Kepolisian Batal Usut Spanduk Suporter Crystal Palace yang Sindir Newcastle

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2021 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggemar Crystal Palace dengan spanduk tentang pengambilalihan Newcastle United sebelum pertandingan di Selhurst Park, London, Inggris, Sabtu (23/10). Foto: Peter Nicholls/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penggemar Crystal Palace dengan spanduk tentang pengambilalihan Newcastle United sebelum pertandingan di Selhurst Park, London, Inggris, Sabtu (23/10). Foto: Peter Nicholls/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisan Inggris menyatakan tidak akan tindak lanjuti suporter Crystal Palace yang bentangkan spanduk bernada rasis yang ditunjukan kepada pemilik anyar Newcastle United.
ADVERTISEMENT
Newcastle sendiri telah diakuisisi oleh Saudi Public Investment Fund (PIF), yang dimiliki oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman.
Sejak kedatangannya sebagai pemilik anyar klub, berbagai kritikan silih berganti masuk mengingat jejak hitamnya terkait pelanggaran HAM yang pernah dilakukannya di masa lalu.
Fan The Eagles pun mengemukakan kritik serupa dengan membentangkan spanduk di Selhurs Park saat Palace ditahan imbang 1-1 oleh Newcastle, Sabtu (23/10).
Spanduk besar itu bergambar sosok lelaki yang memakai gamis khas Timur Tengah dengan pedang berlumur darah dan tulisan PIF dibagian perutnya.
Sementara disebelahnya ada seorang yang digambarkan sebagai kepala eksekutif Liga Inggris yang memegang tali berwarna pelangi dengan sekantong uang dan daftar uji kepemilikan klub Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
BBC Sports mewartakan jika spanduk tersebut dibuat oleh kelompok suporter Crystal Palace bernama Holmesdale Fanatic.
Pada pernyataan resminya di Twitter, para fan itu menyatakan jika PIF dijadikan rezim Arab Saudi sebagai produk cuci tangan mereka atas kejahatan yang telah dilakukan.
“Pengambilalihan Newcastle telah mendapat kecaman dan kemarahan yang luas,” ungkap fan The Eagles yang terabung di Holmesdale Fanatic di Twitter.
“Memberikan persetujuan ini saat Liga Inggris sedang promosikan sepak bola wanita dan insiaatif insklusif seperti pemakaian pita pelang, menunjukkan kemunafikan total, serta menetapkan keuntungan di atas segalanya.”
Fans bereaksi di luar stadion setelah Newcastle United mengumumkan pengambilalihan di St James' Park, Newcastle, Inggris, Kamis (7/10). Foto: Lee Smith/Action Images via REUTERS
Pihak kepolisian Croydon, melalui Twitter, sempat menyatakan jika akan menyelidiki dugaan spanduk rasisme yang terjadi pada laga Crystal Palace melawan Newcastle.
“Polisi menerima laporan adanya spanduk menghina yang dilakukan fan Crystal Palace,” ucap polisi di Twitter.
ADVERTISEMENT
“Polisi akan mengkaji informasi itu dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan rasisme akan ditanggapi dengan serius,” lanjutnya.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan, pihak berwajib justru menyatakan jika tidak ada muatan rasisme yang dilakukan pendukung The Eagles.
“Setelah melakukan penyelidikan, petugas menyimpulkan tidak ada pelanggaran rasisme yang dilakukan. Tidak akan ada tindakan lebih lanjut yang diambil,” ucap pihak kepolisian melalui Twitter.