Kapan Harus Ganti Engine Mounting? Ini Jawabannya

Konten dari Pengguna
7 Mei 2021 22:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Engine Mounting (Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Engine Mounting (Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Sebagai pemilik mobil, merawat kondisi mobil sendiri itu penting dilakukan sebulan sekali agar nyaman saat dikendarai. Salah satunya adalah merawat engine mounting dengan rutin melakukan pergantian.
ADVERTISEMENT
Engine mounting sendiri berfungsi sebagai dudukan atau penyangga antara mesin dan rangka bodi.

Kapan Waktu Ganti Engine Mounting?

Nah, Anda sebaiknya memahami bagaimana kapan engine mounting harus diganti. Hal ini perlu diketahui agar Anda bisa segera membawa mobil ke bengkel resmi untuk melakukan perbaikan
Oleh karena itu untuk membantu Anda memahaminya, berikut kapan engine mounting harus diganti:
1. Ketika getaran Mesin lebih hebat dari biasanya
Pertama adalah ketika mobil memiliki getaran yang sangat kuat yang ditimbulkan oleh mesin mobil saat kondisi stasioner.
Getaran ini akan semakin kuat lagi jika kondisi engine mounting sudah mulai parah atau benar benar rusak.
“Getaran mesinnya akan terasa lebih kuat dari biasanya, bahkan bagi mobil yang bermesin bensin, getarannya akan mirip seperti mobil diesel. Sehingga pasti akan tidak nyaman,” jelas kepala bengkel Auto2000 Raden Inten Bandar Lampung, Nurrahman Adi Saputra, kepada kumparanOTO.
ADVERTISEMENT
2. Timbulnya bunyi aneh
Kedua, yaitu ketika timbul bunyi-bunyi aneh saat mobil berakselerasi atau deselerasi. Semakin parah kerusakan pada engine mounting, maka bunyi yang dihasilkan juga makin keras.
“Lalu, pada beberapa kasus juga bisa timbul bunyi-bunyi aneh seperti "klutuk-klutuk." Nah kalau sudah semakin kuat suaranya, maka bisa jadi kondisi rusaknya sudah cukup parah,” ucap Nurrahman kepada KumparanOTO.
3. Posisi mesin tidak ideal
Ketiga dikatakan oleh Hadi, juga bisa dilihat dari posisi mesinnya yang bisa turun atau miring. Kondisi tersebut, tentu saja diakibatkan oleh kondisi karet engine mounting yang sudah robek atau sudah tidak tebal.
“Biasanya kalau engine mounting bagian atas yang kena, posisi mesin juga terlihat lebih turun atau miring enggak proporsional,” beber Hadi.
ADVERTISEMENT

4. Hentakan mesin jadi lebih kuat

Gejala Engine Mounting yang rusak berikutnya adalah hentakan mesin yang ditimbulkan saat pedal gas pertama diinjak. Gejala ini, lagi-lagi ditimbulkan akibat kaitan mesin yang sudah longgar dan tidak menyangga dengan baik ke bodi mobil.
“Saat pedal gas diinjak, itu pasti pengemudi akan merasakan hentakannya lebih kuat. Coba saja saat mobil diam stasioner, lalu diinjak tiba-tiba pedal gasnya, pasti akan terasa sekali hentakannya, secara visual juga akan terlihat hentakan mesinnya,” terang Hadi.
Jika keempat gejala diatas sudah dirasakan dan dilihat, maka tidak ada salahnya untuk segera mengecek kondisi mobil ke bengkel terutama ke bengkel resmi.
Semakin cepatnya penanganan, tentu akan jauh lebih baik, dibandingkan dengan menunggu hingga kondisi kerusakan pada engine mounting semakin parah.
ADVERTISEMENT
Itulah kapan anda harus mengganti engine mounting pada mobil anda. Jika anda merasakan hal yang diatas, segeralah perbaiki di bengkel resmi.
(HDZ)