kompetisi domestik maupun di Liga Champions, El Real, tampil di bawah performa pada musim-musim sebelumnya. Kekalahan 0-2 dari Real Betis di Santiago Bernabeu pada pekan terakhir menutup musim dengan buruk.
ADVERTISEMENT
Bermula saat ditinggal mega bintang Cristiano Ronaldo ke Juventus, kemudian Zinedine Zidane yang mundur beberapa hari setelahnya, Real Madrid langsung bergerak mencari pemain dan pelatih pengganti. Bintang muda Vinicius Junior dan Mariano Diaz jadi rekrutan yang diharap bisa gantikan Ronaldo. Posisi juru taktik pun diisi Julen Lopetegui.
Mengawali musim dengan cukup baik bersama mantan pelatih Timnas Spanyol tersebut dalam lima pekan pertama, setelah itu Madrid mulai mengalami perosotan. El Real hanya menang sekali dalam tujuh laga di semua kompetisi, termasuk kekalahan telak 5-1 dari Barcelona yang membuat Lopetegui dipecat.
Santiago Solari kemudian ditunjuk sebagai pelatih sementara. Senada dengan Lopetegui, Solari sempat mengawali kiprahnya dengan mulus. Bahkan mantan pemain El Real tersebut sempat dipermanenkan. Namun, rentetan hasil buruk lintas kompetisi, terdepak dari Copa del Rey dan Liga Champions, membuat Solari hanya bertahan empat setengah bulan.
ADVERTISEMENT
Tak berhasil dengan dua nama baru, Real Madrid kembali merekrut Zinedine Zidane dengan syarat belanja besar di bursa transfer musim panas. Namun, sejauh ini bersama Zidane pun El Real tak menunjukkan peningkatan performa. Alhasil, musim ini Real Madrid finis di posisi ketiga dan memecahkan lima rekor buruk. Berikut rekor-rekor tersebut.
Kesedihan para pemain Madrid. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Musim ini Real Madrid finis di peringkat ketiga, di bawah runner-up Atletico Madrid dan Barcelona sebagai kampiun. Los Blancos selisih delapan poin dari Los Rojiblancos dan 19 poin dari Blaugrana. Kalah telak dari dua rival abadi tersebut merupakan salah satu yang terburuk sepanjang sejarah klub.
Terutama dengan Barcelona, 19 poin merupakan jarak terjauh keduanya sepanjang sejarah. Sejak satu dekade terakhir, Barcelona memang mendominasi kompetisi domestik. Barca sukses menang delapan Liga Spanyol sementara, sementara dalam kurun itu Real Madrid hanya menang dua.
ADVERTISEMENT
Gareth Bale dan Zinedine Zidane. Foto: REUTERS/Susana Vera
Memutuskan hengkang pada musim panas tahun lalu, Zinedine Zidane akhirnya kembali sebagai pelatih ketiga Madrid musim ini, usai Santiago Solari dan Julen Lopetegui gagal membawa Real Madrid pada performa semestinya. Harapan publik pun mulai meningkat sekembalinya Zidane, tapi keadaan malah tak banyak berubah.
Sejak kembalinya melatih Los Blancos, Zidane kalah empat dari 11 laga di Liga Spanyol. Kekalahan dengan skor 3-1 dari Real Sociedad, disusul kekalahan 3-0 dari Real Betis pada laga terakhir merupakan pengalaman pertama buat pelatih berkebangsaan Prancis tersebut. Sebelumnya, Zidane tak pernah sekali pun kalah dua kali beruntun di Liga Spanyol.
Bale dalam laga vs Eibar. Foto: AFP/Gabriel Bouys
Menjual Cristiano Ronaldo ke Juventus merupakan kesalahan besar bagi Real Madrid. Pasalnya, mereka melepas meriam gol andalan yang sukses menyumbang lebih dari 40 gol per musim. Tak ada Ronaldo, Real Madrid memang masih punya Benzema yang sukses menyarangkan 21 gol, tapi jelas catatan tersebut tak sebanyak CR7.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Musim ini Los Blancos hanya mengoleksi 63 gol sepanjang musim, merupakan yang paling rendah dalam hampir dua dekade terakhir. Kala itu Real Madrid memang menjalani musim yang buruk, finis di posisi lima dan hanya mencatatkan 58 gol dari 38 pertandingan.
Tiga pemain Real Madrid berdiri di sekitar perayaan gol Real Betis. Foto: Miguel Medina/Reuters
Mencatatkan musim paling sedikit mencetak gol, lantaran Real Madrid juga mencetak rekor paling sering tak membobol gawang lawan. Lini depan yang tak efektif setelah ditinggal Ronaldo kerap kali menghasilkan laga nirgol buat Los Blancos.
Catatan tersebut membuktikan begitu tak konsistennya lini depan Los Blancos have musim ini. Mereka bahkan menutup musim tanpa gol menghadapi Real Betis, menjadikan catatan tersebut sembilan laga tanpa mencetak gol, paling sering sejak musim 1993/1994.
ADVERTISEMENT
Sergio Ramos dan Thibaut Courtois saat Real Madrid kalah dari Real Sociedad. (Foto: REUTERS/Juan Medina)
Kehilangan Ronaldo lagi-lagi memberi dampak kepada Real Madrid, kali ini dari jumlah pendukung yang hadir. Pada laga pembuka musim ini, Santiago Bernabeu terisi 48.446 orang, paling sedikit dalam beberapa dekade terakhir.
Total musim ini raksasa Spanyol tersebut mengumpulkan rata-rata hanya 61.020 pengunjung di Liga Spanyol. Terakhir catatan tersebut lebih rendah adalah 19 tahun lalu pada musim 1999-2000, dengan rata-rata 57.500 pengunjung. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.