Jadon Sancho Diminta Belajar dari Kasus Luka Jovic Sebelum Tinggalkan Dortmund

Jadon Sancho, raja assist Borussia Dortmund. Foto: AFP/Pool

Kendati diincar oleh sejumlah klub elit Eropa, Jadon Sancho diminta tidak terburu-buru hengkang dari Borussia Dortmund. Ada kekhawatiran pemain berusia 20 tahun itu bisa bernasib sama seperti Luka Jovic di Real Madrid.

Luka Jovic sendiri tampil hebat bersama Eintracht Frankfurt musim lalu dengan mencetak 27 gol dari 48 laga. Ia kemudian hijrah ke Real Madrid pada musim panas lalu.

Sayangnya, pemain asal Serbia itu kesulitan beradaptasi dan bersaing di skuad asuhan Zinedine Zidane. Jovic pun kerap digosipkan akan segera angkat kaki dari Santiago Bernabeu. Nasibnya sejauh ini masih belum jelas.

Sementara itu, Sancho memang jadi incaran beberapa klub seperti Manchester United dan Liverpool, menyusul performa gemilangnya bersama Dortmund. Ia telah mencatatkan 17 gol dan 20 assist di seluruh kompetisi musim ini.

Eks gelandang Borussia Dortmund, Steffen Freund, tak meragukan kesiapan Jadon Sancho pindah ke klub sekelas Liverpool atau Manchester United.

Akan tetapi, Freund merasa bahwa Sancho perlu tetap bertahan di Signal Iduna Park setidaknya untuk 1-2 tahun ke depan agar lebih siap.

“Jadon siap bermain untuk Liverpool atau Man United, tidak ada pertanyaan, karena statistiknya sulit dipercaya. Itu menunjukkan bahwa ia dapat mengambil langkah selanjutnya," ucap Freund, dikutip dari talkSPORT.

“Di sisi Borussia Dortmund dengan [Erling] Haaland, [Julian] Brandt membaik, dengan penandatanganan Emre Can, dengan mengubah tiga bek di belakang yang cocok dengan Sancho. Akan bagus baginya untuk bermain untuk Borussia Dortmund sekarang dan tahun depan sehingga ia akan memiliki lebih banyak waktu pertandingan."

"Ia baru berumur 20, jadi mengapa tidak bermain untuk Borussia Dortmund? Kami tidak berbicara tentang Freiburg atau Paderborn, kami berbicara tentang Borussia Dortmund, salah satu dari 20 klub top di Eropa," sambungnya.

Steffen Freund lantas memperingatkan winger Timnas Inggris itu soal kasus Luka Jovic di Real Madrid. Ia mengatakan transfer dengan nominal yang besar bisa membebani sang pemain.

"Ingat Jovic, yang pindah dari Eintracht Frankfurt ke Real Madrid, dia malah tidak bermain. Jika Anda punya tawaran dari Real Madrid, Anda selalu berpikir 'Oke, saya akan ke sana'."

"Tidak harus begitu kok karena gaji di Bundesliga juga bagus, meski tidak sebanyak Real Madrid atau Premier League. Tapi, Anda bisa mendapat uang banyak dan menjadi lebih baik, tidak bisa semuanya secara bersamaan."

"Jadon jika pindah ke Man United akan mendapat tekanan seperti itu, mereka kesulitan lolos ke Liga Champions. Jadi lebih baik dia bertahan setahun lagi di Dortmund," tuturnya.