news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2018 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah secara memalukan pulang dari Piala Dunia 2018, para fans tentunya belum melupakan gagalnya Timnas Jerman lolos dari fase grup. Lebih parahnya, Der Panzer harus rela duduk di dasar klasemen, usai kalah 2-0 dari Korea Selatan pada pertandingan terakhir fase grup. Teranyar, mereka harus kalah dari rivalnya, Belanda.
ADVERTISEMENT
Berlaga di UEFA Nations League, tentunya para fans punya harapan baru agar Jerman bangkit dari keterpurukan. Namun, alih-alih bangkit Die Mannschaft justru tampil jauh di bawah ekspektasi. Memulai perjalanan bangkit kala bersua Prancis, kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Tren negatif Jerman pun berlanjut, kali ini melawan salah satu rival se-Eropa, Belanda. Der Panzer yang kalah efektivitas dihantam De Oranje dengan skor telak 3-0. Adalah gol dari Virgil van Dijk (30’), Memphis Depay (86’), dan Georginio Wijnaldum (90+3’).
Usai kegagalan total Jerman di Piala Dunia, Joachim Loew masih diberi kesempatan dan kontraknya diperpanjang hingga 2022. Tentu hal tersebut menuai banyak kritik, pasalnya performa Jerman disebut memalukan saat kalah dari Mexico dan Korsel, sedangkan di atas kertas Der Panzer jauh diunggulkan.
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (1)
zoom-in-whitePerbesar
Haruskah Joachim Loew diganti? (Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen)
ADVERTISEMENT
Dari lima pertandingan kompetitif, Jerman melesatkan 107 tembakan, tapi hanya dua yang bersarang ke dalam gawang lawan. Tentunya hal tersebut menunjukkan ketidakefektifan mereka di lini depan. Contoh terbaru kala melawan Belanda, Muller cs melepaskan 21 tembakan, tapi hanya empat yang mengarah ke gawang.
Dengan baru mengoleksi satu poin pada UEFA Nations League, menyisakan dua laga, termasuk segera bertandang ke Prancis, berikut lima hal yang perlu diperbaiki Joachim Loew agar Jerman kembali ke trek kemenangan.
1. Kurang kreativitas lini tengah
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (2)
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil jadi kapten Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Sejak pensiunnya Mesut Ozil karena dugaan rasis, awalnya Jerman dinilai akan bermain lebih kompak sebagai tim. Nyatanya, sepeninggalan Ozil, Der Panzer justru meninggalkan lubang besar yang tak bisa ditutupi pemain, yaitu kekreatifan lini kedua. Semuanya semakin terbukti kala menghadapi Belanda.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan tersebut, Joachim Loew bereksperimen dengan menempatkan Kimmich sejajar dengan Emre Can di lini tengah. Hasilnya cukup berhasil membantu mengalirkan bola. Namun, Kroos yang digeser ke posisi yang ditinggal Ozil justru dinilai gagal.
Kroos terlihat kesulitan bertransformasi dari volante menjadi fantasista. Jonas Hector yang bermain sebagai bek kiri malah lebih banyak menciptakan peluang daripada Gelandang Real Madrid itu. Kehilangan Ozil pun mulai menampakan kelemahan besar Jerman.
2. Kesempatan kepada Leroy Sane
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (3)
zoom-in-whitePerbesar
Leroy Sane beraksi untuk Timnas Jerman pada laa persahabatan menghadapi Austria. (Foto: AFP/Joe Klamar)
Tidak dipanggilnya Leroy Sane oleh Jerman ke dalam skuat Piala Dunia 2018 menimbulkan kontroversi. Sebab, kala itu Sane tampil begitu impresif di level klub bersama Manchester City. Namun, beberapa cukup memaklumi karena winger 22 tahun tersebut dinilai kurang cocok dengan taktik Joachim Loew.
ADVERTISEMENT
Namun, keraguan tersebut ditapik Sane. Datang dari bangku cadangan saat mengejar ketertinggalan satu gol dari Belanda, Sane beberapa kali membahayakan pertahanan. Lewat akselerasinya di sisi kiri, Denzel Dumfries dan Matthijs de Ligt dibuatnya kerepotan. Kecepatannya acap kali bisa menerobos pertahanan lawan.
3. Kerap mengulangi kesalahan yang sama
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (4)
zoom-in-whitePerbesar
Duel sengit Frenkie De Jong dengan Joshua Kimmich kerap terjadi di lini tengah. (Foto: REUTERS/Piroschka Van de Wouw)
Sejak Piala Dunia 2018, kelemahan paling mencolok Timnas Jerman adalah serangan balik cepat. Hal tersebut terbukti kala anak asuh Loew menghadapi Meksiko. Kala itu, Jerman gagal membendung serangan balik Hirving Lozano dan Carlos Vela. Menghadapi Korea Selatan kembali terulang lewat gol Son Heung Min.
ADVERTISEMENT
Tidak adanya gelandang bertahan murni adalah penyebab utama kelemahan Jerman. Baik Toni Kroos maupun Sami Khedira, keduanya terlalu membantu penyerangan. Hasilnya, Hummels dan Boateng yang menaikan garis pertahanan memperlihatkan celah fatal.
Hasil teranyar, kala menghadapi Belanda. Dua gol De Oranje di menit akhir datang lewat skema yang cukup sama. Salah satu dari trio Memphis Depay, Steven Bergwijn, dan Ryan Babel hanya butuh menarik perhatian bek Jerman sehingga pemain lain bebas dan bisa menaklukan Neuer satu lawan satu.
4. Timo Werner tidak efektif
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (5)
zoom-in-whitePerbesar
Werner berduel melawan Koke. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen)
Meski impresif bersama RB Leipzig, entah kenapa Timo Werner gagal menunjukkan performa maksimal bersama Timnas Jerman. Terakhir Werner mencetak gol bersama Der Panzer yaitu menghadapi Arab Saudi pada laga uji coba sebelum Piala Dunia. Gol tersebut satu-satunya yang ia cetak bersama Jerman tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Bergeser posisi sedikit melebar, performanya memang meningkat. Beberapa kali Werner sukses menciptakan peluang. Namun, tak ada yang mendukung pergerakan striker 22 tahun itu, menjadikan dia tetap tidak efektif. Apalagi, kala bersua Belanda yang sudah membaca polanya kemudian menutup ruang gerak Werner.
5. Thomas Muller dinilai sudah habis
Usai Kalah 3-0 dari Belanda, 5 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Jerman (6)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kesedihan Thomas Mueller. (Foto: John Sibley/Reuters)
Menjadi pertanyaan ketika Thomas Muller yang kerap tampil buruk tetap dimainkan. Tahun 2018 ini Muller baru mencetak satu gol, yaitu kala imbang 1-1 dengan Spanyol Maret lalu. Bahkan, jika ditambah penampilannya sejak awal 2017, penyerang Bayern Munchen ini hanya mencetak dua gol walau total bermain 900 menit.
Pemain yang mempopulerkan peran Raumdeuter, yaitu pemain yang mencari ruang demi menciptakan peluang. Namun, posisi tersebut mulai tak efektif. Muller hanya bisa sekali membahayakan Jasper Cillessen. Setelah itu dia kembali hilang dengan minim kontribusi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Low bisa saja mencoba Muller sebagai pemain ‘nomor 10’, peran yang ditinggal Mesut Ozil. Pasalnya, pemain berusia 29 tahun tersebut punya kreativitas yang cukup. Posisi winger bisa diisi Julian Brandt atau Marco Reus nantinya. (bob)