Waspada! Ini Ciri-ciri Calo CPNS yang Harus Dihindari

Ilustrasi seleksi CPNS 2021. Foto: M. Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2021 memang segera berakhir. Namun, masih ada saja oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus mengimbau masyarakat agar cermat mengenali modus penipuan yang dilakukan para calo.

Kepala Biro SDM dan Umum KemenPANRB Sri Rejeki Nawangsih menyampaikan beberapa ciri-ciri atau gelagat calo yang harus dikenali dan diwaspadai.

“Pertama, biasanya calo berusaha mendekati kita. Di tahap ini mereka sedang melakukan pendekatan,” ungkap Sri, sesuai yang tertuang di laman menpan.go.id.

Selanjutnya, calo tersebut akan memberi nomor dan menginformasikan bahwa mereka bisa membantu meluluskan peserta menjadi CPNS.

Ilustrasi calo CPNS. Foto: Freepik

Agar lebih meyakinkan, calo akan menyatakan kedekatannya dengan pejabat instansi terkait, terutama pejabat di Kementerian PANRB dan BKN sebagai pelaksana teknis seleksi.

“Mereka bisa saja menyerupai pegawai Kementerian PANRB, baik dari segi pakaian seperti batik atau bahkan mengikuti seragam kami. Ini yang harus benar-benar diwaspadai oleh masyarakat dan para generasi muda yang ingin jadi PNS,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Sri mengimbau masyarakat untuk melakukan cross check dan konfirmasi kepada instansi yang ditawarkan sebagai langkah menghindarkan diri dari penipuan.

Ia menekankan bahwa pelaksanaan seleksi CASN tidak dipungut biaya sedikit pun, sehingga masyarakat patut curiga dan waspada jika ada yang meminta imbalan untuk menjadi PNS.

Kasus Calo CPNS 2021

Anak dari penyanyi Nia Daniaty, Olivia Natania saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, (11/9). Olivia diperiksa terkait kasus dugaan CPNS fiktif. Foto: Agus Apriyanto

Kasus penipuan CPNS memang kerap terjadi pada setiap pelaksanaan. Tahun ini, kasus calo CPNS datang dari anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania.

Mengutip kumparanBISNIS, pada 23 September 2021, Olivia dilaporkan oleh pengacara bernama Odie Hudiyanto yang mengaku sebagai perwakilan dari ratusan korban penipuan Olivia. Odie mengklaim ada 225 korban dari penipuan tersebut dengan total kerugian sekitar Rp 9,7 miliar.

Menurut keterangan Odie, Olivia melakukan penipuan dengan modus mengiming-imingi korban agar bisa diterima dengan mudah menjadi PNS dengan syarat membayar Rp 25 juta - Rp 156 juta.

Kendati demikian, Olivia membantah tuduhan penipuan tersebut. Ia berdalih dirinya hanya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS dengan tarif sebesar Rp 25 juta per peserta.

(ADS)