Pochettino Klaim Southampton-nya Turut Andil Mengubah Sepak Bola Inggris

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mauricio Pochettino.  (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Mauricio Pochettino. (Foto: Reuters/Paul Childs)
ADVERTISEMENT
Mari kembali ke paruh musim 2012/13, Southampton mengumumkan pelatih anyar untuk menggantikan Nigel Adkins. Pelatih baru yang ditunjuk itu cukup baru di belantika sepak bola Britania.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Southampton mengumumkan pria asal Argentina, Mauricio Pochettino, sebagai suksesor Adkins. Kendati awam dengan atmosfer Liga Inggris, Poch --demikian Pochettino biasa disapa-- sukses mengangkat performa Southampton.
Di tangannya, Manchester City, Liverpool, dan Chelsea berhasil dikalahkan ketika pertandingan berlangsung di Saint Mary's, kandang Southampton. The Saints pun berhasil lolos dari jurang degradasi dan finis di posisi ke-14 pada akhir musim.
Untuk ukuran tim yang terseok-seok musim itu, pencapaian Pochettino jelas bisa dibilang bagus. Terlebih, ia baru menangani Southampton pada tengah musim dan belum lancar bahasa Inggris pula.
Pada musim penuh perdananya menangani Southampton, Pochettino benar-benar menunjukkan kapasitasnya. Southampton berhasil mengakhiri kompetisi di peringkat delapan Premier League. 15 kemenangan ditorehkan oleh Southampton dengan 11 kali meraih hasil imbang.
ADVERTISEMENT
Nah, kedatangan sang pelatih ke Southampton diklaim oleh dirinya sendiri sebagai revolusi di sepak bola Inggris. Sebab, kebijakannya memakai pemain muda asli Inggris mulai menjadi tren di kalangan klub-klub divisi teratas hingga saat ini.
"Sepak bola di Inggris berubah dengan adanya tim Southampton 2013/14, tidak ada tim lain yang memiliki pengaruh besar dalam mengubah pola pikir [sepak bola Inggris]," tutur Pochettino, dikutip dari Goal International.
Mauricio Pochettino percaya pemain muda. (Foto: Paul Gilham/Getty Images)
"Kami [Pochettino dan stafnya, red] tiba di sebuah klub dengan presiden seperti Nicola Cortese yang memberi apa yang kami butuhkan untuk menciptakan sesuatu yang unik di sepakbola Inggris. Kemampuan kami untuk beradaptasi dengan lingkungan yang benar-benar berbeda sungguh luar biasa."
“Kami menemukan sekelompok pemain yang ingin belajar dari pengalaman yang kami bawa dari Spanyol, agar bermain dengan gaya yang berbeda dengan yang biasa dilihat di Inggris. Pemain-pemain muda bermunculan dan orang-orang mulai percaya kepada pemain muda, juga di Timnas Inggris,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pemain kemudian namanya ikut terangkat di bawah asuhan sang pelatih. Luke Shaw dan Adam Lallana adalah dua contoh nama yang kemudian direkrut tim besar, yakni Manchester United dan Liverpool.
Luke Shaw dalam laga menghadapi CSKA Moskow. (Foto: Oli Scarff/AFP)
Lebih lanjut, Poch juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menghadirkan transformasi yang sama saat masih melatih klub La Liga, Espanyol.
"Di Espanyol, kami adalah staf pelatih pertama yang mulai mengajarkan latihan untuk memainkan bola dari belakang," ungkapnya.
"Faktanya ada di sana. Tonton saja pertandingan mana pun dari sekitar 2010 dan 2011, bola dimainkan dari gawang. Saat sebelumnya selalu memainkan bola-bola panjang."
"Kami memulai dengan cara itu, dan banyak orang sedikit terkejut. Semuanya membicarakan Barcelona, [Real] Madrid, [AC] Milan."
"Tidak, tidak, itu Espanyol, dengan Ernesto Galan, Jordi Amat, Raul Rodriguez, David Lopez, Didac Vila, Victor Ruiz, Raul Baena, Juan Forlin, Javi Marquez. Banyak dari pemain tersebut tumbuh dengan gaya permainan dan filosofi berbeda dari sepakbola modern yang dimainkan hari ini," tandasnya.
ADVERTISEMENT