news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

F1: Bos McLaren Bilang Empat Tim Terancam Gulung Tikar

Konten dari Pengguna
7 April 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lewis Hamilton memimpin balapan pada GP Spanyol 2019. Tahun ini, GP Spanyol ditunda akibat wabah SARS-Cov-2. (Foto: Juan Medina/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton memimpin balapan pada GP Spanyol 2019. Tahun ini, GP Spanyol ditunda akibat wabah SARS-Cov-2. (Foto: Juan Medina/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bos tim McLaren, Zak Brown, mengatakan bahwa empat tim di Formula 1 terancam gulung tikar akibat krisis yang sedang terjadi. Ia juga mengatakan bahwa F1 harus mengatur ulang praktik finansial dan rencana masa depan mereka agar tidak menyulitkan pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, McLaren menjadi tim pertama dari Ingris yang merumahkan pegawainya setelah musim 2020 mundur. Dampaknya adalah pemotongan gaji untuk Brown, staf manajemen senior, serta duo pebalap Carlos Sainz Jr. dan Lando Norris .
Tanpa adanya balapan, semua tim yang ikut di F1 tentu harus menekan pengeluaran mereka. Para tim tentu juga harus mengatur ulang keuangan, terlepas dari hilangnya pemasukan baik dari uang hadiah ataupun sponsor.
Brown percaya bahwa F1 harus mengambil langkah lebih lanjut seperti memotong cost cap yang dimulai musim 2021, yang sudah dilakukan.
Ia juga mengingatkan bahwa jika salah satu tim terkena masalah finansial yang serius, tidak ada pembeli potensial yang mampu menyelamatkan mereka.
"Kondisi ini sangat berbahaya bagi para tim, dan jika cukup berbahaya untuk dua tim maka kondisi ini sangat berbahaya untuk F1. Bisa jadi empat tim dicoret jika hal ini tidak ditangani secara baik," ujar Brown pada BBC Sport.
ADVERTISEMENT
Pria asal Amerika Serikat tersebut cukup skeptis melihat kondisi ini. Ia bahkan menambahkan bahwa dampak dari krisis dan ekonomi yang ada sangat mengancam keberlangsungan F1 ke depannya.
Kekhawatirannya mengenai hal tersebut ia sampaikan di wawancara terpisah dengan BBC TV.
"Kami sekarang punya 10 tim dan 20 mobil di grid, dulu setelah krisis 2008 kami sempat punya 18 mobil . Secara realistis maka saya pikir itu batasnya, namun jika kehilangan dua, bahkan tiga tim maka akan jadi masalah yang besar," ujar pria kelahiran California tersebut.
Brown juga mengatakan bahwa para tim sudah setuju untuk menurunkan cost cap dari 175 juta dolar (2,88 triliun rupiah) menjadi 150 juta dolar (2,47 triliun rupiah).
ADVERTISEMENT
Tapi Brown berpendapat, jika ia dan para tim tidak meminta cost cap diturunkan, ia merasa partisipasi mereka tidak akan berguna.
Jelas, sebagai mantan pebalap ia paham bahwa semuanya ingin menjadi juara di trek.