Menko Polhukam Ajak Pelajar Indonesia di Turki Rawat Kebhinnekaan & Nasionalisme

PPI Turki
PPI Turki adalah organisasi pelajar yang berbentuk perhimpunan yang mewadahi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. PPI Turki berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2023 5:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Turki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menko Polhukam Ajak Pelajar Indonesia di Turki Rawat Kebhinnekaan & Nasionalisme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PPITurki.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mahfud MD menyampaikan perlunya meningkatkan nasionalisme dan ketahanan negara, materi tersebut disampaikan pada Dialog Kebangsaan yang diadakan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki pada hari Kamis, (24/08/23).
ADVERTISEMENT
Beliau mengawali dialog dengan memaparkan bahwa pendiri Perhimpunan Indonesia, yaitu Mohammad Hatta (kemudian menjadi wakil presiden), Soetomo, Sutan Sjahrir, dan Achmad Soebardjo mereka memiliki kesaaman, yaitu sebagai pelajar Indonesia yang ada di Luar Negeri yang merintis semangat nasionalisme. Tidak hanya mereka yang studi di Belanda saja, ada pula beberapa pelajar Luar Negeri yang juga memiliki andil dalam kemerdekaan bangsa ini; yaitu mereka yang belajar di Saudi dan Mesir. Mereka memiliki ikatan batin untuk mempertahankan bangsa ini, sama halnya dengan kawan mahasiswa yang ada di dalam negeri yang mana mereka terhimpun dalam Jong Celebes, Jong Java dan lain sebagainya.
Prof. Mahfud berujar, yang mereka pertahankan adalah Nasionalisme. Kemudian beliau menjelaskan perbedaan tentang resiliency, yaitu ketahanan nasional dan defence, tentang pertahanan yang tertuang pada pasal 30 ayat (1) UUD 1945, menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
ADVERTISEMENT
Selesai menjelaskan tentang pertahanan Negara, beliau menjelaskan tentang semangat nasionalisme, yang telah nyata tertuang dalam Sumpah Pemuda, beliau menjabarkan bahwa bagaimana Indonesia yang terdiri dari 1360 suku, 726 bahasa, dan 17.508 (16.400 yang sudah terdaftar di PBB) memiliki Bahasa, Tanah Air dan Bangsa yang satu, yaitu Bangsa Indonesia, yang kemudian diperingati pada tanggal 28 Oktober, yang kemudian diakhiri dengan penyampaian “nasionalisme menurut saya adalah rasa ingin memiliki dan ingin mempertahankannya, dan dijaga dengan merawatnya”.
Sumber: Pusat Studi PPI Turki (Puspitur)