5 Cara Mengatasi Abusive Relationship yang Mudah

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
15 Desember 2023 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Cara Mengatasi Abusive Relationship . Sumber : RDNE Stock project/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Cara Mengatasi Abusive Relationship . Sumber : RDNE Stock project/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Abusive relationship atau sebuah hubungan yang diwarnai kekerasan menandakan bahwa hubungan yang dijalani toksik. Bagi yang berada dalam hubungan ini, sebaiknya pahami cara mengatasi abusive relationship dengan segera.
ADVERTISEMENT
Agar semakin paham, perhatikan caranya di uraian berikut!

Cara Mengatasi Abusive Relationship

Ilustrasi : Cara Mengatasi Abusive Relationship . Sumber : RDNE Stock project/Pexels.com
Desy Wee dalam buku berjudul Tegas Membangun Batas, menjelaskan bahwa dalam berbagai kasus abusive relationship yang banyak menjadi korban adalah cewek. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan cowok juga kerap menjadi korbannya.
Hasil studi dari Centers for Disease Control di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 48 % cowok juga kerap mengalami pelecehan secara psikologi dan emosional dari pasangan. Oleh karena itu, saat berada di abusive relationship segera atasi dengan cara ini :

1. Memberanikan Diri Bercerita Kepada Orang Kepercayaan

Ketika berada dalam abusive relationship, korban harus memberanikan diri bercerita kepada orang kepercayaan. Dengan demikian, korban tidak membebani pikirannya sendiri dan bisa menemukan jalan keluar terbaik.
Orang kepercayaan bisa sahabat, keluarga, mentor, maupun orang profesional seperti psikiater atau psikolog. Mereka akan memberikan saran terbaik atas kondisi yang sedang dialami korban.
ADVERTISEMENT

2. Memprioritaskan Kesehatan dan Keselamatan Diri

Korban abusive relationship cenderung takut untuk keluar dari lingkup hubungan toksik tersebut. Hal ini membuat kesehatan dan keselamatan korban semakin terancam. Oleh karena itu, mulailah untuk berani memprioritaskan diri sendiri.
Tanamkan pikiran bahwa “aku tidak boleh berakhir sia-sia, karena aku sangat pantas mendapatkan yang terbaik. Terlebih masih banyak orang yang sayang kepadaku.” Tekad inilah yang bisa menumbuhkan rasa semangat untuk keluar dari abusive relationship.

3. Berhentilah Menjadi Lemah

Berada dalam abusive relationship membuat korban sangat lemah, mereka ingin melawan dan ingin pergi namun takut. Tetapi jika tidak dilawan, maka korban akan semakin tersakiti.
Oleh dari itu, mulailah berhenti menjadi lemah. Tidak masalah kecewa, sakit, bahkan luka untuk sekarang dan kemudian bisa menghindar lalu pergi.
ADVERTISEMENT

4. Positif Thinking

Korban yang berada dalam abusive relationship harus bisa berjuang untuk keluar. Mereka harus tetap positif thinking dan yakin bahwa ini semua adalah ujian. Bahkan, setiap manusia akan menerima ujiannya masing-masing dan mereka harus bisa menghadapi ujian tersebut.

5. Berkomitmen untuk Pergi

Korban abusive relationship sebaiknya berkomitmen untuk pergi dari pelaku. Korban abusive relationship telah tersakiti secara psikologi dan emosional, jika menunggu pelaku menyesal, risiko terbesarnya adalah trauma yang mendalam dalam diri korban. Jadi, lebih baik berkomitmen untuk pergi adalah hal terbaik yang harus dilakukan.
Itulah beberapa cara mengatasi abusive relationship yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (Ek)