Dikaitkan dengan MU, Pochettino Akui Ingin Melatih di Premier League

Mauricio Pochettino di sesi latihan Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/John Sibley

Mauricio Pochettino masih terus dikaitkan dengan Manchester United untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer di kursi kepelatihan. Adapun mantan pelatih Tottenham Hotspur tersebut mengaku masih ingin melatih di Premier League.

Memasuki sepertiga terakhir musim 2019/20, United masih dalam kondisi tak konsisten bersama Ole Gunnar Solskjaer. Klub penghuni Old Trafford itu selisih enam poin dari empat besar, tak mustahil petinggi klub mengganti pelatih bila nanti gagal ke Liga Champions.

Dilansir dari The Sun, Pochettino menyebut dirinya masih ingin melatih klub Premier League. Meski tahu bakal sulit untuk kembali melatih di kompetisi kasta tertinggi di Inggris tersebut, Pochettino rela menunggu.

Christian Eriksen dan Mauricio Pochettino. Foto: Matthew Childs/Reuters

"Kita lihat saja, ini adalah momen pemulihan, untuk sedikit memikirkan dirimu sendiri dan untuk siap karena dalam sepak bola bakal selalu ada sesuatu yang bisa terjadi dan kamu harus siap,” sebut Pochettino.

"Saya siap dan menunggu tantangan baru. Saya percaya dan optimis tantangan berikutnya bakal fantastis,” lanjut Pochettino.

Sebelumnya, Pochettino dipecat pada November 2019 lalu lantaran terpuruk bersama Tottenham. Padahal, musim lalu dirinya sukses membawa Spurs ke babak final Liga Champions meski tak menambah amunisi.

Meski pada akhirnya dipecat, kemampuan Pochettino tetap diakui dunia. Pasalnya, pelatih asal Argentina tersebut sukses menjadikan Tottenham salah satu tim paling konsisten di papan atas Premier League.

Barcelona sempat disebut bakal jadi destinasi Pochettino, tapi pada akhirnya Quique Setien yang terpilih. Bayern Muenchen dan Real Madrid pun sempat dikabarkan memantau kondisi Pochettino, begitu pula dengan Setan Merah.

Bila nantinya gagal bergabung klub Premier League, Pochettino bakal mencari kemungkinan untuk bermain di liga lain. "Bila kami pindah ke Eropa, kami bakal merindukan Inggris," sebut mantan pelatih Southampton tersebut. (bob)