7 Pemain yang Paling Berpotensi Menangi Ballon d’Or di Masa Depan

Pemain paling berpotensi menangi Ballon d’Or di masa depan.

Ballon d’Or 2018 France Football resmi milik Luka Modric. Mengoleksi 753 poin, Modric ungguli Cristiano Ronaldo dengan 478 poin dan Antoine Griezmann 414. Gelandang asal Kroasia tersebut pun praktis memutus duopoli Ronaldo-Messi, sekaligus memulai era baru dalam sepak bola.

Satu dekade terakhir, memenangi Ballon d’Or seakan hanya jadi mimpi buat pemain lain. Walau berprestasi pada level klub maupun negara, baik secara individu maupun gelar kompetisi, penghargaan tahunan paling bergengsi di dunia tersebut pada akhirnya jatuh kepada Ronaldo atau Messi.

Luka Modric raih penghargaan Ballon d'Or 2018. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)

Ballon d’Or 2010 jadi bukti, dengan kala itu Wesley Sneijder gagal menjadi pemenang. Padahal, playmaker berkepala plontos tersebut sukses merengkuh treble bersama Inter Milan. Dirinya juga jadi pilar penting yang buat Timnas Belanda sampai ke final Piala Dunia. Karena itulah menjadi kontroversi kala Lionel Messi yang memenangi Ballon d’Or.

Juga pada tahun 2013, Franck Ribery tengah dalam puncak kariernya dengan memenangi treble bersama Bayern Muenchen. Performa impresif dan konsisten winger Prancis tersebut jadi kunci sukses Die Roten. Tak khayal kala itu dirinya jadi favorit pemenang Ballon d’Or. Namun kembali lagi, Ronaldo justru yang menyabet penghargaan tersebut.

Kini, dengan Modric memutus duopoli tersebut, harapan pemain lain memenangi Ballon d’Or pun membesar. Ada setidaknya tujuh pemain yang paling berpotensi menjadi pemenang baru penghargaan paling prestisius di dunia itu. Berikut ketujuh nama tersebut.

1. Kevin De Bruyne

Kevin De Bruyne merayakan gol perdana City. (Foto: Reuters/Lee Smith)

Menjadi pilar terpenting, Kevin de Bruyne sukses bawa Manchester City menjuarai Liga Inggris musim 2017/18. Tak hanya itu, The Citizens juga memecahkan rekor torehan poin dengan 100 angka. Mencatat 16 assist di Liga Inggris, De Bruyne didapuk sebagai playmaker domestik terbaik musim itu.

Tak hanya dengan klub, bersama Timnas Belgia pun prestasi De Bruyne tak kalah hebat. Bermain apik, De Bruyne membantu De Rode Duivels jadi juara ketiga di Piala Dunia 2018. Bila menang Liga Champions atau Piala Dunia, tak kayal bila melihat playmaker Belgia ini mengangkat ‘bola emas’.

2. Harry Kane

Ekspresi Kane usai mencetak gol. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)

Bagi fans Tottenham Hotspurs dan Timnas Inggris, Harry Kane sudah dianggap seperti pahlawan. Penyerang berusia 25 tahun tersebut sukses menyarangkan 41 gol musim lalu, 30 di antaranya di Liga Inggris. Telah membuktikan kelasnya, total Kane sudah mencetak 135 gol dari 187 penampilannya selama empat musim.

Prestasinya tak kalah saat membela Timnas Inggris. Pria kelahiran London ini sukses menyarangkan 14 gol dalam 13 penampilan terakhir bersama The Three Lions. Ketajaman Kane di depan gawang dibarengi dengan determinasinya yang tinggi. Bila menang beberapa gelar, tak heran bila Kane menang Ballon d’Or kelak.

3. Eden Hazard

Eden Hazard jadi pahlawan lewat satu golnya. (Foto: Reuters/Toby Melville)

Sejak datang tahun 2012, Eden Hazard selalu jadi andalan utama Chelsea. Musim lalu, walau The Blues tengah tak konsisten, Hazard tetap menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Dengan 17 gol di semua kompetisi, Piala FA dipersembahkannya untuk klub asal London Barat tersebut.

Bersama Timnas Belgia, Hazard pun tampil memukau dengan jadi salah satu andalan tim. Tempat ketiga di Piala Dunia 2018 jadi akhir dari prestasi gelandang serang Chelsea tersebut. Kini gencar diberitakan hengkang ke Real Madrid, Hazard punya potensi besar memenangi Ballon d’Or di masa depan.

