Eks Bos Ducati: Jika Tidak Balapan, Tidak Ada Bayaran buat Pebalap

Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Casey Stoner, eks anak buah dari Livio Suppo di tim Ducati Corse ketika menjadi juara dunia di tahun 2007. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Casey Stoner, eks anak buah dari Livio Suppo di tim Ducati Corse ketika menjadi juara dunia di tahun 2007. (Foto: MotoGP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus Corona alias COVID-19 menjadi masalah yang benar-benar mengacaukan banyak aspek, baik ekonomi, sosial politik, edukasi, ataupun kegiatan profesional.
ADVERTISEMENT
MotoGP sebagai ajang dan tempat di mana banyak orang mengais rezeki juga kena getahnya. Dengan dibatalkannya GP Qatar, dan mundurnya musim 2020 hingga GP Spanyol, kerugian besar harus ditanggung pihak penyelenggara.
Eks bos Ducati dan Honda, Livio Suppo, menjelaskan pada GPOne mengenai dampak dari mundurnya musim 2020.
"Kontrak untuk sponsor dan pebalap punya banyak klausul di saat darurat ataupun force majeure. Jika kejuaraan batal maka sponsor tak usah membayar dan jelas pebalap tak usah dibayar," ujar Suppo.
"Bayaran pebalap dibagi menjadi dua bagian, satu berdasarkan performanya di trek dan kedua adalah imejnya diluar MotoGP. Sehingga misalkan pebalap tidak turun balapan hanya bisa dibayar setengah," tambahnya.
"Tentu saja hal tadi tak bisa digeneralisasi. Semua tergantung kelihaian tawar-menawar kedua belah pihak," sambung pria asal Italia tersebut.
ADVERTISEMENT
Pria yang membawa Ducati ke ajang MotoGP pada musim 2002 tersebut menutup menyebut bahwa tiap pebalap akan diperlakukan berbeda sesuai klausul pembayarannya. Sebagai contoh, Jack Miller harus membayar denda tiap ia ketahuan minum bir dan Casey Stoner tetap akan dibayar meskipun tidak balapan tiga kali.