4 Penyebab Bullying Pada Remaja yang Tidak Boleh Disepelekan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2023 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto penyebab bullying pada remaja yang tidak boleh disepelekan. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto penyebab bullying pada remaja yang tidak boleh disepelekan. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita tentang bullying atau perundungan di sekolah. Banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya apa faktor penyebab bullying? Apa dampak yang dirasakan oleh korban perundungan? Jika kamu penasaran dengan hal ini, mari simak artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT

4 Penyebab Bullying Pada Remaja yang Tidak Boleh Disepelekan

Ilustrasi foto penyebab bullying pada remaja yang tidak boleh disepelekan. Sumber foto: Pixabay
Dikutip dari Buku Cegah dan Stop Bullying Sejak Dini karya Widya Ayu Sapitri, menyebutkan secara etimologi, kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah.
Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik, atau paksaan, dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu.
Dampak yang dirasakan oleh korban dibagi menjadi dua, yaitu dampak jangka panjang dan jangka pendek.
Dampak jangka pendek yang ditimbulkan akibat bullying adalah depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk sekolah.
Sedangkan dampak jangka panjang seperti kesulitan dalam menjalani hubungan dengan orang lain, hingga mengalami gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Lalu sebenarnya apa penyebab bullying? Nah, tanpa banyak basa-basi lagi, mari kita bahas penyebab bullying atau perundungan di bawah ini.

1. Sering Melihat atau Mengalami Kekerasan

Anak yang sering melihat atau bahkan mengalami kekerasan lebih berisiko untuk melakukan tindakan bullying.
Dikutip dari Buku Kepribadian Ambang karya Christin Wibhowo dan Ridwan Sanjaya, menyebutkan, pertengkaran dan kekerasan dalam keluarga sangat mempengaruhi mental dan fisik anak.
Pengalaman masa kecil yang sulit akan membuatnya melalukan hal yang sama pada orang lain, sesuai dengan apa yang ia rasakan saat kecil.
Hal ini disebabkan individu yang mengalami kesulitan pada masa kecilnya cenderung memiliki perasaan tidak stabil, perilaku impulsif, dan mungkin memiliki trauma.

2. Kurang Perhatian

Banyak sekali pelaku bullying yang melakukan tindakan ini agar diperhatikan oleh orang tuanya. Hal ini dikarenakan komunikasi antara orang tua dan anak sangat buruk sehingga memicu perasaan kurang kasih sayang dan diperhatikan.
ADVERTISEMENT

3. Memiliki Kepercayaan Diri yang Rendah

Tidak percaya diri juga menjadi salah satu faktor tindakan bullying. Dengan menunjukan kehebatan dan kekuasaannya, membuat ia merasa lebih dihargai dan percaya diri.

4. Kurangnya Ajaran Berbuat Baik

Terakhir, salah satu faktor nyata bullying adalah kurangnya ajaran untuk berbuat baik dan menghormati semua orang. Hal inilah yang menjadi penyebab mereka bersikap arogan dan kurang ajar.
Nah, itu dia 4 penyebab bullying atau perundungan yang tidak boleh disepelekan. Jika kamu sedang berhadapan dengan pelaku bullying, kamu harus membimbing dan memberikan pengawasan. Bullying harus segera diberantas! (RAF)