FIBA Akhirnya Merilis Panduan untuk Memulai Ulang Kompetisi Basket

Konten dari Pengguna
26 Mei 2020 19:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 grup A Indonesia melawan Filipina, di Mahaka Arena, Jakarta, Minggu (23/2/2020).  Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 grup A Indonesia melawan Filipina, di Mahaka Arena, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
ADVERTISEMENT
Penggemar olahraga bola basket akhirnya dapat bernapas lega. Pasalnya, Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) akhirnya merilis panduan ulang resmi untuk memulai ulang basket di seluruh dunia pada Selasa (26/5/2020).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ESPN, dokumen yang berjudul Return to Basketball - Restart Guidelines for National Federations ini juga disertai dengan Alat Penilaian Resiko spesial untuk bola basket. Alat ini dibuat FIBA bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO.
Keputusan ini awalnya diinisiasi oleh Dr. Peter Harcourt yang merupakan kepala dari Komisi Medis FIBA. Ia tentunya didukung oleh kelompok penasihat medis COVID-19 milik FIBA (MAG) serta Komisi Medis dan Pemain untuk menyusun panduan ulang ini.
"Di waktu seperti ini, sebagai perwakilan Komisi Medis FIBA, saya ingin berbagi dukungan dan solidaritas dengan komunitas bola basket di seluruh dunia. Saya telah menyaksiakan bahwa FIBA telah bekerja keras untuk memastikan kesehatan dan keamanan bagi federasi, pemain, ofisial dan partner kami," ujar Dr. Harcourt.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal FIBA Andreas Zagklis juga mengucapkan terima kasih karena pihaknya mampu membuat peraturan baru terkait kembalinya olahraga ini.
Pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 grup A Indonesia melawan Filipina, di Mahaka Arena, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
"Saya mengucapkan terima kasih pada pihak MAG dari FIBA, Komisi FIBA yang terlibat, serta WHO. Kinerja serta kontribusi mereka sangat terasa bagi federasi, pemain, ofisial dan partner kami," ujar Zagklis.
Zagklisturan ini nantinya akan berguna untuk para komunitas bola basket untuk kembali berjalan. Ia juga mengatakan bahwa semua orang kangen terhadap olahraga ini, sehingga dalam situasi seperti ini komitmen FIBA tetap tak perlu diragukan untuk membuat panduan terbaru mereka.
Sebelumnya, FIBA menunda seluruh kompetisi internasional mereka pada bulan Maret. Meski sudah ada jadwal dan aturan baru, seluruh federasi bola basket disarankan FIBA untuk menuruti aturan pemerintah sebelum memulai ulang liga mereka.
ADVERTISEMENT
FIBA menyarankan para federasi untuk membentuk komite pengamat, mengadakan komite penilaian serta rencana memuali ulang. Selain itu, FIBA juga merekomendasikan seluruh venue punya ventilasi memadai serta menerapkan tindakan pencegahan COVID-19.
Selain itu, kunjungan ke ruang klinik nantinya dibatasi. Praktisi medis juga nantinya harus memakai Alat Pelindung Diri yang mudah diakses jika nantinya kebutuhan meningkat.
Semua liga profesional harus memonitor pemainnya untuk melihat gejala yang timbul. Tes reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) juga nantinya diwajibkan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Liga-liga nantinya diberikan waktu 3 sampai 6 minggu untuk latihan sebelum memulai ulang, yang diawali dari individu hingga grup. Fasilitas latihan juga harus sesuai standar keamanan, di mana pemain harus mandi sebelum dan sesudah aktivitas.
ADVERTISEMENT
Jika permainan selesai, pemain diminta untuk meninggalkan lapangan.
Penonton juga harus dipantau, dan arena tak boleh diisi penuh. Individu riskan, termasuk lansia serta orang-orang yang punya risiko terpapar tinggi harus diperingatkan di pintu masuk venue.
Hmm, cukup rumit. Semoga saja protokol keamanan seperti ini setidaknya dapat mempermudah beban dari tenaga medis di lapangan.