Mengenal 5 Jenis-Jenis Bullying dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2023 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 5 jenis-jenis bullying dan cara mengatasinya. Sumber: pixabay.com/Anemone123
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 5 jenis-jenis bullying dan cara mengatasinya. Sumber: pixabay.com/Anemone123
ADVERTISEMENT
Bullying merupakan salah satu bentuk intimidasi atau kekerasan yang dilakukan seseorang secara sengaja. Jenis-jenis bullying pun ada beragam.
ADVERTISEMENT
Perilaku bullying ini banyak terjadi di lingkungan sekolah. Anak-anak dan remaja adalah usia yang rentan terkena bullying. Zakiyah dalam jurnal Unpad yang berjudul Bullying menjelaskan bahwa bullying adalah tindakan menyakiti seseorang baik menggunakan kekerasan atau perkataan.
Bullying atau perundungan ini umumnya terjadi berulang kali dan mayoritas pelaku tidak kenal jera. Para pelaku bullying mayoritas berperilaku agresif hingga melakukan kekerasan.
Lantas, apa saja jenis-jenis bullying dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak dalam artikel ini.

Jenis-Jenis Bullying

Ilustrasi 5 jenis-jenis bullying. Sumber: geralt/pixabay.com
Ada banyak jenis-jenis bullying yang terjadi di penjuru dunia. Namun, lima jenis di bawah ini adalah yang paling banyak terjadi.

1. Physical Bullying

Jenis bullying pertama adalah physical bullying atau bullying dalam bentuk fisik. Jenis ini adalah perilaku perundungan yang mudah diketahui, sebab para pelaku akan menggunakan kekerasan fisik.
ADVERTISEMENT
Bentuk physical bullying seperti menendang kaki, mendorong, memukul, dan meludahi. Akibat dari bullying ini adalah anak menjadi malas masuk sekolah, adanya memar di beberapa bagian tubuh, hingga berdampak pada kondisi mentalnya.

2. Bullying Verbal

Jenis bullying berikutnya adalah perundungan verbal. Jenis bullying ini sulit dikenali, sebab tidak ada ciri-ciri yang tampak.
Bentuk bullying verbal umumnya adalah pelaku gemar mengolok-olok, menghina, melakukan pengancaman, hingga mengolok-olok. Akibat dari bullying ini umumnya anak menjadi pendiam, mengalami trauma, hingga kondisi mental yang terganggu.

3. Cyber Bullying

Cyber bullying adalah jenis bullying yang baru beberapa tahun ini muncul. Bullying ini hadir akibat perkembangan teknologi yang dimanfaatkan oleh anak secara negatif.
Meskipun dalam bentuk digital, cyber bullying justru sangat berbahaya karena pelaku bisa menjadi seorang anonim atau menyembunyikan identitasnya. Bentuknya juga jauh dari jenis-jenis sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Biasanya, pelaku akan melakukan berbagai intimidasi. Akibatnya, korban merasa tidak aman dan seperti sedang diawasi.

4. Bullying Relasional

Bullying relasional adalah jenis bullying di mana pelaku bertindak di belakang korban. Bullying ini termasuk penindasan secara tidak langsung.
Pada umumnya, pelaku akan menyebar gosip hingga fitnah dan menyebarkannya ke orang lain. Layaknya gosip lainnya, berita-berita tidak benar ini akan menyebar dengan cepat yang mengakibatkan korban direndahkan dan dipermalukan.

5. Prejudicial Bullying

Bullying jenis ini terjadi akibat adanya perbedaan agama, etnis, orientasi seksual, hingga ras. Bentuk bullying ini bisa berupa penghinaan hingga yang paling parah adalah kejahatan rasial.

Cara Mengatasi Bullying

Sekolah adalah lokasi yang rentan terjadi bullying. Meskipun banyaknya kasus terjadi, sayangnya tidak semua guru peduli dengan hal ini.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan guru ataupun seluruh siswa untuk mengatasi bullying. Adapun cara tersebut adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis bullying dan cara mengatasinya. Jenis bullying mulai dari perundungan fisik hingga prejudicial bullying sebaiknya tidak dilakukan.
Namun, apabila terjadi kasus bullying, sebagai teman atau orang yang mengetahuinya, sebaiknya segera melaporkan tindakan tersebut agar tidak terjadi kasus berikutnya. [ENF]