Self Defense Mechanism: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
29 Februari 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi self defense mechanism. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi self defense mechanism. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Self defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri, merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud yang merupakan seorang tokoh psikoanalisa.
ADVERTISEMENT
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian, jenis, dan cara kerja dari self defense mechanism yang bisa diterapkan dalam keseharian.

Pengertian Self Defense Mechanism

Ilustrasi self defense mechanism. Foto: Pexels
Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja karya Singgih dan Yulia Singgih, dijelaskan bahwa self defense mechanism adalah serangkaian respon alam bawah sadar untuk mengurangi rasa cemas.
Namun, cara yang digunakan adalah bukan dengan langkah yang rasional dan nyata, melainkan dengan mengingkari, menentang, atau menyembunyikan hal-hal yang menjadi sumber kecemasan.
Fungsi self defense mechanism adalah untuk mempertahankan harga diri dan sebagai alat pertahanan diri dalam menghadapi ancaman yang mencemaskan, baik dari diri sendiri maupun lingkungan.

Jenis Self Defense Mechanism

Ilustrasi self defense mechanism. Foto: Pexels
Beberapa bentuk self defense mechanism yang banyak dijumpai dan sering digunakan oleh seseorang.
ADVERTISEMENT

1. Represi

Menghilangkan rasa cemas dengan cara menekan pikiran buruk, ingatan menyakitkan, juga keyakinan irasional dengan harapan bisa melupakannya.
Sebagai contoh, pengalaman buruk masa kecil dengan ayah membuat dia menghindari setiap lelaki yang mendekatinya kini.

2. Proyeksi

Sebuah cara di mana seseorang akan membalikkan penilaian terhadap orang lain terhadap diri sendiri.
Contohnya ketika tidak menyukai seorang teman, orang tersebut justru meyakini kalau dia lah yang sebenarnya membenci dirinya.

3. Rasionalisasi

Suatu cara untuk mendapat alasan yang bisa diterima atau dibenarkan oleh lingkungan. Rasionalisasi sering digunakan untuk membenarkan sebuah tingkah laku berdasarkan keperluan.
Contohnya, seorang wanita yang suka membeli pakaian menggunakan alasan inner child yang tidak terpenuhi di masa lalu.

4. Pembentukan Reaksi

Suatu cara menyembunyikan perasaan cemas melalui reaksi yang bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang ibu yang tidak mengharapkan kehadiran anaknya, justru begitu memanjakan dan melindungi sebagai usaha meyakinkan anak bahwa dia adalah sosok ibu yang baik.

5. Kompensasi

Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk menggantikan kelemahan atau kegagalan seseorang. Misalnya tidak jago dalam pelajaran matematika, tetapi ahli dalam pelajaran Bahasa Inggris.

6. Sublimasi

Suatu keadaan dimana dorongan yang tidak dapat diterima karena menyebabkan kecemasan, justru diubah menjadi sebuah kegiatan yang bisa diterima masyarakat. Contohnya adalah dorongan seksual yang disalurkan melalui lukisan atau gambar.

7. Regresi

Keadaan dimana seseorang mengalami kemunduran diri dari taraf perkembangan yang telah dicapainya. Beberapa contoh perilaku regresi adalah suka menggigit kuku, bicara seperti anak-anak, merokok, dan lain sebagainya.

8. Displacement

Pengalihan dilakukan dengan mencari seseorang untuk dijadikan tempat pelampiasan emosi dan frustasi. Sebagai contoh, seorang suami yang memiliki masalah di pekerjaan, justru marah pada istri di rumah.
ADVERTISEMENT

9. Intelektualisasi

Usaha seseorang untuk fokus pada permasalahan nyata dalam hidup daripada larut dalam emosi. Sebagai contoh adalah karyawan yang terkena PHK memilih untuk segera melamar kerja di tempat lain daripada berlarut dalam kesedihan dan kemarahan.

10. Denial

Mekanisme pertahanan diri paling umum ketika seseorang akan menolak atau menyangkal fakta. Sebagai contoh seseorang yang baru kehilangan keluarga karena meninggal dunia, memilih untuk tidak percaya mengenai fakta bahwa mereka telah meninggal.

Cara Kerja Self Defense Mechanism

Ilustrasi self defense mechanism. Foto: Pexels
Self defense mechanism membantu seseorang dalam menghadapi kecemasan yang timbul karena konflik antara keinginan dan realita.
Kecemasan adalah sesuatu yang cenderung dihindari banyak orang dan dianggap sebagai sinyal dari sesuatu yang salah. Ego kemudian akan membangun mekanisme pertahanan diri sebagai respon untuk mengurangi perasaan cemas tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian terbentuklah self defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri yang secara tidak sadar selalu dilakukan oleh individu.
Demikian pembahsan mengenai pengertian, jenis, dan cara kerja dari self defense mechanism yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. (SP)