Bagi Sokratis, Kebersamaan Arsenal Lebih Penting dari Jabatan Kapten

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
8 November 2019 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bek Arsenal, Sokratis Papastathopoulos berduel dengan penyerang Spurs, Harry Kane. Foto: Reuters/Matthew Childs
zoom-in-whitePerbesar
Bek Arsenal, Sokratis Papastathopoulos berduel dengan penyerang Spurs, Harry Kane. Foto: Reuters/Matthew Childs
ADVERTISEMENT
Granit Xhaka resmi lengser dari jabatannya sebagai kapten Arsenal. Sebagai pengganti, Pierre-Emerick Aubameyang bakal jadi sosok yang memakai ban kapten. Adapun bek ‘The Gunners’, Sokratis Papastathopoulos, angkat suara.
ADVERTISEMENT
Pemain yang sempat merumput bersama Aubameyang di Borussia Dortmund tersebut mengaku tak peduli siapapun yang memimpin tim di atas lapangan.
“Saya rasa ini pertama kalinya dia jadi kapten. Bagi saya yang penting Aubameyang tetap mencetak gol, dia harus melakukan tugasnya,” sebut Sokratis.
Granit Xhaka menyerahkan ban kapten Arsenal ke Pierre-Emerick Aubameyang. Foto: REUTERS/David Klein
“Kapten atau seorang yang memegangnya (ban kapten) di atas lapangan, saya tidak merasa itu begitu penting,” lanjut bek asal Yunani tersebut.
Menurut Sokratis, Aubameyang merupakan sosok yang sangat baik. Namun, pada akhirnya mantan bek AC Milan tersebut mengaku tak masalah siapapun yang menjabat sebagai kapten.
“Terpenting adalah keseluruhan tim dalam kondisi bagus di ruang ganti. Kami sudah seperti keluarga. Pada akhirnya yang terpenting adalah apa yang kita bawa ke atas lapangan, siapa kaptennya adalah yang terakhir,” ucap Sokratis.
ADVERTISEMENT

Kontroversi Xhaka sebagai kapten Arsenal

Granit Xhaka saat menjadi kapten Arsenal. Foto: Glyn KIRK / AFP
Sebelumnya, keputusan kontroversial diambil Unai Emery ketika menunjuk Xhaka sebagai pengemban ban kapten. Performa yang tak konsisten, serta minim kontribusi di tiap pertandingan, Xhaka kemudian disebut tak punya kapasitas sebagai kapten.
Tak sedikit akhirnya kritikan dari para fans kepada keputusan Emery tersebut. Puncaknya ketika menghadapi Crystal Palace, saat ditarik keluar dan digantikan dengan Bukayo Saka, Xhaka yang berjalan keluar lapangan harus mendapat sorakan dari suporter sendiri.
Kapten Arsenal, Granit Xhaka, dicemooh suporter timnya sendiri. Foto: REUTERS/David Klein
Namun, Xhaka menyiram bensin kepada api amarah suporter. Pemain asal Swiss tersebut melakukan gestur seperti memanas-manasi publik yang memenuhi Stadion Emirates. Bahkan Xhaka terlihat langsung melepas seragam sebelum memasuki lorong.
Tindakan tersebut kemudian langsung membuat publik bereaksi. Sebagian besar menyebut Xhaka tak lagi pantas menjadi kapten Arsenal, termasuk kritik keras dilontarkan dua legenda klub Ian Wright dan Emmanuel Petit.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, akhirnya Xhaka buka suara. Dirinya mengaku sedih lantaran merasa tak dipahami sebagai pemain. Belum lagi makian yang kerap diterimanya membuat emosi Xhaka tersulut.
"Orang-orang mengatakan hal-hal seperti, 'Kami akan mematahkan kakimu', 'Kami akan membunuh istrimu' dan 'Semoga putrimu terkena kanker'. Itu telah menggerakkanku dan itu membuatku melewati batas kesabaran ketika merasakan penolakan di stadion pada hari Minggu lalu," sebut Xhaka lewat surat permintaan maafnya.
Meski sudah meminta maaf, Xhaka tetap dicopot dari jabatannya sebagai kapten. Emery kemudian mengumumkan empat nama sebagai pemegang ban kapten dan Aubameyang sebagai yang utama.
“Kini, kapten kami adalah Aubameyang, Bellerin, Lacazette, dan Oezil. Mereka berempat menjadi kapten, dan kapten utamanya adalah Aubameyang,” ucap Emery. (bob)
ADVERTISEMENT