6 Penyebab Kecanduan Game Online pada Anak yang Perlu Diwaspadai

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 23:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab kecanduan game online. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab kecanduan game online. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak-anak saat ini cukup rentan terhadap pengaruh buruk dari gadget, salah satunya adalah kecanduan game online. Banyak penyebab kecanduan game online yang bisa dialami oleh anak-anak yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Berikut akan dijelaskan mengenai penyebab kecanduan game online yang perlu diketahui agar orang tua bisa mengambil langkah antisipatif sedini mungkin.

Penyebab Kecanduan Game Online

Ilustrasi penyebab kecanduan game online. Foto: Pixabay
Menurut buku Psikologi Siber karya Ahmad Saifudin, beberapa faktor yang menjadi penyebab kecanduan game online pada anak adalah sebagai berikut.

1. Adanya Motivasi Bermain Game Online

Motivasi utama individu dalam bermain game online adalah prestasi, sosial, dan imersi.
Prestasi adalah komponen pertama yang menjadi motivasi anak untuk bermain game online adalah prestasi. Hal ini berkaitan dengan game online yang pasti memiliki tujuan tertentu, yakni menang.
Sementara sosial dapat memicu seseorang bermain game online adalah sosial. Game online sebagian besar dimainkan secara berkelompok yang secara tak langsung dapat membentuk kelompok sosial.
Kelompok sosial tersebut nantinya akan menciptakan norma sosial yang kemudian akan membentuk komitmen sosial. Pada akhirnya, akan terbentuk kohesivitas antar pemain yang mungkin tidak pernah bertemu.
ADVERTISEMENT
Terakhir, imersi ialah imersi yang berkaitan dengan dunia peran dan karakteristik tokoh. Anak cenderung menggunakan game online untuk mengaktualisasikan diri yang tidak bisa dicapai di dunia nyata.

2. Fenomena Flow

Flow Phenomenon merupakan fenomena yang menjelaskan intensitas, durasi, dan dinamika permainan game online serta kecanduan yang menyertai.
Anak yang memainkan game online memicu peningkatan adrenalin dan dopamin yang dapat memunculkan rasa tertantang dan bahagia yang menjadi penguat bagi anak untuk memainkan game online.
Anak yang kecanduan game online pasti mengalami fenomena flow tersebut yang membuatnya lupa waktu dan bahkan tidak suka ketika diganggu.

3. Konflik Antargenerasi

Konflik antargenerasi adalah konflik yang melibatkan orang tua dan anak karena perbedaan pola pikir dan gaya hidup. Konflik tersebut seringkali membuat anak merasa tertekan yang akhirnya mengembangkan strategi coping melalui game online.
ADVERTISEMENT
Selain itu, orang tua juga mungkin menerapkan pola asuh yang kurang tepat, yang justru menyebabkan anak rentan kecanduan game online.

4. Harga Diri yang Rendah

Saat anak memiliki harga diri yang rendah akibat konsep diri yang negatif, ia bisa menjadi stres dan depresi. Pada akhirnya, anak akan mencari sesuatu yang bisa membuatnya nyaman dan game online mungkin adalah salah satunya.

5. Kendali Diri yang Rendah

Kecanduan game online bisa terjadi akibat seorang anak memiliki pengendalian diri yang rendah. Mereka tidak bisa menentukan prioritas dari aktivitas yang padat.
Kecanduan game online akhirnya dikorelasikan dengan terganggunya aktivitas individu yang justru lebih penting, misal belajar dan berinteraksi sosial.

6. Strategi Coping

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang cenderung menggunakan emotional focused coping akan lebih rentan kecanduan game online.
ADVERTISEMENT
Strategi coping ini menitikberatkan pada dinamika emosi diri alih-alih penyelesaian masalah. Pada kasus kecanduan game online, strategi coping yang salah bisa menyebabkan anak melampiaskan emosi ke bentuk perilaku yang kurang adaptif.
Demikian pembahasan mengenai beberapa penyebab kecanduan game online yang bisa terjadi pada anak dan perlu diperhatikan oleh orang tua. (SP)