Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
4 November 2018 4:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Buat pesepakbola profesional Ballon d’Or merupakan penghargaan paling prestisius. Sejak dirilis pada tahun 1956, penghargaan ini juga jadi yang paling ditunggu publik sepak bola, sebagai penentu siapa yang terbaik sejagat. Beberapa legenda sukses memenangkannya, tapi banyak juga yang hanya ‘nyaris’.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, mega bintang Cristiano Ronaldo dan Lionel mendominasi penghargaan ini. Masing-masing mengoleksi lima penghargaan yang dirilis France Football ini. Namun, tahun ini duopoli tersebut besar kemungkinan akan berakhir. Luka Modric dan Kylian Mbappe digadang-gadang jadi kandidat yang lebih kuat.
Upacara pengumuman peraih Ballon d'Or 2018 tersebut pun rencananya akan diumumkan pada 3 Desember 2018.
Sebelum memasuki era duopoli Ronaldo-Messi, perebutan penghargaan tahunan itu jauh lebih sengit. Meratanya persaingan para bintang membuat jarang yang bisa memenangi dua kali beruntun. Hanya Johan Cruyff, Kevin Keegan, Karl-Heinz Rummenigge, Michel Platini dan Marco van Basten yang sanggup.
Bukan hanya kemenangan beruntun yang sangat jarang, beberapa pemain top berstatus legendaris pun ada yang tidak sampai memenangi penghargaan tersebut. Beberapa hanya bisa menyentuh posisi terbaik kedua, meski selama berkarier tampil memukau.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari sana, berikut tujuh bintang top yang hanya bisa jadi peringkat dua pada perebutan Ballon d’Or. Catatan: Daftar ini dibatasi hanya sampai dua dekade terakhir (sejak 1998).
1. Davor Suker
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (1)
zoom-in-whitePerbesar
Suker merayakan juara ketiga di Piala Dunia 1998. (Foto: GERARD CERLES / AFP)
Bisa dibilang Davor Suker adalah pemain terbaik Kroasia sepanjang masa. Meski posisi tersebut terancam dengan adanya Luka Modric, Suker yang punya peran sebagai salah satu pesepakbola paling populer kepunyaan Kroasia tentu akan lebih diingat. Kini Davor Suker menjabat presiden Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS).
Tahun 1998, Davor Suker hampir memenangi Ballon d’Or. Namun, mantan striker Real Madrid ini harus rela jadi yang kedua, usai kala itu Zinedine Zidane yang dianugerahi penghargaan. Sukses Suker masuk nominasi tak bisa diulanginya kembali. Sampai mengakhiri karier, akhirnya dirinya tetap tak bisa menang.
ADVERTISEMENT
2. David Beckham
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (2)
zoom-in-whitePerbesar
David Beckham ketika berseragam United. (Foto: Reuters)
Meski sudah pensiun sejak 2013 lalu, hingga kini nama David Beckham masihlah kondang di dunia. Terkenal di luar lapangan, dirinya pernah lebih terkenal lagi saat masih aktif bermain. Karismatik dan penuh bakat, tapi hal tersebut tidak cukup untuk dirinya memenangi Ballon d’Or.
Mantan kapten Inggris itu hanya bisa nyaris memenginya pada tahun 1999, ketika bersama Manchester United. Beckham mendapat 154 poin dalam pemungutan suara untuk Ballon d’Or, tapi masih kalah dari bintang FC Barcelona, Rivaldo, yang memenangi penghargaan tersebut dengan 219 poin.
3. Raul Gonzalez
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (3)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Raul Gonzalez. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
Tidak akan ada yang protes jika Raul Gonzalez Blanco disebut sebagai salah satu striker terbaik sepanjang sejarah Spanyol. Dirinya pun didaulat sebagai pemain produksi terbaik akademi Real Madrid. Bermain selama 16 tahun bersama Los Blancos, dirinya menjadi tumpuan utama dengan 228 gol dalam 550 laga.
ADVERTISEMENT
Raul juga termasuk pemain yang hanya bisa nyaris memenangi Ballon d’Or. Tahun 2001 kala dirinya berada di puncak karier, Raul menjadi terbaik kedua usai suaranya kalah dari Michael Owen yang kala itu tengah naik daun. Striker yang identik dengan nomor punggung tujuh tersebut tak bisa lagi mencapai posisi yang lebih dari itu.
