Beda Pendapat Dovizioso dan Vinales Terhadap Penundaan Musim MotoGP

Konten dari Pengguna
23 Maret 2020 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andrea Dovizioso di MotoGP Inggris 2019. Foto: David Klein/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Andrea Dovizioso di MotoGP Inggris 2019. Foto: David Klein/Reuters
ADVERTISEMENT
Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales sedianya menjadi rival di trek aspal, sebagai mana musim-musim sebelumnya di MotoGP. Namun tidak dengan musim 2020. Mereka masih harus menunggu --setidaknya sampai April-- untuk bisa bersaing di lintasan.
ADVERTISEMENT
Mundurnya penyelenggaraan ajang MotoGP hingga bulan Mei akibat pandemi virus SARS-Cov-2 jelas mempengaruhi persiapan semua pebalap di MotoGP.
Terlebih, keduanya berasal dari negara Eropa yang paling banyak terjangkit virus tersebut. Dovizioso berasal Italia, sedangkan Vinales dari Spanyol.
Kendati begitu, beda orang tentunya beda isi pikirannya. Motorsport berhasil merangkum pendapat dari dua pesaing titel juara musim lalu tersebut.
Pendapat pertama datang dari Dovizioso, pebalap andalan tim Ducati Corse.
Pebalap tim Ducati, Andrea Dovizioso melibas tikungan di Sepang. (Foto: Manan Vatsyayana/AFP)
Dovi, julukannya, berpendapat bahwa mundurnya musim balapan akan sangat menyulitkan. Pemilik nomor 04 tersebut berkata bahwa seorang pebalap harus benar-benar cepat, kalau tidak, ia akan kehilangan keuntungan di balapan sebenarnya.
Terlebih, menurutnya, harus ada penyesuaian akibat diberlakukannya tripleheader alias tiga kali balapan beruntun di akhir musim.
ADVERTISEMENT
"Sirkuit berbeda akan cocok untuk pebalap yang berbeda serta motor dengan kelebihan yang berbeda," ujar pebalap asal barat laut Italia tersebut.
Sementara itu, Vinales menanggapi mundurnya musim dengan lebih santai.
Maverick Vinales di Sirkuit Losail saat tes pramusim MotoGP 2019 Foto: Dok. Yamaha MotoGP
Pebalap berjuluk "Top Gun"--merujuk nama depannya-- tersebut mengatakan bahwa padatnya akhir musim bisa jadi keuntungan buatnya.
Bagi pebalap tim Monster Yamaha tersebut, awal musim memang akan terasa sibuk baginya,tetapi pada akhir musim ia optimis dapat meraih momentum yang hilang di awal.
"Normalnya, sih, saya datang ke akhir musim dengan performa puncak. Maka bagus untuk saya misal musim berakhir lebih lama," tutup pemilik nomor 12 tersebut.