5 Ulasan Jelang Pertandingan Liverpool Kontra Burnley

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ashley Barnes (kiri) mencegah Jordan Henderson (kanan) raih bola. (Foto: REUTERS/Scott Heppell)
zoom-in-whitePerbesar
Ashley Barnes (kiri) mencegah Jordan Henderson (kanan) raih bola. (Foto: REUTERS/Scott Heppell)
ADVERTISEMENT
Demi menjaga asa juara, Liverpool wajib meraih poin penuh kala menjamu Burnley pada pekan ke-30 Liga Inggris. Bermain di Anfield, ‘The Reds’ kini berada di posisi dua dan tertinggal empat poin dari rival mereka, Manchester City. Walau notabene tim peringkat 17, tuan rumah mesti waspada dengan usaha Burnley yang berusaha menjauhi zona merah.
ADVERTISEMENT
Bermain imbang kontra Everton pekan lalu membuat Liverpool turun dari puncak klasemen, tersusul Manchester City yang menang dengan skor 1-0 lawan Bournemouth. Pekan ini, ‘The Citizens’ yang main lebih dulu pun sudah mengemas poin penuh dan memperlebar jarak di papan klasemen.
Dilansir dari situs resmi klub, jelang laga tersebut Juergen Klopp mengatakan Milner masih belum pasti bermain. Sementara Joe Gomez, walau sudah menunjukkan perkembangan dirinya dipastikan masih harus absen membela Liverpool.
Juergen Klopp meneriakkan instruksi pada para pemain Liverpool. Foto: Reuters/Andrew Yates
Walau begitu, kabar baik buat lini belakang, Dejan Lovren sudah latihan secara penuh sejak cedera dua bulan. “Dejan, kita harus melihat. Dia keluar sebentar, jadi kita harus melihat bagaimana kebugarannya sebenarnya. Dia tidak cedera, dia fit - tetapi seberapa fit, kita harus melihat." ungkap Klopp.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut kapten Liverpool, Jordan Henderson, klubnya bakal datang dalam keadaan tertekan. Pasalnya, mereka dituntut untuk menang agar menjaga asa juara. Walau begitu, dirinya mengaku akan tetap menikmati permainan.
"Kami sudah mengatakan kami ingin memberikan segala yang kami bisa dari sekarang hingga akhir musim. Tekanan untuk memenangkan salah satu gelar terbesar di Eropa harus menyenangkan,” katanya Henderson. "Ini adalah tekanan yang baik untuk tim dan kami harus menikmati prosesnya," sambungnya.
Henderson, sang kapten Liverpool. (Foto: Oli Scarff/AFP)
Dari tim tamu, dilansir dari situs Liverpool, juru bicara suporter Burnley Natalie Bromley memuji Liverpool musim ini. “Sejujurnya saya tidak berpikir tim mana pun bisa mendekati tim Manchester City ini, tetapi Anda telah melakukannya dan sedang dalam perburuan gelar sekarang,” ujar Burnley.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Bromley optimis timnya bakal mencuri poin pada laga tersebut. Strategi yang bakal membuat kubu tuan rumah frustasi akan digunakan tim tamu. Bromley berharap Liverpool bakal gugup dan menciptakan celah buat tumnya.
“Kami akan duduk ketat selama mungkin dan bertahan sekeras yang kami bisa. Tujuannya adalah untuk tetap berada dalam permainan, kemudian mencoba mengambil peluang apapun yang menghadang kita,” kata Bromley.
Berangkat dari sana, berikut lima ulasan jelang laga Liverpool kontra Burnley pada pekan ke-30 Liga Inggris.
1. Kerap beri kejutan buat klub besar
Pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan Burnley Foto: REUTERS/Andrew Yates
Performa Burnley musim ini terbilang mengecewakan. Kala memulai musim saja, dalam lima laga pertama mereka harus tanpa kemenangan. Kini mereka terdampar di posisi ke-17, hanya mengoleksi 30 poin dari 29 pertandingan, terpaut dua poin dari zona degradasi. Dua laga terakhir pun mereka selalu kalah. Walau begitu, bukan berarti Burnley tanpa harapan.
