Formula 1: Aston Martin F1 Maju Terus Meski Keuangan Mandek

Konten dari Pengguna
2 April 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil milik Racing Point, tim yang akan bertransformasi menjadi Aston Martin pada musim 2021. (foto:twitter.com/racingpointf1)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil milik Racing Point, tim yang akan bertransformasi menjadi Aston Martin pada musim 2021. (foto:twitter.com/racingpointf1)
ADVERTISEMENT
Rencana rebranding tim Aston Martin oleh tim Racing Point F1 bakal jalan terus pada 2021. Padahal, kondisi finansial Racing Point sendiri sedang tidak bagus.
ADVERTISEMENT
Konsorsium pimpinan pebisnis asal Kanada dan pemilik tim Racing Point, Lawrence Stroll, sebelumnya membeli saham di Aston Martin pada Januari. Hasilnya adalah kembalinya produsen mobil mewah asal Inggris Raya ini ke ajang F1 sebagai tim independen.
Firma tersebut memang bermasalah secara finansial dan terkena dampak pandemi virus corona secara parah. Namun, dengan adanya investasi dari Stroll, masalah tersebut dapat diringankan.
Pada Senin (30/3/2020), para pemegang saham Aston Martin Lagonda menyetujui suntikan dana bagi perusahaan mereka sebesar 536 juta poundsterling (sekitar 11,o2 triliun rupiah).
Suntikan dana tersebut berasal dari Yew Tree Consortium, kelompok investor pimpinan Stroll. Hasil perjanjian tersebut juga membuat ayah dari pebalap Lance Stroll ini menjadi executive chairman dari Aston Martin.
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Racing Point pada Rabu (1/4/2020) mengonfirmasi bahwa kolaborasi dari Aston Martin pada 2021 akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Pebalap Racing Point, Lawrence Stroll. (foto:twitter.com/racingpointf1)
Stroll percaya bahwa dengan bergabungnya Aston Martin ke F1 akan menjadikannya "hal paling menarik di F1"
"Sebuah merek dengan catatan sejarah seperti Aston Martin perlu bertarung di level tertinggi olahraga balap. Saya pikir itu akan menjadi hal yang paling menarik di masa-masa mendatang F1," ujar Stroll.
Menurut pria kelahiran Montreal tersebut, rebranding Aston Martin di Formula 1 merupakan langkah investasi dan pemasaran yang sangat baik.
Ditambah lagi, masuknya Aston Martin ke F1 akan membuat pasar dari produsen mobil mewah tersebut lebih luas.
Nantinya, tim Aston Martin akan beroperasi dari markas Racing Point di Silverstone, sembari mempersiapkan fasilitas lain ke depannya.
ADVERTISEMENT
Masuknya tim Aston Martin ke F1 juga beriringan dengan spekulasi ditariknya bos Mercedes, Toto Wolff, ke dalam tim tersebut.
Seperti diketahui, Stroll punya hubungan baik dengan pria asal Austria tersebut. Meskipun begitu, Wolff menyanggah bahwa ia akan keluar dari tim Mercedes dan bergabung dengan Aston Martin.
Sebelumnya, Aston Martin pernah berpartisipasi di Formula 1 pada musim 1959 dan 1960, meski tanpa hasil yang baik.