4. Roberto Carlos
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (4)
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Carlos kala membela Real Madrid. (Foto: Dok Real Madrid)
Terkenal dengan ‘tendangan pisang’, Roberto Carlos bisa disebut sebagai bek sayap terbaik yang pernah dimiliki oleh Brasil. Puncak kariernya adalah kala membela Real Madrid pada tahun 1996 sampai 2007. Total 370 kali dirinya dipercaya memperkuat sisi kiri pertahanan Los Blancos.
Carlos nyaris menang Ballon d’Or pada tahun 2002. Pemain yang digadang-gadang sebagai pengeksekusi tendangan bebas terbaik, kala itu masih kalah dari rekannya di Real Madrid dan Brasil, yaitu Ronaldo da Lima. Dengan 169 poin, Phenomenon memenangi suara terbanyak untuk bola emas, sedangkan Carlos hanya dapat 145.
ADVERTISEMENT
5. Thierry Henry
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (5)
zoom-in-whitePerbesar
Thierry Henry saat membela Prancis di Piala Dunia 1998. (Foto: Gabriel Buoys/AFP)
Tidak perlu ditanya lagi kemampuan Thierry Henry, terutama kala dirinya membela Arsenal selama tahun 1999 sampai 2007. Pada masa itu, striker asal Prancis tersebut menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di Liga Inggris. Hal tersebut dibuktikan lewat dua kali dirinya masuk tiga besar Ballon d’Or, 2003 dan 2006.
Namun, keduanya harus menjadi kegagalannya meraih penghargaan tersebut. Tahun 2003 Henry kalah dari legenda Republik Ceko dan Juventus, Pavel Nedved. Kala itu Nedved meraih 190 poin, sedangkan Henry nanya 128 poin.
Tahun 2006 saat kedua kalinya Henry masuk tiga besar, dirinya tetap gagal meraih penghargaan bola emas tersebut. Dirinya kalah dari Fabio Cannavaro yang menjadi pemenang, dan Gianluigi Buffon di posisi ketiga.
ADVERTISEMENT
6. Gianluigi Buffon
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (6)
zoom-in-whitePerbesar
Buffon setia pada Si Nyonya Tua. (Foto: Wikimedia Commons)
Memang selama ini hanya satu kiper yang sukses memenangi Ballon d’Or, yaitu Lev Yashin. Digadang sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa, Gianluigi Buffon hanya bisa nyaris memenangi ‘Bola Emas’ tersebut. Memulai karier di Parma, kala berseragam Juventus adalah puncak karier buat kiper asal Italia tersebut.
Kiper yang kini berseragam Paris Saint Germain ini nyaris menang tahun 2006 kala memperoleh 124 poin pada penghargaan tersebut. Dia kalah dari rekan senegara, Fabio Cannavaro dengan 173 poin. Saat itu, Buffon dan Cannavaro menjadi pilar paling penting yang membawa Italia juara Piala Dunia 2006.
7. Andres Iniesta
Ballon d’Or Sebulan Lagi, 7 Legenda Ini Hanya Bisa Jadi Terbaik Kedua (7)
zoom-in-whitePerbesar
Laga terakhir Iniesta berseragam Barcelona. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Sebelum musim ini bergabung dengan klub Jepang Vissel Kobe, Andres Iniesta merupakan bintang dunia yang memperkuat raksasa Spanyol, Barcelona. Legenda Los Cules asli produksi La Masia ini telah bergelimang gelar. Dirinya tampil sebanyak 442 kali bersama Blaugrana, selama 2002 hingga 2018.
Iniesta sangatlah nyaris memenangi Ballon d’Or pada tahun 2010. Dirinya hanya mampu sampai peringkat kedua, dengan koleksi 17.36% suara, kalah dari rekan setimnya Lionel Messi dengan 22.65%. Hal tersebut menuai kontroversi. Pasalnya, Iniesta merupakan figur penting yang membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia.
Bahkan pemain yang menjadi jantung permainan La Furia Roja ini yang mencetak gol kemenangan di final, saat bersua Timnas Belanda. Hingga kini tak meraih ‘bola emas’, Iniesta praktis hanya bisa menjadi terbaik kedua sepanjang kariernya. (bob)
ADVERTISEMENT