ADVERTISEMENT
Kala Burnley menghadapi Tottenham jadi laga yang menuai sorotan. Spurs sukses mendominasi penguasaan bola hingga 70 persen, tapi justru Burnley yang menang tipis 2-1. Sebelumnya pada awal musim, Burnley juga sempat menahan Manchester United dengan skor 2-2 di Old Trafford. Bisa saja Mohamed Salah cs jadi tim berikutnya yang terkejut.
2. Tekanan jadi musuh Liverpool yang sebenarnya
Kesedihan pemain Liverpool. (Foto: REUTERS / Kai Pfaffenbach)
Satu dekade terakhir, dalam beberapa kesempatan Liverpool bisa jadi tim penantang gelar Liga Inggris. Tepatnya pada musim 2008/09 kala bersaing dengan Manchester United dan pada edisi 2013/14 ketika gagal mengejar Manchester City. Keduanya punya penyebab serupa, yaitu tekanan terhadap para pemain.
Liverpool kerap terpeleset di akhir musim, terutama kala memperebutkan gelar Liga Inggris. Paling diingat kala menghadapi Chelsea, kapten Liverpool Steven Gerrard terpeleset dan membuat Demba Ba mencetak gol kedua ‘The Blues’ sekaligus pemusnah harapan juara ‘The Reds’.
ADVERTISEMENT
Musim ini, mereka kembali menunjukkan tanda-tanda tersebut. Beberapa pekan terakhir Liverpool gagal raih poin penuh dalam empat laga yang seharusnya dimenangkan, terakhir kontra Everton. Tentu hasil baik tak hanya berpengaruh pada klasemen, tapi juga mental.
3. Tengah pekan bertemu Bayern Muenchen
Pemain Liverpool dan Bayern berebut bola. Foto: Reuters/Carl Recine
Selain menghadapi tekanan kala bertemu Burnley, fokus Liverpool juga bakal terbagi dua. Pasalnya, empat hari kemudian Mohamed Salah cs bakal bertemu raksasa Jerman, Bayern Muenchen pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Klopp dipusingkan dengan pilihan mengistirahatkan pilar penting atau memaksakan pemainnya tampil di pekan padat.
Liverpool wajib mencetak gol pada kontra Muenchen nanti, mengingat pada leg pertama keduanya bermain imbang tanpa gol. ‘The Bavarians’ yang dikenal punya rekor kandang bagus pun bakal jadi lawan yang sulit, terlebih Franck Ribery sudah kembali dari cedera. Keterbatasan unit belakang tentu bakal tambah memusingkan Klopp.
ADVERTISEMENT
4. Liverpool adu sisa pekan dengan Manchester City
Liverpool kala bersua Manchester City di perempat final Liga Champions musim 2017/18. (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
Menyisakan sembilan laga musim ini, Manchester City dan Liverpool saling berharap ada yang terpeleset. Dari jadwal yang tersisa, Liverpool masih harus menghadapi duo klub London, Spurs dan Chelsea. Pada laga terakhir pun masih harus bersua kuda hitam, Wolverhampton yang bermain apik dengan gaya ‘Portugal’ mereka.
Sedangkan Manchester City masih akan menghadapi dua klub kuat, yaitu Spurs dan United. Walau begitu, musim ini City punya rekor bagus kala menghadapi klub besar. Crystal Palace yang kerap memberi kejutan lah yang sebenarnya perlu diwaspadai. Tentu persaingan tersebut akan semakin menambah tekanan buat kubu tuan rumah.
5. Bukan waktunya kehilangan harapan
Manajer Liverpool, Juergen Klopp. (Foto: REUTERS/Phil Noble )
Terdepak lebih awal dari Piala Liga Inggris dan Piala FA, kini harapan juara Liverpool menyisakan Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, di kedua kompetisi tersebut Liverpool juga tengah diujung tanduk.
ADVERTISEMENT
‘The Reds’ mengejar Manchester City di sisa 9 pekan dan dalam posisi sulit ketika bertandang ke markas Muenchen. Firmino cs pun dihadapkan pada kemungkinan nir gelar. Walau begitu, bukan saatnya buat Liverpool kehilangan harapan.
Manchester City bisa saja kehilangan poin pada beberapa pekan berikutnya, sementara Liverpool hanya butuh mencetak satu gol dan tidak kebobolan lebih dari satu kala menghadapi Muenchen. Harapan masih ada, karena itu armada Klopp masih harus berjuang. (bob)