4. Mohamed Salah

Mohamed Salah membawa bola. (Foto: Reuters / Lee Smith)

Musim lalu, bersama Liverpool Mohamed Salah memukau publik sepak bola dengan permainan apiknya. Sepatu emas Liga Inggris pun disabetnya usai jadi pencetak gol terbanyak musim itu. Total 44 gol dalam 52 penampilan jadi bukti Salah bukan pemain sembarangan.

Juga tampil fantastis di Liga Champions, dirinya terpaksa tak bermain hingga selesai pada Final Liga Champions karena cedera bahu, hasil ‘benturan’ dengan Sergio Ramos. Cedera itu hampir memupuskan harapan tampil di Piala Dunia dengan Timnas Mesir, yang untuk pertama kalinya lolos sejak tahun 1990.

Mempertahankan permainan apiknya pada musim ini, Mo Salah tentu bertekad memenangkan trofi. Bila sukses, giliran para fans yang tentu akan mengharapkan mantan pemain AS Roma tersebut memenangi Ballon d'Or.

5. Antoine Griezmann

Griezmann saat Atletico Madrid menjuarai Liga Europa 2018 (Foto: Franck Fife/AFP)

Bisa dibilang Antoine Griezmann adalah salah satu korban paling tragis dari dominasi Ronaldo-Messi. Pasalnya, bersama Atletico Madrid Griezmann selalu jadi pilar utama dan tampil luar biasa. Musim lalu saja, dengan mencetak 29 gol, dirinya membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Europa.

Bersama Timnas Prancis lebih hebat lagi. Griezmann yang tandem dengan Kylian Mbappe jadi kekuatan utama Les Bleus memenangi Piala Dunia 2018. Bermain apik sepanjang kompetisi, penyerang berusia 27 tahun tersebut mencetak empat gol, termasuk satu gol di partai Final.

Musim ini, dengan gelimangan prestasi Griezmann hanya menempati peringkat ketiga Ballon d’Or. Dilansir dari Soccer Laduma, dirinya pun mengutarakan ketidakpuasan “Saya menang Liga Europa, Piala Dunia, apa yang harus dilakukan lagi? Saya tidak tahu."

6. Neymar

Neymar, bintang adalan PSG. (Foto: Reuters/Leonardo Benassatto)

Nama Neymar sudah tidak perlu perkenalan di dunia sepak bola. Punggawa Brasil ini sudah didapuk sebagai penerus Messi dan Ronaldo sejak awal karier profesionalnya. Saat bersama Santos bahkan, Neymar menunjukkan dirinya punya potensi jadi yang terbaik di dunia, dengan 136 gol dari 223 penampilan jadi bukti.

Kala berseragam Barcelona menjadi puncak kariernya, dengan 105 dicatatkan dari 186 penampilan. Menjadi salah satu dari trio Messi-Suarez-Neymar (MSN), treble dipersembahkannya untuk Los Cules pada musim 2014/15. Kini, dirinya hijrah ke Paris Saint-Germain demi membuat ‘kisahnya’ sendiri.

Musim pertamanya bersama PSG, Neymar mencetak 28 gol dari 30 penampilan, sebelum akhirnya cedera hingga akhir musim. Bersama Brazil pun tak kalah dengan 57 gol di 90 penampilan. Dua kali jadi peringkat ketiga, dengan gelimangan prestasi, bukan hal yang mengejutkan bila suatu saat Ballon d’Or jatuh ke tangan Neymar.

7. Kylian Mbappe

Mbappe angkat trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Usianya memang baru 19 tahun, tapi kontribusi Kylian Mbappe kepada klub yang dibelanya sudah begitu besar. Dua trofi Liga Prancis bersama AS Monaco dan Paris Saint Germain jadi koleksinya di tingkat klub. Musim lalu, Mbappe sukses mencatat 21 gol dari 44 penampilan bersama PSG dan sukses menang treble domestik.

Mbappe juga jadi pencetak gol termuda Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Total 4 gol disarangkannya, termasuk pada partai final. Brace-nya ke gawang Argentina turut menyamai rekor Pele sebagai remaja pencetak dua gol dalam satu pertandingan. Trofi pun diangkatnya, pemain muda terbaik turnamen disematkan kepadanya.

Kecepatan jadi senjata utama Mbappe, dibarengi dengan insting gol dan eksekusi akhir yang baik membuatnya jadi bakat terbesar saat ini. Memang Mbappe masih kurang pengalaman, tapi mudah membayangkan di masa depan nanti, pemain berusia 19 tahun ini memamerkan Ballon d'Or di tangannya. (bob)