Latih Skill Kepemimpinan, PPI Turki Adakan Sat Night is not Sad Night II

PPI Turki
PPI Turki adalah organisasi pelajar yang berbentuk perhimpunan yang mewadahi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. PPI Turki berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Turki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki (PPI Turki) terus berusaha untuk memberdayakan para mahasiswa Indonesia di Turki agar mampu beradaptasi, berdaya saing dan memiliki kemampuan kepemimpian yang baik. Melalui pergelaran Sat Night is not Sad Night yang kedua, PSDM PPI Turki menjembatani mahasiswa PPI Turki dengan esensi pentingnya menjadi ‘a people type of person’ atau sosok yang berani berinvestasi untuk perkembangan SDM.
ADVERTISEMENT
Acara yang diadakan secara virtual ini digelar pada tanggal 10 Juli 2021, dengan pemateri yang memiliki latarbelakang sebagai Konsultan UNICEF dan Pengelola Penyelenggara Diklat BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan, yakni bapak Nehru Sagena, S.IP., M.Si.
Di acara yang bertajuk utama Dare to be A Great Leader: The Value of Invest In People ini, Nehru Sagena sempat menjelaskan permasalahan sekaligus kesempatan yang Indonesia hadapi di sektor sumber daya manusia.
“1600 anak sudah berada di Turki [dengan] menjadikan mimpi serta tujuan yang berbeda-beda untuk menimba ilmu di negeri 2 benua … [Namun saat ini] juga masih terdapat 4.17 juta anak-anak yang tidak bersekolah. Untuk menghadapi demokrasi 2045, ini akan menjadi PR bagi penerus kita selanjutnya,” kata Nehru Sagena tatkala memaparkan materi.
Dalam penjabarannya, beliau juga memaparkan urgensi untuk bersikap adaptif terhadap teknologi dan perubahan zaman. Menurutnya, kepemimpinan yang diikuti di era globalisasi adalah gaya kepemimpinan yang harus adaptif atas perkembangan teknologi dan inovasi.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, ia mengajak seluruh peserta untuk menerapkan prinsip manajemen waktu yang baik. “Kita hidup sangatlah singkat. Gunakan waktu yang ada seefektif mungkin, lalu kerjakanlah sebaik mungkin. Berikan yang terbia, lalu tawakkal,” ungkapnya.
Terakhir, Nehru Sagena menyampaikan bahwa organisasi mesti membawa gebrakan-gebrakan baru. Harus selalu ada inovasi untuk diciptakan demi perubahan yang bermanfaat. Singkatnya, ia berpesan, “manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.”
Penulis: Muhammad Setyawan Wirapraja (Akademik & Kajian Strategis PPI Turki)